Bootstrap: Pengertian, Komponen, dan Fungsinya

Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi programmer. Foto: Sigmund via Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi programmer. Foto: Sigmund via Unsplash
ADVERTISEMENT
Bootstrap adalah kerangka kerja yang berfungsi untuk merancang situs web yang sifatnya open-source dan bebas. Kerangka kerja ini paling banyak digunakan oleh programmer.
ADVERTISEMENT
Jika kamu bekerja di bidang desain web, pastinya sudah mengenal CSS dengan baik. Namun, jika menulis sintaks di CSS secara terus menerus tentunya cukup membosankan.
Sebenarnya, ada kerangka kerja selain CSS yang bisa kamu gunakan, yaitu Bootstrap. Bedanya dengan kerangka kerja website lainnya, Bootstrap hanya berfokus pada pengembangan front-end saja.
Melalui Bootstrap, kamu bisa menggunakan template berbasis HTML dan CSS untuk membuat tombol, navigasi, formulir, dan lainnya. Lalu, apa itu Bootstrap dan fungsinya?

Pengertian Bootstrap adalah

Ilustrasi Bootstrap. Foto: Pankaj Patel via Unsplash
Fungsi Bootstrap adalah membantu programmer untuk merancang dan membuat tampilan situs web. Keunggulannya adalah fitur CSS dan JavaScript pada Bootstrap dapat menyesuaikan website yang akan dibuat.
Mengutip laman Binus University, terdapat fitur form, navigasi, dan tombol pada CSS di Bootstrap. Selain itu, JavaScript di kerangka kerja ini dapat membantu pembuatan website menjadi lebih mudah dan stabil.
ADVERTISEMENT
Meski hanya kerangka kerja, Bootstrap digunakan dengan cara menggabungkan penggunaan stylesheet. Hal ini dikarenakan plugin pada Bootstrap belum bisa memenuhi kebutuhan programming secara utuh.

Manfaat Bootstrap

Seperti yang sudah dijelaskan, Bootstrap memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini adalah penjelasannya:
Keunggulan dalam cara menggunakan Bootstrap adalah sifatnya yang responsif. Sifat responsif ini bisa digunakan untuk menguji situs web yang baru dibuat pada beberapa perangkat, seperti ponsel, komputer, dan lainnya.
Kebutuhan situs web yang responsif adalah sebuah keharusan, sehingga menggunakan Bootstrap merupakan pilihan yang tepat. Dikutip dari Digital Mad, Bootstrap dapat menyesuaikan tata letak situs web yang akan ditampilkan.
Bootstrap juga bisa mempercepat pengerjaan desain web dan meningkatkan alur kerja pengembangnya. Hal itu dikarenakan Bootstrap mudah disesuaikan.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan Bootstrap, penghapusan CSS maupun JavaScript yang tidak diperlukan dapat dilakukan dengan cepat.
Ilustrasi programmer. Foto: Sigmund via Unsplash
Selain keunggulan, Bootstrap juga memiliki kelemahan. Mengutip laman Career Foundry, Bootstrap memiliki sintaks yang membingungkan sehingga cukup menyulitkan para programmer.
Selain itu, Bootstrap juga berukuran sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan waktu untuk load situs web menjadi lebih lambat dan berat.

Komponen Bootstrap

Bootstrap memiliki beberapa komponen untuk membantu para pengembang yang menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa komponen Bootstrap yang dikutip dari Dzone:
ADVERTISEMENT
Jadi, Bootstrap adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mendesain sebuah situs. Bootstrap sendiri paling sering digunakan oleh para pengembang.
(NSF)