Apa itu Framework? Developer Pemula Wajib Tahu!

Konten dari Pengguna
10 Maret 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa itu Framework. Foto: Soumil Kumar/Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Apa itu Framework. Foto: Soumil Kumar/Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu framework adalah kegiatan pemrograman yang menemukan berbagai masalah. Bahkan, programmer memerlukan sebuah kerangka kerja yang juga disebut dengan framework.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Panduan Mudah Belajar Framework Laravel oleh Yudho Yudhanto dan Helmi Adi Prasetyo, framework adalah kumpulan skrip yang membantu para developer atau programmer menangani berbagai masalah dalam pemrograman.
Melalui pembahasan ini, kamu bisa mengikuti pengertian dari apa itu framework bootstrap dan keuntungannya.

Apa itu Framework JavaScript dan Lainnya

Apa itu framework. Foto: Vojtech Okenka/Pexels
Menurut buku Menjadi Master PHP dengan Framework Codeigniter oleh Wardana, apa itu framework PHP adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan berinteraksi satu sama lain. Dalam pembuatan situs web, seorang programmer harus mengikuti aturan dari framework.
Jika ingin melakukan pemrograman aplikasi maupun situs web, kerap ditemukan berbagai masalah. Misalnya, terdapat problem koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dan lainnya. Dengan memakai framework, pekerjaan para pengembang akan terbantu dan terfokus pada pembangunan aplikasi. Sehingga pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, framework merupakan komponen pemrograman yang bisa digunakan ulang kapan saja. Hal ini menjadikan para programmer tak harus membuat script yang sama untuk melakukan tugas yang serupa.
Sebuah framework disebut juga sebagai kumpulan fungsi (libraries) yang tidak mengharuskan seorang programmer membuat fungsi dari awal. Cukup dengan memanggil kumpulan fungsi yang sudah ada di dalam framework, seluruh aturan sudah ditentukan dan dapat dipakai.
Contoh fungsi yang sudah terdapat dalam sebuah framework adalah enkripsi, email, SEO, paging, security, session, captcha, dan sebagainya.
Framework pada Javascript pun terdiri dari Mootools dan Jquery. Sedangkan framework pada Ruby, terdiri dari Ruby on Rails (ROR) dan sebagainya.
Dengan framework, sebuah aplikasi dapat disusun secara terstruktur menggunakan pola stkitart. Hal ini menunjukkan bahwa framework merupakan solusi jitu bagi para programmer untuk membuat sebuah aplikasi ataupun program.
ADVERTISEMENT

Keuntungan Penggunaan Framework

Ilustrasi penggunaan framework. Foto: Artem Sapegin/Unsplash
Framework memudahkan pekerjaan para programmer dalam membuat aplikasi ataupun program. Keuntungan menggunakan kerangka kerja menurut buku Menjadi Master PHP dengan Framework Codeigniter antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Selain sudah mengetahui apa itu framework dan keuntungannya, kamu bisa mengetahui framework yang sering digunakan dalam product design

Framework yang Sering Digunakan dalam Product Design

Ilustrasi framework dalam product design. Foto: Artem Sapegin/Unsplash

1. User Centered Design

Proses desain yang berfokus pada user atau pengguna dengan mempertimbangkan kebutuhan, tujuan, dan masukan dari mereka saat membuat sebuah produk.
Proses desain ini juga sering dianggap sebagai cara untuk memberikan dampak emosional yang baik pada produk yang sedang dirancang. Untuk itu, para desainer harus mengenal para penggunanya dengan baik.

2. The Five Elements of UX Design

Metode yang dicetuskan oleh Jesse James Garrett ini terdiri dari 5 elemen utama, yakni strategy, scope, structure, skeleton dan surface untuk melakukan proses pendekatan yang berpusat pada pengguna melalui penelitian UX di tahap awal proses desain.
ADVERTISEMENT

3. Design Thinking

Proses perumusan dan pemecahan masalah yang berfokus pada manusia sebagai seorang pengguna.
Perilaku dan keinginan dari pengguna produk yang terus berubah dari waktu ke waktu membuat Product Designer juga harus menyesuaikan produknya agar selalu relevan. Dengan alasan kebutuhan pengguna yang terus berubah, maka perumusan dan pemecahan masalah ini adalah suatu proses yang tak henti layaknya siklus.

4. Lean UX

Metode UX yang dapat menyelesaikan sebuah produk lebih cepat dari UX tradisional dengan mengurangi beberapa kegiatan dokumentasi. Proses dalam Lean UX berupaya agar tim bisa mendapat feedback dengan cepat. Dengan mendapat feedback, tim dapat langsung mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah dapat mencapai hasil yang diinginkan.

5. Double Diamond

Di metode proses kreatif dimulai dengan menghasilkan sebanyak mungkin ide-ide dan opsi-opsi terlebih dulu (berpikir divergen) baru kemudian menetapkan opsi terbaik (berpikir konvergen). Dalam model Double Diamond, proses ini terjadi dua kali. Pertama, untuk mendefinisikan masalah, kedua untuk menemukan solusi.
ADVERTISEMENT

6. Design Sprint

Metode pemecahan masalah secara cepat yang dikembangkan oleh Jake Knapp dari Google Ventures dengan memetakan masalah, membuat solusi kasar, memutuskan solusi yang tepat, melakukan prototyping, hingga pengujian dalam waktu lima hari.
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu framework dan bagaimana cara kerjanya.
(DEEM)