Konten Media Partner

Warga Perbatasan Sintang-Malaysia Keluhkan Akses Jaringan Seluler

8 Februari 2021 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kirim pesan teks SMS di smartphone. Foto: relexahotels via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kirim pesan teks SMS di smartphone. Foto: relexahotels via Pixabay
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Warga perbatasan Sintang, Kalbar-Malaysia di Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, mengeluhkan jaringan seluler yang tidak stabil hampir setahun terakhir ini. Kondisi ini diungkapkan Mardiyansyah, warga Senaning ketika menghubungi Hi!Pontianak.
ADVERTISEMENT
“Kurang lebih setahun ini jaringan seluler hidupnya Senin Kamis gara-gara suplai BBM,” ungkapnya, Senin, 8 Februari 2021.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, agar pihak provider mengatasi masalah tersebut. Selain itu, pemerintah kabupaten juga dimintanya ikut menyuarakan persoalan itu ke pihak terkait. Mengingat, jaringan seluler sangat diperlukan warga untuk berkomunikasi maupun mengurus berbagai keperluan.
“Mohon pihak provider dan pemerintah jangan tutup mata. Jika masih menganggap kami di Senaning warga Indonesia, jangan cuma dipandang macam anak kecil meringis dan menagis, baru dikasi permen,” katanya.
Ia mengungkapkan, di Senaning ada 3 tower provider. “Tapi udah nggak jelas semua. Entah siapa yang bertanggung jawab ataukah Senaning sudah ngak dianggap bagian Indonesia? Sinyalnya bagus kalau listrik menyala, intinya genset ndak diurus,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Merespon keluhan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Kabupaten Sintang, Kurniawan mengatakan, bahwa sinyal merupakan persoalan yang mendasar. Sampai hari ini, kata dia, pemerintah kabupaten belum ada intervensi mengenai masalah sinyal tersebut.
“Kita masih berharap dengan pihak swasta dan dari program dari pemerintah pusat,” bebernya.
Untuk pemenuhan jaringan seluler di perbatasan, kata Kurniawan, pihaknya akan berkoordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat dan provider. Sehingga bisa mengatasi masalah jaringan seluler yang dikeluhkan masyarakat.
“Ternyata persoalan internet ada kaitanya dengan listrik. Untuk masalah listrik, pemerintah juga harus berkoordinasi dengan lembaga lain seperti PLN. Ini juga jadi problem, nanti akan kita lakukan rapat koordinasi supaya di daerah perbatasan akses internat lebih optimal,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Diungkapkan Kurniawan, persoalan jaringan seluler di perbatasan sangat komplek sekali. Memang, sampai saat ini sumber daya pemda belum maksimal untuk diarahkan ke hal itu.
“Tapi, komitmen Pak Bupati menginginkan provider menambah menara, kemudian BTS USO dari Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa ditingkatkan dan ditambah, supaya desa-desa terntu bisa mendapatkan sinyal seluler maupun internet,” tutur Kurniawan.