Warga Sekadau Tewas Tenggelam di Sungai Kapuas Usai Terlilit Tali Rakit Karet

Konten Media Partner
18 Juli 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Kapuas. Foto: Dok. Polres Sekadau
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di Sungai Kapuas. Foto: Dok. Polres Sekadau
ADVERTISEMENT
Hi!Sekadau - Seorang pria bernama Ng Jung Phiu (54) asal Desa Sungai Ayak I, Kecamatan Belitang Hilir, tewas tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Merapi, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 17 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 00.30 WIB, korban bersama anaknya berangkat dari rumahnya di Sungai Ayak I menggunakan speed boat mesin 15 PK dengan membawa sebanyak 42 karung kulat (karet). 42 karung karet tersebut disusun dan diikat seperti rakit.
"Dalam perjalanannya korban bersama anaknya tidur dengan keadaan mesin speed boat dimatikan. Speed boat itu hanyut mengikuti arus," ungkap Kasat Reskrim Polres Sekadau, AKP Anuar Syarifudin, Senin, 18 Juli 2022.
Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, speed boat tersebut berpapasan dengan kapal tongkang yang membawa batu bara menuju arah Kabupaten Sintang, tepatnya di Sungai Kapuas dekat pesisir Desa Merapi. Saat berpapasan itu rakit karet yang dibawa korban menggunakan speed boat tersangkut di bawah tongkang sehingga tali ikatannya terlepas.
ADVERTISEMENT
Anuar menjelaskan, korban lalu terbangun dari tidurnya dan langsung turun ke sungai untuk mengambil karet yang terlepas itu dengan cara menyelam.
Korban tenggelam di Sungai Kapuas dievakuasi. Foto: Dok. Polres Sekadau
"Kemudian kaki korban terlilit pada ikatan rakit karet tersebut. Korban sempat berteriak meminta tolong dan didengar oleh anaknya," jelas Anuar.
Anuar mengatakan, anak korban yang mendengar teriakan itu juga meminta tolong dan memberi kode dengan sinar lampu senter ke arah kapal tongkang. Nakhhoda yang melihat hal itu langsung menepi menambatkan kapal tongkangnya.
"Lalu anak korban tersebut dibawa oleh awak kapal tongkang. Anak korban memberi tahu ke nakhoda dan awak kapal bahwa ayahnya tenggelam dan tidak timbul lagi," timpal Anuar.
Mengetahui hal tersebut, nakhoda dan awak tongkang berusaha mencari korban namun tidak ditemukan. Setelahnya, nakhoda memberi tahu masyarakat sekitar dan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Tim gabungan dari Polres Sekadau, Polsek Sekadau Hilir dan BPBD Kabupaten Sekadau langsung datang ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap korban. Dari hasil pencarian tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," pungkasnya.