3 3DS Emulator Android Terbaik

Konten dari Pengguna
19 Januari 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nintendo 3DS. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nintendo 3DS. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai game modern yang disediakan untuk smartphone Android memang semakin canggih dan menarik. Namun ada kalanya kita merindukan bermain game-game klasik yang ada pada konsol game, seperti Nintendo 3DS. Emulator menjadi jalan tengah untuk memainkan game-game lawas di perangkat Android.
ADVERTISEMENT
Nintendo 3DS mungkin belum cukup 'tua' untuk dianggap sebagai konsol klasik. Namun, dilansir dari laman Pocket Gamer, konsol ini dapat menjalankan beberapa game dari sistem klasik seperti Nintendo Entertainment System (NES) dan Game Boy. Sesuai dengan namanya, 3DS bahkan juga memiliki versi 3D dari beberapa game klasik NES.
Di zaman sekarang, Anda tidak harus membeli 3DS untuk dapat memainkan game-game klasik. Anda dapat memainkan game lawas hanya dengan menggunakan Android melalui software emulator.

Daftar 3DS Emulator Terbaik

Mengutip dari PC Magazine, emulator dikenal sebagai 'alat' untuk meniru lingkungan suatu hardware dan software dari berbagai sistem yang kemudian diterapkan pada perangkat Android. Untuk itu, inilah tiga 3DS emulator Android terbaik yang dapat Anda coba.
ADVERTISEMENT

1. Citra

Ilustrasi emulator Citra. Foto: Citra
Emulator satu ini adalah emulator 3DS paling populer dan mempunyai sifat open-source. Bukan hanya untuk Android, Citra ditulis dengan bahasa pemrograman C++ yang berarti dapat digunakan pada berbagai sistem operasi. Pengembang Citra juga berkomitmen dalam memastikan software ini tetap berfungsi dengan baik dan selalu up-to-date di berbagai OS.
Citra mampu menjalankan game Nintendo 3DS seperti Animal Crossing: New Leaf, Sonic Generations, The Legend of Zelda: Ocarina of Time 3D, dan Pokemon Sun and Moon. Emulator inipun meniru fungsi Wi-Fi pada 3DS. Hal tersebut memungkinkan berbagai fitur yang memerlukan koneksi internet, seperti multiplayer online dan pembaruan game, untuk dapat bekerja di emulator.
Emulator satu ini juga mendukung peningkatan grafis seperti resolution scaling dan texture filtering. Sayangnya, fitur-fitur tersebut memerlukan banyak sumber daya komputasi. Sehingga fitur-fitur ini bekerja paling baik hanya pada perangkat high-end yang memiliki spesifikasi yang kuat juga.
ADVERTISEMENT

2. Lemuroid

Ilustrasi emulator Lemuroid. Foto: Google Play Lemuroid
Emulator open-source satu ini menawarkan rancangan software yang mudah untuk dioperasikan oleh orang awam sekalipun. Anda dapat langsung mulai bermain game 3DS pada emulator ini dan tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk belajar cara menggunakannya.
Berdasarkan laman How to Retro, bukan hanya digunakan untuk meniru 3DS, Lemuroid juga mampu menjalankan game dari berbagai konsol klasik. Di antaranya NES, Super Nintendo Entertainment System (SNES), Sega Genesis, Game Boy Advance, PlayStation (PS) 1 dan masih banyak lagi.
Lemuroid mendukung penyimpanan dan pemulihan status game secara otomatis, pemindaian dan pengindeksan ROM, touch control yang optimal, fast storage, dan mampu membaca file ROM yang dikompresi. Selain itu, emulator ini dapat meniru tampilan layar konsol game asli, baik LCD maupun CRT. Tampilan yang mirip dengan game lawas memberikan pengalaman bermain yang lebih otentik dan penuh nostalgia.
ADVERTISEMENT

3. RetroArch

Ilustrasi emulator RetroArch. Foto: RetroArch
Seperti dua emulator sebelumnya, RetroArch juga memungkinkan Anda memainkan game klasik dari berbagai jenis komputer dan konsol melalui interface grafis yang ciamik. Grafis RetroArch dibuat untuk mudah digunakan dan menarik secara visual.
RetroArch menggunakan core dari emulator Citra untuk meniru Nintendo 3DS. RetroArch juga setara kuatnya dengan Lemuroid, namun emulator ini menawarkan pengaturan yang sepenuhnya dapat disesuaikan. RetroArch mempunyai berbagai fitur seperti shader, netplay, rewinding, next frame time response, dan runahead. Namun yang paling menarik, RetroArch ternyata menyediakan fitur-fitur yang mendukung pemain tunanetra.
RetroArch menjadi emulator pertama yang memberikan aksesibilitas untuk tunanetra dengan layanan AI text-to-speech. Fitur AI text-to-speech ini tak hanya diterapkan pada menu game saja, tetapi juga dalam game. Meski tidak dapat digunakan pada semua game, namun RetroArch dinilai mampu mengambil satu langkah besar untuk memberi kesempatan bagi sekelompok orang yang kurang terwakili di dunia game.
ADVERTISEMENT
(DSY)