Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Efektifkah PSBB?
13 April 2020 18:16 WIB
Tulisan dari HonestDocs tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta sudah mulai melakukan PSBB sejak tanggal 10 April 2020. Apakah hal tersebut efektif menekan kasus positif yang terdapat di Jakarta sebagai daerah episentrum? Kita memang belum tahu apakah hal tersebut efektif atau tidak, sebab update covid-19 Indonesia per hari ini saja , sudah mencapai 4557 yang positif corona, setengahnya berada di Jakarta.
Sebenarnya Jakarta sendiri sudah melakukan PSBB dari awal Maret, tapi memang hanya sebatas himbauan sehingga mobilitas masih berjalan, entah itu perkantoran, atau kegiatan transportasi. PSBB kini diharapkan bisa menekan angka kasus positif yang ada di Jakarta karena kali ini, siapa yang melanggar pembatasan sosial berskala besar akan dikenakan sanksi sehingga diharapkan kebijakan ini dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia. Tidak hanya Jakarta, hal ini juga akan diikuti oleh kota-kota penyangga Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, hingga Depok.
ADVERTISEMENT
Akan gagal jika…
PHK pada beberapa perkantoran sudah mulai terjadi pada beberapa sektor. Virus corona memang sangat berimbas pada ekonomi. Kenapa PHK bisa terjadi? Pengusaha tidak lagi mendapatkan pemasukan akibat adanya PSBB, sehingga pendapatan tidak lagi berjalan mulus, mau tidak mau efisiensi keuangan harus dilakukan dengan cara perampingan karyawan.
Pilihannya memang berat, tapi PSBB mesti dilakukan secara disiplin oleh semua masyarakat, jika tidak, hal ini akan sia-sia belaka. Jika virus corona terus menyebar dan PSBB berjalan hingga 2 bulan, bisa dibayangkan krisis ekonomi yang akan terjadi di Indonesia. Maka dari itu PSBB tidak hanya bisa dikawal oleh aturan yang ditegakkan oleh aparat pemerintah, tapi mesti dengan kesadaran masyarakat. Sudah saatnya dalam mindset masyarakat bahwa jika keluar rumah, maka bisa membahayakan nyawa orang lain, termasuk keluarga sendiri.
ADVERTISEMENT