Alasan Kenapa Gaji Fresh Graduate Kecil

Hizwa Naufal Muhammad
Motion Graphic Designer at harisenincom Alumni Komunikasi UMY 2019 Full-time Hamba Allah
Konten dari Pengguna
6 November 2023 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hizwa Naufal Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Freepik
ADVERTISEMENT
Halo Gen-Z! Apakah kamu baru lulus dan merasa kaget karena gaji fresh graduate kayak kamu cenderung kecil? Gak cuma kamu kok! Ini emang jadi obrolan panas di berbagai corner nongkrong atau timeline medsos. Tapi, pernah gak sih kamu nanya kenapa sih hal ini bisa terjadi? Nah, kita bongkar bareng-bareng real talk-nya yuk!
ADVERTISEMENT

Skill Set yang Masih Basic

First things first, bro and sis. Kita harus jujur nih, skill set yang dimiliki fresh graduate kebanyakan masih on the basic level. Realitanya, di dunia kerja, perusahaan butuh orang yang bisa langsung execute, bukan yang masih butuh training panjang. Jadi, makin banyak yang harus kamu learn, makin kecil deh nominal yang tertera di slip gaji.

Pengalaman Kerja yang Minim

No work experience, no problem? Nope! Banyak perusahaan yang menghitung pengalaman kerja sebagai faktor penting. Tanpa pengalaman, susah buat kamu buat nego gaji yang lebih tinggi. Jadi, buat kamu yang masih kuliah, mulai lah cari internships or freelance gigs. Experience is a must!

Tingkat Kompetisi yang Tinggi

Hayo ngaku, kamu pasti ngerasa bukan satu-satunya yang hunting job after graduation, right? Gen-Z lain juga pada berburu lowongan. Jumlah lulusan yang banyak dengan lowongan yang terbatas bikin kompetisi jadi makin ketat. Law of supply and demand berlaku juga di sini, semakin banyak supply (lulusan), sementara demand (pekerjaan) gak sebanyak itu, otomatis harga (gaji) jadi turun.
ADVERTISEMENT

Expectation vs Reality

Reality check, gaes! Kadang, ekspektasi kita tentang gaji pertama itu terinspirasi dari gosip atau cerita sukses sehari-hari yang kita dengar. Kita gak bisa expect gaji awal yang setara dengan mereka yang udah berjuang keras dan lama di industri. Keep it real, your time will come!

Posisi Entry-Level

Posisi yang ditawarkan ke fresh graduate kebanyakan adalah entry-level yang artinya "start dari bawah". Logis dong kalo gaji yang ditawarkan juga ikutin levelnya. Ini bukan tentang underestimating kemampuan, tapi lebih ke proses natural di mana semua orang harus mulai dari somewhere.

Adaptasi dengan Budaya Kerja

Adaptasi dengan budaya kerja juga butuh waktu dan effort. Perusahaan gak hanya invest di skill kamu, tapi juga di kemampuan kamu untuk fit in dengan team. Mereka perlu waktu buat make sure kamu bisa jalan bareng dengan values dan culture mereka.
ADVERTISEMENT

Optimism is Key!

Nah, Gen-Z! Meskipun awalnya gaji kecil, jangan langsung turun semangatnya. Consider it as a stepping stone. Yang penting, build your skill set, network, dan show your worth. Jangan lupa juga untuk terus update diri dengan trend dan skills yang needed di industry.
So, it’s all about the grind and how you play the game. Jangan hanya focus ke angka di gaji pertama, tapi lihat juga potensi bertumbuh kamu di perusahaan itu. And who knows? Mungkin dalam beberapa tahun, kamu bisa jadi one of those success stories yang bisa inspire Gen-Z lainnya!
Stay lit, stay fight, Gen-Z! Your journey is just beginning. πŸ‘ŠπŸ”₯