Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bullying Dengan Berbagai Macam Dampak Negatifnya
20 November 2024 19:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Mohammad Hamka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bullying atau perundungan termasuk salah satu perilaku agresif yang sering dilakukan terhadap seseorang atau kelompok dengan tujuan untuk menyerang fisik, emosi, ataupun sosial. Bullying ini biasanya ditandai dengan adanya kesenjangan atau ketidak setaraan terhadap pelaku dan korban. Perilaku tersebut dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun dunia maya atau sosial media.
ADVERTISEMENT
Bullying menjadi salah satu isu sosial yang semakin mendapat perhatian di berbagai belahan negara. Meskipun dampak fisik dari bullying atau perundungan sudah seringkali terlihat, dampak psikologis yang ditimbulkan juga sering kali lebih mendalam dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari korban dalam jangka waktu yang panjang.
1. Bullying Menjadikan Korban Memiliki Rasa Depresi dan Gangguan Kecemasan
Depresi yang muncul akibat Bullying bisa sangat berpengaruh dan parah, bahkan pada kasus-kasus tertentu, bisa menyebabkan korban merasa putus asa dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang dia sukai. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangguan depresi berat yang sangat mempengaruhi jalannya hidup.
Salah satu dampak psikologis yang paling umum dialami oleh korban adalah depresi dan gangguan kecemasan. Para korban cenderung sering merasa cemas, tertekan, dan takut. Perasaan cemas ini sering kali meninggalkan rasa takut yang membekas akan kemungkinan bullying yang lebih lanjut, yang akhirnya berujung pada rasa ketidak nyamanan dan rendah diri.
ADVERTISEMENT
2. Penurunan Rasa Kepercayaan Diri Sendiri
Korban bullying seringkali merasa tidak dihargai atau diperlakukan tidak adil, yang berdampak pada penurunan rasa percaya diri mereka. Mereka mungkin merasa tidak memiliki nilai atau tidak cukup baik, terutama jika penghinaan atau ejekan yang diterima menyentuh aspek personal, seperti penampilan fisik, kecerdasan, atau latar belakang sosial. Hal ini dapat menghambat perkembangan pribadi dan sosial mereka.
3. Perubahan Perilaku dan Hubungan Sosial
Bullying juga dapat mengubah cara korban berinteraksi dengan orang lain. Beberapa korban mungkin menjadi lebih tertutup dan menghindari interaksi sosial karena merasa takut atau tidak nyaman. Sebaliknya, ada juga yang bisa menjadi lebih agresif atau defensif sebagai bentuk perlindungan diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, korban bullying sering kali kesulitan dalam berhubungan sosial yang baik dan sehat dilingkungan sekolah, pekerjaan, atau dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketidak percayaan terhadap orang lain yang muncul akibat perundungan membuat mereka lebih sulit untuk membuka diri atau menjalin persahabatan.
4. Gangguan Tidur dan Masalah Kesehatan Fisik
Stres piskologis akibat perundungan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur korban. Banyak korban perundungan melaporkan mengalami kasus insomnia, mimpi buruk, atau gangguan tidur lainnya sebagai dampak dari kecemasan yang berkelanjutan. Gangguan tidur ini, pada gilirannya, dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental secara keseluruhan.
Selain itu, dampak psikologis juga sering kali berhubungan dengan masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan kelelahan yang disebabkan oleh stres kronis.
ADVERTISEMENT
5. Peningkatan Risiko Penyalahgunaan Zat
Dalam beberap kasus, korban perundungan yang tidak mendapatkan dukungan emosional yang memadai dapat berisiko lebih tinggi terhadap penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang. Mereka mungkin mencari cara untuk mengatasi rasa sakit emosional yang mereka rasakan melalui pelarian tersebut, meskipun ini hanya solusi sementara yang dapat memperburuk masalah jangka panjang.
Penyembuhan dan Dukungan untuk Korban Bullying
Dampak psikologis dari bullying dapat berlangsung lama, bahkan setelah perundungan tersebut berhenti. Oleh karena itu, penting bagi korban untuk mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau profesional seperti psikolog ataupun konselor. Proses pemulihan Biasanya melibatkan pendekatan yang holistik, mulai dari terapi psikologis untuk mengatasi trauma, hingga membangun kembali rasa percaya diri dan keterampilan sosial korban. Meskipun, dengan cara tersebut, masih saja banyak sekali para korban yang masih memiliki rasa trauma yang membekas.
ADVERTISEMENT
Edukasi tentang bullying juga sangat penting untuk mencegah kasus-kasus serupa terjadi di masa depan. sekolah dan institusi lainnya harus menyediakan program anti-bullying yang melibatkan seluruh komunitas, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang agar tidak terjadi bullying lagi di kalangan remaja, dan lingkungan sekolah maupun institusi lainnya.