Konten dari Pengguna

CSS adalah: Pengertian, Fungsi, dan Tipenya

13 Agustus 2021 7:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi CSS. Foto: 200 Degrees via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CSS. Foto: 200 Degrees via Pixabay
ADVERTISEMENT
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet yang digunakan untuk mengatur gaya tulisan di situs web. Kamu bisa mengubah latar belakang, ukuran font, dan warna font menggunakan CSS.
ADVERTISEMENT
CSS sangat penting dipelajari oleh para pengembang situs web. Meskipun HTML adalah kunci utama pembangunan website dan sebuah situs web tetap bisa berjalan tanpa CSS. Namun, CSS bisa digunakan agar situs web terlihat lebih sederhana.
Pada artikel ini, How To Tekno akan membagikan pengertian, fungsi, dan sejarah CSS. Simak artikel ini sampai habis!

Pengertian CSS

Ilustrasi CSS. Foto: Lagos Techie via Unsplash
Sebuah website terdiri dari beberapa bagian, seperti gambar, teks, dan dokumen. Apa yang dimaksud dokumen adalah mencakup file PDF dan lainnya, dokumen HTML, dan dokumen CSS.
Mengutip Javapoint, CSS adalah sebuah bahasa pemrograman style sheet yang digunakan untuk membuat tampilan sebuah halaman website sesuai keinginan pengembang.
Tentunya, para pengembang website menginginkan tampilan website yang mudah dipahami pengguna.
ADVERTISEMENT

Fungsi CSS adalah

Ilustrasi CSS. Foto: Freepik
Melalui CSS, pengembang bisa menambahkan tampilan baru ke dalam HTML lama. Selain itu, dapat mengubah tampilan pada situs web dengan cara mengubah beberapa kode CSS.
Sebelumnya, para pengembang mengubah gaya tulisan pada website harus mengulang-ulang di setiap halamannya. Dengan CSS, proses panjang tersebut tidak perlu lagi dilakukan. Jadi, pengembang bisa menghemat banyak waktu.
CSS juga menyediakan beberapa atribut yang lebih detail dibandingkan HTML. Pengembang bisa mengubah keseluruhan tampilan website dengan cepat.
Alat ini bisa digunakan untuk melihat tampilan website jika dilihat di media lain selain browser, misalnya saat dicetak.

Sejarah dan Perkembangan CSS

Ilustrasi CSS. Foto: James Osborne via Pixabay
Mengutip ToughtCo, CSS pertama kali dikembangkan untuk memisahkan konten dan struktur situs website yang tidak bisa dilakukan sebelumnya. Ide ini pertama kali diperkenalkan pada 1997.
ADVERTISEMENT
Pada awal kemunculannya, CSS ini kurang mendapatkan popularitas. Hingga pada 2000, saat browser web mulai menambahkan aspek font dan warna, CSS mulai banyak dilirik.
Saat ini, semua browser mendukung CSS level 1, 2, dan 3. CSS terus berkembang tidak hanya dapat menentukan gaya font atau warna saja. Saat ini, CSS dijadikan standar dalam pembuatan desain web.

Tipe-Tipe CSS

Ilustrasi CSS. Foto: vectorjuice via Freepik
Berikut ini adalah beberapa tipe CSS yang dikutip dari laman Ionos:

1. Eksternal CSS

Instruksi eksternal CSS biasa menggunakan akhiran ".css". Kemudian, instruksi tersebut diubah ke dalam file HTML. Metode ini paling banyak digunakan, karena bisa membuat desain web menjadi lebih rapi.

2. Internal CSS

Instruksi CSS internal dimasukkan ke dalam file HTML. Pengembang web hanya perlu memasukkan elemen "style" pada area "head".
ADVERTISEMENT

3. Inline CSS

Instruksi untuk inline CSS hampir sama dengan internal CSS, yaitu ada di dalam file HTML. Pada inline CSS, atribut digunakan pada tag awal elemen dan tidak ada di elemen lain.
Itulah penjelasan singkat mengenai CSS. Kamu bisa belajar cara menggunakan CSS agar tampilan website yang sedang kamu kembangkan menjadi lebih menarik.
(NSF)