Konten dari Pengguna

10 Angle Kamera Videografi yang Sering Digunakan

29 Agustus 2024 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memilih angle kamera videografi yang tepat adalah salah satu kunci untuk menciptakan video yang menarik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Memilih angle kamera videografi yang tepat adalah salah satu kunci untuk menciptakan video yang menarik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memilih angle kamera videografi yang tepat adalah salah satu kunci untuk menciptakan video yang menarik. Setiap sudut pengambilan gambar dapat memberikan kesan visual yang berbeda, baik itu untuk menonjolkan kekuatan subjek, menambahkan ketegangan, atau sekadar memberikan perspektif yang unik.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami berbagai angle yang tersedia, mulai dari low angle hingga bird’s eye view, videografer dapat lebih leluasa dalam menyampaikan cerita dan emosi melalui video mereka. Angle kamera videografi yang dipilih dengan cermat dapat membuat setiap frame dalam video menjadi lebih hidup.

Jenis-jenis Angle Kamera Videografi

Ada berbagai angle kamera videografi yang sering digunakan, mulai dari low angle hingga bird’s eye view. Foto: Pexels.com
Disadur dari InVideo, berikut angle kamera videografi yang bisa digunakan untuk menciptakan efek visual yang menarik dan menambah kedalaman cerita dalam video.

1. Low Angle Shot

Low angle shot adalah sudut pengambilan gambar dari bawah dengan kamera menghadap ke atas. Penggunaan angle ini membuat subjek tampak lebih besar, kuat, atau berwibawa.
Dalam videografi, low angle shot sering dipakai untuk menonjolkan seseorang yang ingin ditampilkan sebagai karakter yang dominan atau untuk memperlihatkan objek seperti gedung atau patung agar terlihat lebih megah dan mengesankan.
ADVERTISEMENT

2. Eye Level Shot

Eye level shot adalah sudut kamera yang sejajar dengan mata subjek. Sudut ini memberikan kesan netral dan alami, seolah-olah penonton sedang melihat subjek secara langsung. Eye level shot sering digunakan dalam video seperti vlog, wawancara, atau tutorial karena membuat penonton merasa dekat dengan subjek dalam video.

3. Shoulder Level Shot

Shoulder level shot diambil sedikit lebih tinggi dari eye level, tepat di atas bahu subjek. Sudut ini biasa digunakan dalam adegan percakapan atau wawancara untuk menampilkan ekspresi wajah lawan bicara secara lebih jelas sambil tetap mempertahankan background yang ada.

4. Hip Level Shot

Hip level shot diambil dari ketinggian pinggul subjek. Angle ini digunakan untuk menyoroti gerakan tangan atau objek yang dipegang subjek. Hip level shot sering digunakan dalam video aksi atau petualangan untuk menampilkan gerakan yang lebih dinamis dan memberi kesan lebih hidup pada adegan.
ADVERTISEMENT

5. Knee Level Shot

Sedikit lebih bawah dari hip level shot, knee level shot diambil dari ketinggian lutut. Sudut ini membantu menampilkan lebih banyak detail dari lingkungan sekitar atau gerakan kaki, cocok untuk video yang menunjukkan perjalanan atau aktivitas di jalanan.

6. Ground Level Shot

Salah satu angle kamera videografi yang sering digunakan adalah ground level shot. Foto: Pexels.com
Ground level shot diambil sejajar dengan permukaan tanah. Sudut ini sering digunakan untuk menampilkan gerakan cepat atau aksi intens, seperti adegan balapan atau kejar-kejaran. Ground level shot dapar memberi kesan unik yang membuat subjek terlihat lebih besar dan dramatis.

7. Dutch Angle Shot

Dutch angle shot diambil dengan cara memiringkan kamera, sehingga garis horizon terlihat miring. Sudut ini sering digunakan untuk menambah kesan ketegangan, kecemasan, atau situasi yang tidak stabil. Dutch angle shot sering dipilih dalam video thriller, horor, atau konten yang ingin menonjolkan kesan menyeramkan dan mencekam.
ADVERTISEMENT

8. High Angle Shot

High angle shot adalah sudut yang diambil dari posisi lebih tinggi dari subjek. Sudut ini membuat subjek tampak lebih kecil atau lemah. High angle juga bermanfaat untuk menampilkan elemen latar belakang atau pemandangan yang lebih luas.

9. POV Shot (Point of View Shot)

POV shot memperlihatkan apa yang dilihat oleh subjek, seolah-olah kamera menjadi mata mereka. Sudut ini membuat penonton merasakan pengalaman langsung seperti yang dialami karakter atau subjek dalam video.

10. Bird’s Eye View Shot

Bird’s eye view shot diambil dari atas dengan kamera menghadap langsung ke bawah. Sudut ini sering digunakan untuk memberikan gambaran keseluruhan suatu tempat atau situasi. Angle ini juga sering dipakai di awal video untuk memperkenalkan lokasi atau mengatur latar cerita.
(SAI)