Warga Kalbar Banyak Ikut Program Bayi Tabung di Malaysia

Konten Media Partner
26 Agustus 2022 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarawak Tourism Board saat menemui para agen perjalanan di Pontianak, untuk mempromosikan wisata medis di Sarawak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Sarawak Tourism Board saat menemui para agen perjalanan di Pontianak, untuk mempromosikan wisata medis di Sarawak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sejak Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kalimantan Barat dibuka, pasien dari Indonesia, Kalbar banyak yang melintas menuju Kuching untuk berobat.
ADVERTISEMENT
Director Marketing Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Farah Delah Suhaimi, mengatakan pasien Indonesia yang datang ke rumah sakit Malaysia untuk melakukan pengobatan seperti penyakit jantung, kanker, orhtopedic, dan bayi tabung.
“Mungkin sebelum ini orang-orang begitu tabu untuk bayi tabung, tapi sekarang sudah terbuka, jadi banyak permintaan untuk bayi tabung. Sekarang data keberhasilan bayi tabung sekitar 70 persen. Selain itu pasien juga banyak screening medical check up,” jelas Farah, Kamis, 25 Agustus 2022.
Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) datang bersama Sarawak Tourism Board (STB), dan agensi travel Malaysia, untuk mempromosikan kembali wisata medis di Kuching, setelah dua tahun terhalang pandemi COVID-19.
“Kali ini kami bersama MH, STB hadir di Pontianak untuk mempromosikan wisata ke Malaysia. Pasien kita dari Indonesia ramai dari Kalbar, datang ke Kuching untuk berobat. Kami bersama STB untuk mempromosikan wisata medis ke Malaysia,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Kunjungannya ke Pontianak, Kalbar ini, kata Farah, bukan untuk bersaing terkait layanan pengobatan di rumah sakit, namun memberikan pilihan kedua, jika pelayanan kesehatan di Indonesia tidak tersedia.
“Sebenarnya kami tidak bersaing dengan RS di Indonesia, tapi menjadi pilihan kedua untuk pasien yang berobat ke Malaysia. Treatment yang tidak ada di Indonesia, pasien yang tidak bisa berobat di sana, lebih dekat (ke Kuching) dan terjangkau. Kita tidak pernah bersaing dengan RS di Indonesia,” paparnya.
Sehingga pasien atau warga Indonesia yang ingin melakukan pengobatan di Malaysia saat ini sudah bisa datang, tanpa perlu melakukan swab PCR atau karantina.
“Jadi kita datang ke Pontianak menjemput pasien-pasien yang sebelumnya pernah berobat di Malaysia, dan pasien-pasien yang perlu perawatan susulan, karena 1 April perbatasan sudah buka, dan datang ke Malaysia tidak perlu PCR atau karantina, jadi ini adalah peluang pasien untuk kembali ke Malaysia,” tukasnya.
ADVERTISEMENT