Konten Media Partner

ZIMA, Mantan Personel Captain Jack Luncurkan Lagu Baru Berjudul 'Sisi Gelap'

10 Februari 2021 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo ZIMA. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Logo ZIMA. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Usai melaksanakan 'reuni akbar' di Pontianak sekaligus Jogja pada akhir 2019 lalu, 4 musisi senior Jogja ini serius untuk berkarya bersama lagi. Para mantan personel Captain Jack itu kini berevolusi menjadi ZIMA.
ADVERTISEMENT
Zuhdil HK (gitar), Surya Ismeth (keyboard), Momo Biru (vokal dan gitar), Andi 'Babon' Irfanto (drum) sepakat mengambil huruf depan nama mereka untuk memulai lembaran baru. Dengan membawa bendera ZIMA itu, mereka langsung tancap gas mengeluarkan karya berupa satu lagu baru berjudul 'Sisi Gelap'.
Lirik 'Sisi Gelap' yang ditulis oleh Momo itu ingin menyampaikan pesan khusus. Di mana banyaknya fenomena penghakiman sepihak, pembenaran dan budaya saling menyalahkan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari.
"Secara tidak langsung tema lagu ini juga mengangkat fenomena bullying, baik yang sering terjadi di dunia maya ataupun nyata," ujar Ismeth, Rabu, 10 Februari 2021.
Zuhdil menambahkan, bahwa 'Sisi Gelap' dipilih menjadi single pertama ZIMA. Sebab, dari segi lirik hingga aransemennya masih representatif dengan karakter 4 personel dari grup band sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Dari segi tema keseluruhan, kami sepakat bahwa 'Sisi Gelap' masih punya benang merah dengan materi-materi lama kami. Meski saat ini kami mencoba sentuhan-sentuhan lain, lebih teknisnya di sound design. Selebihnya mungkin masih terasa sama," papar Zuhdil.
Menurut Zuhdil, usai lagu 'Sisi Gelap' ZIMA tetap berencana merilis karya selanjutnya. Dari single kedua hingga album penuh seperti grup band mereka sebelumnya.
Khusus dalam 'Sisi Gelap', ZIMA juga mendapuk dua musisi muda Jogja, yakni Ian Anatha dan Winaldy Senna sebagai produser. Keduanya merupakan personel dari grup band baru Jogja, Alectrona.
Empat personel ZIMA. Foto: Dok. Istimewa
"Kenapa Ian dan Winaldy? Karena keduanya masih muda, fresh, dan paham betul selera kuping masyarakat sekarang. Mau nggak mau kami juga harus berkompromi dengan hal itu, meski tetap mempertahankan idealisme kami," kata Zuhdil.
ADVERTISEMENT
Selain Ian Anatha dan Winaldy Senna, menurut Ismeth ZIMA juga dibantu oleh Agib Tanjung (Alterego, ROKET) di departemen bass. Meski kini sudah mantap empat personel saja, namun rencananya Agib juga tetap diperbantukan mengisi track bass di lagu-lagu ZIMA berikutnya.
"Kami berempat sudah dekat, percaya, dan ngerti karakter Agib. Karena dia juga sudah pernah ikut membantu selama tiga tahunan di band kami sebelumnya sebagai additional bass," timpal Ismeth.
Single 'Sisi Gelap' ini sudah dirilis secara berkala di akun YouTube Meru Records yang juga merupakan label tempat bernaung Zima saat ini. Selain merilis video lirik dan video klip, ZIMA juga sudah mengunggah video dokumenter bertajuk 'Reinkarnasi' yang berisi pernyataan Zuhdil, Ismeth, Momo, dan Andi soal cerita persahabatan mereka, semangat baru ZIMA, sampai ke rencana-rencana hebat mereka selanjutnya.
ADVERTISEMENT

Alasan Memakai Nama ZIMA

Zuhdil, Ismeth, Momo, dan Andi mengaku susah-susah gampang ketika memikirkan nama untuk rumah baru mereka itu. Namun, soal asal muasal nama ZIMA, ada satu cerita menarik dari Andi.
Menurutnya saat awal-awal mempromosikan bahwa mereka akan melakukan konser reuni. Salah satu postingan Andi soal konser tersebut langsung dikomentari spontan oleh musisi senior Pongki Barata.
ZIMA meluncurkan single baru berjudul 'Sisi Gelap'. Foto: Dok. Istimewa
"Jadi di poster kan memang kami baru mem-publish dengan nama-nama kami saja, ya 'Zuhdil, Ismeth, Momo, dan Andi'. Terus Mas Pongki masuk dikomen langsung nulis, 'ZIMA'. Pikirku saat itu sama anak-anak, keren juga nih nama, ya selintas aja," jelas Andi.
Namun sebenarnya menurut Andi, sebelum memutuskan memakai nama ZIMA, mereka sudah sempat bertukar ide selama lima sampai enam bulan soal pemilihan banyak nama. Dengan segala macam kata, arti, filosofi, yang aneh dan unik, akhirnya mereka tetap mantap memakai nama ZIMA.
ADVERTISEMENT
"Karena juga dari awal kami ketemu dan bikin grup di WhatsApp, spontan juga nama grupnya juga udah ZIMA. Ya pada akhirnya kami sepakat, memang yang pertama terucap dan tetulis itu langsung bikin sreg, selalu nancap di hati. Oke, kami pakai ZIMA," ucap Andi.
Momo menambahkan, bahwa pemakaian nama ZIMA juga justru membuat mereka lebih bersemangat dan refresh kembali. Menurut Momo tak ada untungnya jika mereka tetap memaksakan memakai nama grup band yang lama.
"Ya karena kami bukan Captain Jack lagi, itu yang pasti. Kami juga merasa nama Captain Jack tidak lagi representatif, tidak bisa mewakili kami yang sekarang. Kalau jokesnya sih, 'Kok kapten terus, pangkatnya nggak naik-naik'," tambah Momo.
Momo juga berpesan kepada siapa saja yang mendukung ZIMA untuk tetap mau menggunakan nama 'Monster' lagi sebagai identitas teman-teman dekat mereka (Monster adalah sebutan komunitas fans Captain Jack). Sebab, menurutnya pesan yang disampaikan ZIMA ke depan sebenarnya tak terlalu jauh dari band mereka sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Yang terakhir, kata 'monster', silakan kalian pakai kembali. Kenapa? Karena itu masih jadi representasi kami dan tetap ingin kami pertahankan bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang memang punya pemikiran beda, kebiasaan beda dan seterusnya," pungkasnya.