Darplok, 'Martabak Ndeso' dari Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi

Pengunjung rela antre untuk menikmati Darplok. Foto : @hobimakan.banyuwangi

Kalau bicara soal kuliner Banyuwangi, apa yang ada di benak kalian? Pasti muncul bayangan Rujak Soto, Rawon Pecel, Ayam Kesrut, atau Pecel Pitik. Namun ternyata, wilayah di Jawa Timur ini memiliki kuliner khas lainnya, tepatnya jadi favorit warga di Kecamatan Rogojampi.

Meski begitu, antusiasme pencinta kuliner dengan penganan satu ini sangat tinggi. Bahkan ada yang rela menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari tempat asalnya hanya untuk menikmati kuliner yang satu ini. Darplok namanya, singkatan dari Dadar Ceplok. Kuliner sederhana ini mampu membuat banyak orang amat ketagihan.

Darplok konon sudah ada sekitar 20 tahun lebih. Di Rogojampi ada beberapa penjual Darplok terkenal. Salah satunya adalah Mbak Indri yang berjualan mulai sekitar tahun 1994. Berlokasi di Gang Sawo, Kampung Maduran, Mbak En--panggilan akrab Mbak Indri--membuka warung Darplok di halaman rumahnya.

Walaupun berada di gang sempit, namun tak menghalangi niat pelanggan yang berasal dari berbagai penjuru Banyuwangi untuk membelinya. Bahkan, di jam-jam makan siang, jangan kaget jika kamu harus menunggu berjam-jam hanya untuk menikmati sepiring Darplok buatan Mbak En.

Darplok yang sedang digoreng. Foto : @hobimakan.banyuwangi

Apa, sih, sejatinya Darplok ini? Jika masyarakat umum mengenal Martabak, nah Darplok adalah versi sederhana dari Martabak. Martabak ala ndeso-lah ibarat katanya. Bahan utamanya adalah campuran tepung terigu dan tepung beras, kemudian diberi tambahan penyedap rasa, garam, dan irisan daun bawang.

Adonan cair ini digoreng di atas wajan panas dengan sedikit minyak, kemudian ditambahkan telur ayam. Setelah matang, diberi tambahan bihun yang telah dibumbui.

Lebih nikmat lagi jika disiram dengan saus pedas. Nah, saus khas ini adalah campuran dari petis, gula, garam, cabe, dan tepung yang dilarutkan. Warnanya kecokelatan dan teksturnya sedikit kental. Untuk rasanya, ada campuran manis, gurih, dan pedas. Cocok sekali menjadi pendamping Darplok yang gurih.

Ada sekitar 20 jenis Darplok di Warung Mbak En. Mbak En membuat Darplok sesuai pesanan pembeli. Digoreng kering bisa, diberi mi dalam adonan bisa, telurnya dibuat setengah matang bisa, dan banyak varian lainnya.

Agar lebih menarik minat pembeli, Mbak En juga memberi nama jenis Darploknya dengan nama-nama yang unik. Ada Cering singkatan "Ceplok Kering", ada juga Darpit singkatan dari "Dadar Dilempit (dilipat)", dan belasan nama unik lainnya.

Semuanya nikmat, cukup bayar Rp 5 ribu-10 ribu saja. Dalam sehari, Mbak En bisa menghabiskan sebanyak 10 kilogram telur untuk membuat Darplok.

Salah satu jenis Darplok yang kering. Foto : @hobimakan.banyuwangi

Yang menarik lagi dari Kedai Darplok ini, Mbak En adalah seorang yang sangat ramah serta selalu berpenampilan rapih dan menarik. Mungkin dua hal ini yang membuat siapa saja yang pernah berkunjung, kembali lagi dan lagi. Selain tentunya rasa Darplok dan bumbunya yang tidak bisa ditemukan di kedai yang lain. Tak dapat dimungkiri, keramahan penjual memang menjadi salah satu faktor penting dalam industri makanan.

Secara tidak langsung, Darplok sudah menjadi sebuah kuliner khas yang mungkin hanya bisa kamu temui di Banyuwangi. Berawal dari Kecamatan Rogojampi, kemudian ada yang membuka warung Darplok di daerah Banyuwangi kota. Tentunya dengan varian dan cara penyajian yang berbeda, Bahkan, untuk mengikuti perkembangan dunia kuliner, kini ada juga Darplok yang dipanggang dan disajikan dengan menggunakan saus barbeque serta bahan isian daging ikan tuna.

Darplok dengan telur setengah matang sesuai request-an. Foto : @hobimakan.banyuwangi

Penasaran dengan bagaimana nikmatnya Darplok khas Rogojampi ini? Jangan lupa untuk memasukkan kuliner ini ke dalam daftar wisata kulinermu ketika ke Banyuwangi. Rasa adonannya yang gurih dan teksturnya bisa disesuaikan selera, serta bumbu siram yang pedas manis bakal membuatmu jatuh hati.