Sejarah 4 Basilika Kepausan di Kota Roma, Italia

Sturmius Teofanus Bate
Learning to quiet down and listen is essential for reaching your peak power
Konten dari Pengguna
8 April 2019 2:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sturmius Teofanus Bate tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Basilika Santo Petrus, Roma Foto: KaiPilger/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Basilika Santo Petrus, Roma Foto: KaiPilger/Pixabay
ADVERTISEMENT
Kata 'basilika' bukanlah sebuah istilah yang populer di Indonesia. Basilika adalah gereja utama yang diberikan status khusus oleh Sri Paus melalui sebuah ritual keagamaan. Menurut gcatholic.org, hingga 31 Desember 2018, Gereja Katolik memiliki 4 Major Basilica yang terletak di kota Roma, Italia; dan total 1.792 Minor Basilica yang tersebar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Italia dikenal sebagai negara dengan jumlah basilika terbanyak di dunia, yakni mencapai 576 buah, diikuti Prancis (172 buah), Polandia (152 buah), dan Spanyol (122 buah). Sedangkan di kawasan Asia, India menduduki urutan pertama dengan jumlah basilika mencapai 23 buah, diikuti oleh Filipina yang memiliki 15 buah Basilika. Indonesia, dalam hal ini, tidak termasuk dalam daftar tersebut karena belum memiliki sebuah Basilika.
Major Basilica pada dasarnya merujuk pada 4 Basilika Kepausan yang terletak di kota Roma dan diberikan status khusus sebagai Papal Basilica oleh Sri Paus sendiri. Hal utama yang membedakannya dari Minor Basilica adalah sebuah Pintu Suci (Latin: Porta Sancta) yang terdapat pada masing-masing Major Basilica.
Secara tradisional, pintu tersebut hanya dibuka sekali dalam setiap 25 tahun, yakni selama perayaan Tahun Yubileum. Porta sancta dibuka melalui sebuah ritual misa yang dipimpin langsung oleh Sri Paus.
ADVERTISEMENT
Secara historis, pemberian status Basilika Kepausan diawali oleh Paus Bonifasius XIII (1294-1303) yang menetapkan Basilika Santo Petrus (Basilica di San Pietro) dan Basilika Santo Paulus (Basilica di San Paolo) sebagai Major Basilica. Keputusan tersebut diformalkan pada tahun 1300 melalui sebuah Dekrit Kepausan (Papal Bull) yang disebut Antiquorum fida relation.
Selanjutnya, status Major Basilica juga diberikan Paus Clementinus VI (1342-1352) kepada Basilika Santo Yohanes Lateran (Basilica di San Giovanni Laterano) pada tahun 1350 dan Paus Clementinus VII (1378-1394) kepada Basilika Santa Maria Mayor (Basilica di Santa Maria Maggiore) pada tahun 1390.
Basilika di San Pietro
Basilika di San Pietro (Foto: https://ba.wikipedia.org)
Basilika Santo Petrus adalah mahakarya arsitektur Rennaissance dan Gereja Katolik terbesar di dunia dengan daya tampung mencapai 60.000 orang. Gereja seluas 33.000 meter persegi ini dibangun oleh Kaiser Konstantin I pada tahun 1506 dan pembangunannya diselesaikan pada tahun 1626.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, gereja ini dibangun persis di atas makam Santo Petrus, seorang tokoh yang dalam Gereja Katolik dikenal sebagai murid Yesus yang pertama. Selain menjadi makam Santo Petrus, bagian bawah gereja ini juga merupakan makam dari sejumlah Paus.
Basilika Santo Petrus merupakan satu-satunya Basilika yang terletak di dalam wilayah Vatikan, sedangkan ketiga Papal Basilica lainnya terletak di wilayah Italia dan merupakan wilayah extraterritorial Vatikan. Gereja ini telah dinobatkan sebagai World Heritage Site oleh UNESCO sejak tahun 1984.
Rute Metro (subway) di Roma (Foto: https://www.rome.info/metro/).
