Tidur di Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Hiperurisemia Wanita Pascamenopause

Hosea Darmawan
Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
22 Mei 2023 8:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hosea Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memperbaiki Pola Tidur di Akhir Pekan bagi Wanita Pascamenopause, sumber: unair.ac.id
zoom-in-whitePerbesar
Memperbaiki Pola Tidur di Akhir Pekan bagi Wanita Pascamenopause, sumber: unair.ac.id
ADVERTISEMENT
Kurang tidur, terutama yang umum terjadi pada masa pascamenopause, telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk hiperurisemia (peningkatan asam urat dalam serum), yang sering kali dapat menyebabkan asam urat dan kondisi lain yang mengancam jiwa seperti penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tidur di akhir pekan dapat meminimalkan risiko hiperurisemia pada wanita pascamenopause. Hasil penelitian dipublikasikan secara online hari ini di Menopause, jurnal The North American Menopause Society (NAMS).
Hiperurisemia paling sering dikaitkan dengan asam urat, suatu bentuk artritis yang semakin umum yang ditandai dengan rasa sakit yang parah, kemerahan, dan nyeri pada persendian.
Nyeri dan peradangan terjadi ketika terlalu banyak asam urat yang mengkristal dan mengendap di persendian. Selain itu, hiperurisemia dikaitkan dengan sindrom metabolik, diabetes, hipertensi, serta penyakit ginjal dan kardiovaskular.
Ilustrasi wanita tidur di ruangan gelap. Foto: PRPicturesProduction/Shutterstock
Prevalensi hiperurisemia meningkat seiring bertambahnya usia pada semua populasi dan terutama pada wanita setelah menopause. Hal ini dikarenakan, menurut penelitian sebelumnya, hiperurisemia berbanding terbalik dengan kadar estrogen.
ADVERTISEMENT
Pendekatan yang disarankan untuk menurunkan risiko hiperurisemia adalah durasi tidur yang cukup yang sayangnya menjadi lebih sulit dilakukan selama fase pascamenopause. Tidur diketahui sangat penting bagi respon imun, kognisi, kinerja, kondisi psikologis, dan status penyakit seseorang.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur berkaitan dengan masalah kesehatan yang buruk seperti hiperurisemia, hiperlipidemia, hipertensi, diabetes tipe 2, obesitas, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
Dalam penelitian terbaru yang melibatkan hampir 1.900 peserta ini, para peneliti berhipotesis bahwa tidur di akhir pekan dapat menjadi solusi untuk menggantikan waktu tidur yang hilang selama seminggu dan secara efektif menurunkan risiko hiperurisemia pada wanita pascamenopause, yang sering kali kesulitan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Ilustrasi tamu hotel yang baru bangun tidur. Foto: Shutter Stock
Ini adalah penelitian pertama yang diketahui untuk menyelidiki hubungan antara tidur tambahan di akhir pekan dan hiperurisemia pada wanita pascamenopause.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur di akhir pekan dikaitkan dengan prevalensi hiperurisemia yang lebih rendah pada wanita pascamenopause yang kurang tidur.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara pemulihan tidur dan hiperurisemia pada wanita pascamenopause.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam artikel "Hubungan antara tidur tambahan di akhir pekan dan hiperurisemia dengan kurang tidur pada wanita pascamenopause Korea: studi cross-sectional nasional."
“Peningkatan kadar asam urat serum dikaitkan dengan berbagai faktor risiko penyakit kardiovaskular, sedangkan tidur yang cukup dan berkualitas baik telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidur tambahan di akhir pekan yang hanya 1 hingga 2 jam dikaitkan dengan prevalensi hiperurisemia yang lebih rendah pada wanita pascamenopause yang kurang tidur. Meskipun mekanisme yang bertanggung jawab atas temuan ini masih belum jelas, tidur siang di akhir pekan mungkin adalah hal yang disarankan oleh dokter," kata Dr. Stephanie Faubion, direktur medis NAMS.
ADVERTISEMENT