Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Warga Binaan Rutan Sambas Ditemukan Tewas Bunuh Diri
28 April 2025 9:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang warga binaan Rutan Kelas IIB Sambas berinisial W (44) ditemukan tewas bunuh diri, Minggu, 27 April 2025. Ia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam toilet masjid.
ADVERTISEMENT
Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dikeluarkan dari sel untuk melaksanakan olahraga dan salat ashar. Selanjutnya, pukul 16.30 WIB, WBP dimasukkan kembali ke sel dan saat dicek ternyata W tidak ada.
"Petugas dan beberapa WBP lain melakukan pencarian, kemudian W ditemukan di WC Masjid Rutan dan keadaan tergantung menggunakan potongan kain sarung," ujar Rahmad kepada wartawan, Senin, 28 April 2025.
Petugas lalu menurunkannya dan dibawa ke ruang klinik Rutan Kelas II B Sambas. Selanjutnya, anggota Uridentifikasi Satreskrim Polres Sambas didampingi piket Pawas, Kanit SPKT, anggota piket Reskrim, anggota patko Sat Samapta dan Polsek Sambas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
ADVERTISEMENT
Di TKP, polisi menemukan ember dalam keadaan telungkup, kantong kresek hitam, dan potongan kain yang digunakan untuk gantung diri.
"Pada saat anggota tiba di sana, korban sudah di klinik dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Rahmad.
Jasadnya kemudian dibawa ke RSUD Sambas untuk dilakukan visum. Dari hasil visum didapati bekas jeratan di leher depan dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Anggota Identifikasi telah mengamankan barang yang ditemukan di TKP berupa ember cat 20 kg warna putih, kantong kresek hitam, potongan kain, sisa potongan kain, pakaian korban berwarna hitam, celana dalam, dan celana pendek warna putih yang digunakan korban saat gantung diri," jelas Rahmad.
Dikatakan Rahmad, dari hasil koordinasi pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. "Berdasarkan keterangan dari WBP, korban diduga mengakhiri hidupnya karena tertekan secara emosional setelah menghadapi tanggung jawab hukum karena pidana yang dilakukan, dan dicerai serta ditinggalkan istrinya pulang ke Jawa," pungkas Rahmad.
ADVERTISEMENT
------------------------------------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email janganbunuhdiri@yahoo.com dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.