Bernostalgia Sambil Menikmati Rawon di Depot Yu Tini, Banyuwangi

Depot Yu Tini tampak depan. Foto: @hobimakan.banyuwangi

Terkadang alasan orang mengunjungi sebuah restoran atau warung tempat makan bukan hanya sekadar karena cita rasa menu yang nikmat atau pelayanan serta lokasi yang nyaman saja. Terkadang cerita masa lalu yang masih lekat di ingatan menjadi salah satu alasan banyak orang untuk datang kembali ke suatu restoran. Sama seperti sebuah depot rawon kecil di Banyuwangi.

Meskipun tak memiliki papan nama di depan, namun depot yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman 167 Banyuwangi ini tak pernah sepi pengunjung. Hampir setiap hari di saat jam sarapan atau makan siang meja kursinya nampak penuh.

Depot rawon milik Yu Tini ini yang didirikan sejak tahun 1960-an yang lalu. Lokasi ini begitu terkenal di kalangan sebagian warga Banyuwangi lama yang dulunya sering diajak orang tua mereka untuk sarapan di sini. Kenangan itu pun begitu melekat dalam memori mereka sampai sekarang. Sehingga menjadikan depot kecil ini menjadi lokasi makan sekaligus untuk bernostalgia.

Interior Lama yang Masih Tetap Dipertahankan

Kali pertama melihat Depot Yu Tini, siapa yang mengira jika rumah lawas ini adalah sebuah depot. Jika tidak jeli, kita pasti mengira ini hanyalah sebuah rumah tinggal biasa. Tidak ada papan nama atau tanda apapun yang menjelaskan kalau rumah ini sejatinya adalah sebuah depot yang sudah dikelola oleh tiga generasi. Yu Tini adalah nenek dari Bu Ana yang sekarang mengelola depot ini bersama sang suami.

Suasana di dalam Depot Yu Tini. Foto: @hobimakan.banyuwangi

Begitu masuk, suasananya terasa sangat nyaman sekali, seolah-olah kita sedang berkunjung ke rumah nenek. Tampak beberapa pasang meja kursi kayu dengan model kuno yang masih nampak kokoh. Di atas meja tadi ada toples kaca berukuran besar berisi kerupuk. Di bagian dinding depot tergantung sebuah jam kayu, cermin kuno, serta banyak sekali kalender, khas depot-depot lama di daerah Jawa Timur. Menarik sekali.

Mayoritas pengunjung Rawon Yu Tini adalah mereka yang pernah memiliki cerita lama disini. Sebagian besar adalah orang-orang berusia lanjut, sebagian lainnya adalah anak muda yang mengenal rawon ini dari orang tua mereka. Karena ingin bernostalgia, membuat mereka kembali untuk menikmati sepiring rawon hangat khas Yu Tini seharga Rp 12 ribu ini.

Rawon Yu Tini ramai pengunjung. Foto: @hobimakan.banyuwangi

Selain suasananya yang menarik, penyajian rawonnya juga berbeda. Rawon khas Yu Tini memiliki keunikan sendiri dibandingkan dengan rawon khas Jawa Timur lainnya. Di depot ini, rawon disajikan dengan tambahan mi kuning dan tahu bumbu merah. Mungkin hanya di depot ini rawon ada tambahan dua lauk tersebut.

“Ini yang dicari pelanggan mas, kalau enggak ada mi kuning ini kadang mereka enggak jadi beli”, tutur Bu Ana sambil tangannya sibuk meracik isian rawon.

Bu Ana sedang meracik rawon. Foto : @hobimakan.banyuwangi

Untuk rasa rawonnya sendiri hampir sama dengan rawon-rawon nikmat yang lain. Kuah sederhana yang sedap dan tak terlalu pekat disajikan dengan daging dan lemak sapi, serta tak lupa ditambah dengan kecambah dan sambal. Jika merasa belum cukup, di dalam etalase masing-masing meja sudah tersedia berbagai macam lauk tambahan. Ada paru, usus, limpa goreng, empal, tempe goreng, sate komo, dan telur asin. Rata-rata dibanderol dengan harga Rp 6 ribu.

Semua menu yang disajikan sangat enak dan pastinya menambah kelezatan Rawon Yu Tini. Sepiring rawon yang masih hangat disandingkan dengan segelas teh atau susu sapi murni hangat menjadi pilihan yang tepat untuk memulai hari.

Aneka lauk tambahan. Foto: @hobimakan.banyuwangi

Nah, ingin merasakan sensasi yang sama dengan mereka yang bernostalgia di depot ini? Jangan lupa mampir jika kamu berkunjung ke Banyuwangi. Depot Rawon Yu Tini buka mulai jam 5 pagi hingga jam 4 sore.

Rawon Yu Tini

Alamat: Jalan Jenderal Sudirman 167 (seberang Kantor BPR Willis)

Jam operasional: 05.00 – 16.00 WIB

Nomor telepon: [phone]