Konten dari Pengguna

Arti Internal Server Error dan Jenis-jenis Status Kode Situs

6 November 2023 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi internal server error. Foto: Unsplash.com/Markus Spiske
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi internal server error. Foto: Unsplash.com/Markus Spiske
ADVERTISEMENT
Saat menjelajah Internet pesan kesalahan yang kerap muncul pada peramban ialah internal server error yang dilengkapi berbagai kode angka. Lantas, internal server error artinya apa?
ADVERTISEMENT
Di artikel ini, How To Tekno akan menajbarkan tentang pengertian internal server error lengkap dengan penyebab eror tersebut. Akan dijabarkan pula ragam kode status yang kerap muncul pada peramban.

Arti Internal Server Error

ilustrasi internal server error. Foto: hubspot.com.
Mengutip buku Tip & Trik menjadi Master PHP oleh Adhi Prasetio, internal server error artinya adanya status masalah pada server web yang tak bisa mengolah perintah dari sisi pengguna. Penyebab dari munculnya internal server error bisa karena berbagai faktor.
Contohnya, adanya masalah pada permission file atau directory, cache pada sisi browser yang tidak mampu memperoses berkas ke server tujuaan, error log, adanya kesalahan konfigurassi pada file .htaccess, terbatasnya paket hosting, hingga serangan malware.
Pada dasarnya, kode eror pada internal server memiliki beragam bentuk yang menandakan status server. Salah satu kode yang sering muncul adalah 500 Internal Server Error. Kode tersebut merupakan suatu tanda adanya masalah sistem pada pemrograman situs web.
ADVERTISEMENT
Selain kode itu, ada juga kode lainnya yang muncul pada peramban dengan arti dan maksud berbeda. Berikut daftar dan penjelasannya masing-masing.

Macam-macam Kode Internal Error

ilustrasi macam-macam kode internal server error. Foto: hubspot.com,
Dirangkum dari laman blog.hubspot.com, kode kesalahan umum lainnya yang dapat muncul di situs peramban di antaranya:

1. HTTP 200

HTTP 200 merupakan kode kesalahan standar untuk situs web yang tidak dapat bekerja dengan optimal

2. HTTP 301

Ini merupakan kode untuk pengalihan permanen. Misalnya seorang pengembang memiliki dua halaman situs tentang widget dengan informasi duplikat dan yang satu mendapatkan lebih banyak lalu lintas daripada yang lain.
Untuk meningkatkan traffic SEO, pengembang akan mengalihkan halaman dengan lalu lintas rendah ke halaman dengan lalu lintas tinggi.
ADVERTISEMENT

3. HTTP 302

Kode ini memiliki situasi ketika server ingin mengalihkan pengunjung secara sementara ke halaman alternatif untuk waktu yang singkat.

4. HTTP 304

Kode ini muncul ketika situs web yang diminta belum melihat pembaruan sejak kunjungan terakhir.

5. HTTP 403

Kode ini berasal dari server saat pengguna mencoba mengakses URL yang dibatasi.

6. HTTP 404

Kode 404 memberi tahu pengguna bahwa server tak dapat menemukan halaman yang diminta peramban.

7. HTTP 405

Kode ini memberitahu pengguna bahwa server pengguna menolak metode HTTP tertentu saat peramban mengakses suatu halaman situs web. Akibatnya peramban tak dapat mengakses halaman yang diminta.

8. HTTP 410

Ini merupakan kode permanan yang memberi tahu pengunjung situs bahwa halaman yang dicari tidak ada.

9. HTTP 413

Kode 413 muncul ketika pengguna mencoba mengunggah berkas yang melebihi batas ukuran file server.
ADVERTISEMENT

10. HTTP 429

Kode ini adalah respons server untuk berhenti mengirimkan permintaan karena server mendapat kelebiha beban. Kode ini mungkin muncul jika situs tersebut melakukan terlalu banyak panggilan API untuk memenuhi permintaan.

11. HTTP 503

Kode ini memberi tahu pengunjung bahwa server untuk sementara tidak dapat memuat halaman yang mereka cari.
(IPT)