Lane Hogger, Kebiasaan Buruk Pengendara di Jalan Tol yang Bisa Buat Kecelakaan

Hizkia Raphael Rinaldi Karambut
Urban and Regional Planning Student at Pradita University | Tech Enthusiast
Konten dari Pengguna
19 Februari 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hizkia Raphael Rinaldi Karambut tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jalan tol di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: AFP/JIMIN LAI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan tol di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: AFP/JIMIN LAI
ADVERTISEMENT
Jalan tol atau jalan bebas hambatan dapat menjadi tempat yang sangat sibuk dan berbahaya. Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan, pengendara memiliki tanggung jawab untuk mengemudi dengan bijak dan mematuhi segala aturan lalu lintas. Namun, di banyak jalan tol di seluruh dunia, terdapat kebiasaan buruk pengendara yang seringkali diabaikan, yaitu lane hogging.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia perilaku lane hogging dapat terlihat ketika pengendara memilih untuk mengemudi di jalur tengah atau jalur kanan dan tidak mengizinkan kendaraan lain untuk melewati atau mendahuluinya.
Hal ini seringkali menyebabkan kemacetan, gangguan lalu lintas, dan bahkan kecelakaan. Namun, banyak pengendara yang tidak menyadari bahaya dari kebiasaan buruk ini.
Salah satu penyebab utama dari lane hogging adalah kurangnya kesadaran dan rasa tanggung jawab dari para pengendara. Banyak pengendara yang merasa bahwa mereka memiliki hak untuk mengemudi di jalur yang mereka inginkan, bahkan jika jalur tersebut ditujukan untuk kendaraan yang lebih cepat.
Ilustrasi jalan tol di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: AFP/JIMIN LAI
Padahal, jalur kanan seharusnya hanya digunakan untuk menyalip dan untuk kendaraan yang memang ingin mengemudi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan buruk ini bukan hanya mengganggu, tetapi juga berpotensi menjadi penyebab kecelakaan. Ketika pengendara memilih untuk mengemudi di jalur yang salah, ini dapat memicu kecelakaan seperti pengereman mendadak atau tabrakan beruntun.
Selain itu, lane hogging juga dapat menyebabkan kemacetan dan memperlambat pergerakan lalu lintas, terutama pada jalan tol yang memiliki intensitas volume kendaraan yang tinggi.
Ilustrasi kemacetan. Foto: dok Istimewa
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kesadaran dan kerja sama dari semua pengendara di jalan tol. Pengendara harus memahami dan menghormati aturan lalu lintas, termasuk penggunaan lajur kanan yang digunakan untuk mendahului kendaraan lain dan kendaraan yang ingin mengemudi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Selain itu, pengendara juga harus memperhatikan kondisi jalan dan situasi lalu lintas, dan memberikan kesempatan kepada kendaraan lain untuk melewati atau menyalip.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari lane hogging melalui kampanye yang efektif.
Ilustrasi kecelakaan di jalan tol. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Selain itu, pemerintah juga dapat memasang tanda peringatan dan marka jalan yang jelas untuk memandu pengendara tentang penggunaan jalur kiri dan jalur kanan.
Dalam mengemudi di jalanan khususnya di jalan tol, keselamatan harus menjadi prioritas utama yang dipahami oleh semua pengendara. Lane hogging bukan hanya kebiasaan buruk, tetapi juga berpotensi berbahaya dan mengganggu.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan kerja sama dari semua pengendara di jalan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi semua pengguna jalan.