Bagi anda yang hendak menjajal keindahan gereja ini, anda bisa mengaksesnya dengan menggunakan Metro A (subway), yakni stasiun ke-6 setelah Termini Central Station ke arah stasiun Battistini. Meskipun akses masuk ke gereja ini digratiskan, anda harus rela mengantre hingga ratusan meter dan melewati security check sebelum masuk ke dalamnya. Bahkan pada musim panas, antrean masuk ke dalamnya bisa sangat panjang.
ADVERTISEMENT
Basilika di San Paolo
Basilica di San Paolo fuori le Mura (Foto: https://colosseumrometickets.com)
Basilika Santo Paulus dikenal juga sebagai Basilica di San Paolo ‘fuori le Mura’ yang berarti di luar tembok. Gereja ini merupakan satu-satunya Papal Basilica yang berada di luar tembok Kota Roma. Diperkirakan gereja ini mulai dibangun pada abad ke-4 masehi dengan luas mencapai 12.000 meter persegi.
Sesuai perintah Kaiser Konstantin I, gereja ini dibangun di atas tanah tempat Santo Paulus dipenggal oleh Kaisar Nero pada tahun 64 masehi.
Sama halnya dengan Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Paulus telah ditetapkan sebagai World Heritage Site oleh UNESCO sejak tahun 1980. Bagi anda yang ingin melakukan wisata religius atau sekedar menjajal keindahan Gereja ini, akses utama ke gereja ini dimungkinkan menggunakan Metro B, yakni 6 stasiun setelah Termini Central Station menuju stasiun Laurentina. Akses masuk ke gereja ini tidak dikenakan biaya.
ADVERTISEMENT
Basilika di San Giovanni Laterano
Basilica di San Gaiovanni Laterano (Foto: https://romanchurches.fandom.com)
Basilika Santo Yohanes Lateran dianggap memiliki rangking tertinggi dari keempat Basilika Kepausan lain. Pasalnya, Basilika ini merupakan gereja resmi bagi Uskup Agung Roma, yakni Sri Paus sendiri.
Meskipun Sri Paus berdomisili di dalam Vatikan dan lebih sering memimpin ritual misa di Basilika Santo Petrus, gereja ini terdaftar secara resmi sebagai Katerdral untuk Uskup Agung Roma. Mengingat Sri Paus memiliki peran sebagai Supreme Pontif, tugasnya sebagai Uskup Agung Roma lebih sering dijalankan oleh Vicaris Jenderal Keuskupan Agung Roma yang saat ini dijabat oleh Archpriest Angelo De Donatis.
Basilika Santo Yohanes Lateran didirikan pada abad ke-4 masehi dan memiliki luas sekitar 19.600 meter persegi. Bangunan gereja ini terletak bersebelahan dengan Istana Lateran yang menjadi kediaman Fausta, istri kedua Kaisar Konstantin I. Istana ini pernah dijadikan sebagai kediaman resmi Sri Paus sejak masa Paus Matiades. Baru pada tahun 1309, Paus Clementinus V memindahkan takhta kepausan ke Avignon, Prancis.
ADVERTISEMENT
Gereja megah ini dapat diakses menggunakan Metro A, yakni stasiun ketika dari Termini Central Station ke arah stasiun Anagnina. Akses masuk ke gereja ini juga digratiskan.
Basilika di Santa Maria Maggiore
Basilika di Santa Mario Maggiore (Foto: https://civitavecchia.portmobility.it)
Basilika Kepausan terakhir adalah Basilika Santa Maria Mayor. Gereja ini dibangun pada masa Paus Celestinus I (422-432) dan statusnya sebagai Basilika Kepausan diberikan oleh Paus Clementinus VII pada tahun 1390. Gereja ini dibangun atas perintah Paus Liberius pada pertengahan abad ke-4 masehi.
Bangunan gereja seluas 7.360 meter persegi ini dibangun di atas kuil kafir yang diperuntukan bagi Dewi Cybele. Nilai historis dan kemegahan arsitektur bangunannya menjadikan gereja ini dinobatkan sebagai salah satu World Heritage Site sejak tahun 1980.
ADVERTISEMENT
Akses menuju gereja ini sangat mudah, yakni hanya dengan berjalan kaki sekitar 550 meter ke arah Termini Central Station. Akses masuk ke Basilika Santa Maria Mayor tidak dikenakan biaya (FINE).