Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Ragam Rujak Buah Khas Banyuwangi yang Menggugah Selera
15 September 2019 10:40 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Hobi Makan Banyuwangi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jangan kaget ketika berkunjung ke sebuah warung rujak di Banyuwangi, kamu bakal mendapati beragam nama rujak yang terpampang di papan menu. Rujak buah di Bumi Blambangan ini memiliki banyak varian, walaupun dengan bahan dasar bumbu yang tidak jauh berbeda antara satu dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Rujak Kelang, Rujak Ramonan, Rujak Cemplung, Rujak Kesrut, Rujak Dulit, Rujak Kecut, Rujak Montor, atau Rujak Madura. Mungkin untuk sebagian besar dari kalian mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya apa perbedaan dari rujak-rujak buah di atas ketika akan memesan?
Rujak buah di Banyuwangi sebenarnya memiliki bahan dasar bumbu yang sama. Gula pasir, garam, terasi, cuka, dan air secukupnya. Yang membedakan hanyalah dari cara penyajian buahnya ataupun adanya tambahan bahan di bumbunya. Nah, berikut beberapa jenis rujak buah yang bisa kamu coba di Banyuwangi.
Rujak yang satu ini merupakan rujak buah khas yang berasal dari Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Sekilas mirip dengan rujak kuah pindang dari Bali, karena sama-sama menggunakan air rebusan ikan pindang. Bedanya, rujak kuah pindang menggunakan terasi, rujak kelang itu menggunakan petis Madura.
ADVERTISEMENT
Muncar merupakan bandar ikan terbesar kedua di Indonesia setelah Bagan-Siapiapi, tak heran, rujak buah dengan tambahan petis dan kuah pindang ini begitu populer. Isiannya terdiri dari buah-buahan yang dipotong kasar, seperti mentimun, belimbing, mangga muda, kedondong, dan tahu. Tambahan lainnya adalah potongan kutil (sebutan setempat untuk cireng) dan cingur sapi yang digoreng. Di beberapa penjual bahkan ada yang menambahkan potongan kuping sapi.
Rasanya sendiri nano-nano. Air hasil rebusan ikan pindang atau tongkol tidak terasa amis, karena ikan pindang yang digunakan masih segar. Petis Madura sendiri terasa begitu gurih dan sedikit asin. Perpaduan keduanya ternyata mampu menghasilkan rasa yang unik sekaligus nikmat, apalagi bercampur dengan segarnya buah-buahan yang ada. Cocok dinikmati di siang hari yang terik.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Banyuwangi sangat familiar dengan Rujak Cemplung ini. Aneka jenis buah-buahan dipotong dadu, kemudian dicemplungkan atau dimasukkan ke dalam kuah rujak. Ada mangga, pepaya muda, bengkoang, kedondong, mentimun, nanas, belimbing, jambu air, dan satu yang unik adalah ketela rambat, di mana masyarakat lokal menyebutnya sabrang.
Tampilannya mirip sop buah. Kuah rujaknya terdiri dari campuran gula pasir, cuka, cabai rawit, terasi, garam, dan air. Rasa asam yang dihasilkan sangat cocok dinikmati siang hari, apalagi buah-buahan yang digunakan masih muda dan begitu renyah saat dikunyah.
Kalau jenis rujak satu ini, ya seperti rujak buah pada umumnya, cuma beda cara penyebutannya saja. Aneka buah-buahan yang diiris tipis kemudian disajikan dengan bumbu kacang yang pekat. Cara makannya, buah-buahan tadi dicolek ke bumbu kacang yang dicampur gula merah. Oleh karena itu disebutnya Rujak Dulit.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa tambahkan juga cabai rawit agar makin menggugah selera. Rujak Dulit ini cocok dinikmati rame-rame, bisa bareng teman atau keluarga sambil berbincang ringan.
Namanya unik, varian rujak buah yang bumbunya mirip dengan bumbu rujak cingur. Untuk pembeda, mesti ditambahkan cuka dan petis Madura. Walau sama-sama menggunakan kacang, namun bumbu Rujak Ramonan lebih encer. Rasanya cenderung manis dan nutty.
Jika Rujak Gobet menggunakan kacang sebagai campurannya, rujak kecut tidak. Kuahnya encer dengan cita rasa asam pedas. Untuk buah-buahannya sendiri seperti rujak buah di atas. Cara penyajian buahnya bukan dipotong dadu atau diiris memanjang, namun diserut. Buah-buahan yang renyah dan rasanya nano-nano akan semakin segar bercampur dengan kuah dari rujak kecut.
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang suka dengan rasa petis Madura yang memiliki perpaduan asin dan gurih, mungkin bisa mencoba jenis rujak buah yang ini. Petis yang biasa digunakan dalam rujak sayur, dimodifikasi sedemikian rupa agar rasanya bisa berpadu dengan aneka rasa buah-buahan.
Untuk yang kali pertama mencicipi rujak ini akan merasa aneh, namun setelah dirasakan lebih lama akan terasa nikmat dan segar. Ada gumpalan petis dan gula pasir yang lengket di antara irisan buah-buahan yang ada.
---------------
Itulah beberapa jenis rujak buah yang bisa kamu coba di Banyuwangi. Tak perlu bingung lagi membedakan rujak buah satu dengan yang lain. Intinya, bahan-bahan yang digunakan hampir sama, kok, namun dengan sedikit variasi saja. Nah, rujak buah mana yang jadi pilihanmu?
ADVERTISEMENT