Cara Kerja Mikroskop Cahaya dan Bagiannya

Konten dari Pengguna
4 Januari 2022 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mikroskop cahaya di laboratorium. Foto: Kindel Media via Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mikroskop cahaya di laboratorium. Foto: Kindel Media via Pexels
ADVERTISEMENT
Cara kerja mikroskop cahaya bisa kamu peroleh di artikel ini. How To Tekno akan membagikannya secara rinci dan mudah dimengerti. mikroskop cahaya merupakan bentuk mikroskop yang paling sederhana.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu sudah cukup sering menggunakannya saat praktik pengamatan suatu benda kecil di laboratorium saat Sains saat sekolah.
Mikroskop cahaya pertama kali ditemukan pada akhir 1500-an Masehi oleh Robert Hooke dan Antoni van Leeuwenhoek, dikutip dari laman howstuffworks. Sejak saat itu, mikroskop selalu digunakan dalam penelitian biologi dasar, biomedis, ilmu material, hingga diagnosa medis di laboratorium.
Kehebatan alat ini adalah mampu memperbesar objek sampai 1.000 kali dari ukuran aslinya. Saat ini, teknologi yang bisa dijangkau mikroskop sudah sangat berkembang. Bahkan sudah banyak ditemukan mikroskop-mikroskop lain yang jauh lebih canggih.
Pada artikel ini, How To Tekno akan jelaskan cara kerja mikroskop cahaya saja.

Cara Kerja Mikroskop Cahaya dan Fungsinya

Ilustrasi mikroskop. Foto: Pexels
Dikutip dari laman howstuffworks, fungsi mikroskop cahaya mirip dengan teleskop tetapi ada beberapa sedikit perbedaan.
ADVERTISEMENT
Jika teleskop harus mengumpulkan cahaya dalam jumlah yang banyak untuk melihat objek yang jauh, maka berbeda dengan mikroskop cahaya yang fungsinya untuk melihat objek tipis.
Mikroskop juga masih membutuhkan cahaya agar objek yang diamati terlihat terang, biasanya membutuhkan cahaya lampu ruangan atau dari sinar matahari saja.
Lensa objektif mikroskop tidak terlalu besar dan berbentuk bulat. Hal ini yang menyebabkan panjang fokus mikroskop jauh lebih pendek pada kedua sisi. Sehingga, mikroskop mampu membawa gambar objek menjadi lebih fokus di jarak pendek pada tabung mikroskop.
Selanjutnya, objek akan diperbesar oleh lensa kedua atau disebut juga lensa okuler. Ini adalah lensa yang dekat dengan mata. Sedangkan lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek atau yang letaknya di bawah.
ADVERTISEMENT
Supaya mendapatkan gambar yang jelas dan fokus, maka mikroskop haru mendapatkan sumber cahaya yang cukup. Kamu harus memfokuskan cahaya yang berasal dari sumber ke titik kecil pada spesimen yang diamati atau area yang sama dengan yang diperiksa lensa objektif.

Bagian-bagian Mikroskop Cahaya

Ilustrasi mikroskop cahaya. Foto: Artem Podrez via Pexels
Setelah mengetahui cara kerja mikroskop cahaya secara sederhana, maka sekarang kamu harus tahu bagian-bagian penting pada mikroskop cahaya.

1. Pengontrol Spesimen

Ini adalah sebuah alat yang digunakan untuk menahan spesimen atau objek yang diamati. Kamu bisa memindahkan spesimen dengan cara mengubah mikromanipulator sepanjang sumbu x atau y.

2. Illumination

Alat ini berguna untuk menerangi spesimen. Berbentuk seperti cermin yang memantulkan cahaya ruangan ke arah spesimen. Namun, ada beberapa mikroskop cahaya yang sudah dilengkapi dengan lampu kecil.
ADVERTISEMENT

3. Lensa objektif dan okuler

Bagian paling penting dari mikroskop cahaya adalah lensa objektif dan okuler. Lensa objektif berfungsi untuk mengumpulkan cahaya agar spesimen terlihat dan lensa okuler berguna untuk mentransmisikan serta memperbesar bayangan objek yang diamati.

4. Lengan Penopang

Dengan adanya lengan penopang, maka bagian-bagian mikroskop bisa selaras dan mudah untuk diatur. Bagian ini berbentuk melengkung dan menahan semua alat optik di dalamnya dengan jarak yang sudah disesuaikan.
Sekarang kamu sudah memahami cara kerja mikroskop cahaya. Diharapkan dengan mengetahui cara kerjanya maka kamu bisa lebih mudah mengoperasikannya.
(NSF)