Konten Media Partner

Warga Rebutan Sayur dan Buah Usai Sembahyang Rebut di Kubu Raya

31 Agustus 2023 10:41 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga rebutan sesaji usai sembahyang rebut di Kubu Raya. Foto: Fajar Bahari/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga rebutan sesaji usai sembahyang rebut di Kubu Raya. Foto: Fajar Bahari/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Kubu Raya - Ratusan warga memadati kompleks Pemakaman Bhaktu Suci, Jalan Adisucpto, Kubu Raya, Rabu, 30 Agustus 2023. Mereka datang untuk menyaksikan sembahyang rebutan dan pembakaran replika kapal Wangkang yang merupakan tradisi masyarakat Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Secara simbolis, sembahyang rebutan ini dilakukan untuk memberi makan kepada arwah yang bergentayangan sesuai dengan keyakinan masyarakat Tionghoa. Dalam perayaan rebutan ini, siapa pun boleh mengambil sesaji yang terdiri dari sayur dan buah-buahan.
"Ini setiap tahun diadakan, memang sudah tradisi, saya sudah ikuti 9 tahun sebagai pengurus," kata ucap Holim Hong atau biasa dipanggil Sumarjo usai ritual di Kompleks Yayasan Bhakti Suci.
Sumarjo menyampaikan, ritual sembahyang rebutan ini juga dimaknai sebagai suatu tradisi yang dilakukan untuk memberi makan arwah-arwah yang gentayangan.
"Maknanya sebagai suatu tradisi dari nenek moyang, dari orang dulu istilahnya untuk menyerahkan kepada arwah-arwah yang gentayangan. Kalau orang meninggal secara baik-baik kan ada sembahyang kuburnya di bulan dua sama bulan tujuh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Bakar replika maknanya untuk mengantar sesajian untuk arwah yang sudah meninggal. Bagus, beraneka ragam masyarakat di sini, beraneka ragam agama inilah satu kerukunan antar umat," tukasnya.
Penulis: Fajar Bahari