Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Warga Tolak Rusunawa Nipah Kuning Dalam, Pontianak, Jadi Tempat Isolasi COVID-19
12 April 2020 12:15 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Masyarakat Nipah Kuning Dalam, Pontianak Barat, menolak rencana pemerintah untuk memfungsikan Rumah Susun Sederhana Sewa di kawasan itu sebagai tempat isolasi warga berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan, yang kondisi kesehatannya sudah membaik, namun masih menunggu hasil pemeriksaan swab terkait COVID-19 atau corona.
ADVERTISEMENT
"Kami menolak Rusunawa di daerah kami ini, dijadikan tempat isolasi atau karantina corona. Kami bukan mengucilkan pasien. Tapi janganlah pemerintah mengorbankan kami yang jumlahnya lebih ramai ini, demi pasien," kata Hendra, juru bicara masyarakat setempat, saat bertemu Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, Minggu (12/4).
Hadir pula dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sigid Handanu. Kepada masyarakat, Handanu menjelaskan tentang penularan dan standar operasional prosedur penanganan pasien yang terkait corona, termasuk cara pencegahan penularan COVID-19.
Meski sudah mendengarkan penjelasan tersebut, warga tetap bersikeras menolak. "Selain dampak kesehatan, kami merasa resah, dan kami juga mempertimbangkan dampak sosial di masyarakat kami," ujar Hendra.
Menanggapi itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menjelaskan, bahwa Pemerintah Kota Pontianak, belum memutuskan penggunaan Rusunawa Nipah Kuning Dalam menjadi pusat karantina pasien corona.
ADVERTISEMENT
"Kemarin itu Wali Kota baru meninjau. Belum memutuskan. Baru mengkaji, jadi bukan berarti besok atau lusa ODP sudah dipindahkan ke sana," ujar Bahasan.
Ia menambahkan, saat ini Pemkot Pontianak sedang mencari lokasi karantina mandiri bagi warga yang berstatus ODP.
"Warga yang ODP maupun OTG, itu kita minta untuk karantina, isolasi diri di rumah masing-masing. Tapi itu banyak yang bandel. Makanya, kita mau carikan tempat, agar pengawasan terhadap mereka lebih ketat," ungkapnya.
"Kami ini siang malam mencari solusi, mengantisipasi, jika nanti terjadi ledakan jumlah ODP maupun pasien yang terkait corona. Terlebih masih banyak warga yang tak mempedulikan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing, maupun menggunakan masker dan cuci tangan," kata Bahasan.
--------------------------------------
ADVERTISEMENT
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!