Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Arti Internal Server Error dan Jenis-jenis Status Kode Situs
6 November 2023 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat menjelajah Internet pesan kesalahan yang kerap muncul pada peramban ialah internal server error yang dilengkapi berbagai kode angka. Lantas, internal server error artinya apa?
ADVERTISEMENT
Di artikel ini, How To Tekno akan menajbarkan tentang pengertian internal server error lengkap dengan penyebab eror tersebut. Akan dijabarkan pula ragam kode status yang kerap muncul pada peramban.
Arti Internal Server Error
Mengutip buku Tip & Trik menjadi Master PHP oleh Adhi Prasetio, internal server error artinya adanya status masalah pada server web yang tak bisa mengolah perintah dari sisi pengguna. Penyebab dari munculnya internal server error bisa karena berbagai faktor.
Contohnya, adanya masalah pada permission file atau directory, cache pada sisi browser yang tidak mampu memperoses berkas ke server tujuaan, error log, adanya kesalahan konfigurassi pada file .htaccess, terbatasnya paket hosting, hingga serangan malware.
Pada dasarnya, kode eror pada internal server memiliki beragam bentuk yang menandakan status server. Salah satu kode yang sering muncul adalah 500 Internal Server Error. Kode tersebut merupakan suatu tanda adanya masalah sistem pada pemrograman situs web.
ADVERTISEMENT
Selain kode itu, ada juga kode lainnya yang muncul pada peramban dengan arti dan maksud berbeda. Berikut daftar dan penjelasannya masing-masing.
Macam-macam Kode Internal Error
Dirangkum dari laman blog.hubspot.com, kode kesalahan umum lainnya yang dapat muncul di situs peramban di antaranya:
1. HTTP 200
HTTP 200 merupakan kode kesalahan standar untuk situs web yang tidak dapat bekerja dengan optimal
2. HTTP 301
Ini merupakan kode untuk pengalihan permanen. Misalnya seorang pengembang memiliki dua halaman situs tentang widget dengan informasi duplikat dan yang satu mendapatkan lebih banyak lalu lintas daripada yang lain.
Untuk meningkatkan traffic SEO, pengembang akan mengalihkan halaman dengan lalu lintas rendah ke halaman dengan lalu lintas tinggi.
ADVERTISEMENT
3. HTTP 302
Kode ini memiliki situasi ketika server ingin mengalihkan pengunjung secara sementara ke halaman alternatif untuk waktu yang singkat.
4. HTTP 304
Kode ini muncul ketika situs web yang diminta belum melihat pembaruan sejak kunjungan terakhir.
5. HTTP 403
Kode ini berasal dari server saat pengguna mencoba mengakses URL yang dibatasi.
6. HTTP 404
Kode 404 memberi tahu pengguna bahwa server tak dapat menemukan halaman yang diminta peramban.
7. HTTP 405
Kode ini memberitahu pengguna bahwa server pengguna menolak metode HTTP tertentu saat peramban mengakses suatu halaman situs web. Akibatnya peramban tak dapat mengakses halaman yang diminta.
8. HTTP 410
Ini merupakan kode permanan yang memberi tahu pengunjung situs bahwa halaman yang dicari tidak ada.
9. HTTP 413
Kode 413 muncul ketika pengguna mencoba mengunggah berkas yang melebihi batas ukuran file server.
ADVERTISEMENT
10. HTTP 429
Kode ini adalah respons server untuk berhenti mengirimkan permintaan karena server mendapat kelebiha beban. Kode ini mungkin muncul jika situs tersebut melakukan terlalu banyak panggilan API untuk memenuhi permintaan.
11. HTTP 503
Kode ini memberi tahu pengunjung bahwa server untuk sementara tidak dapat memuat halaman yang mereka cari.
(IPT)