Konten dari Pengguna

Model Proses Perangkat Lunak: Definisi dan Jenis-jenisnya

24 Februari 2023 16:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi melakukan pengembangan perangkat lunak. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melakukan pengembangan perangkat lunak. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Pengembangan perangkat lunak merupakan hal yang kompleks dan berkaitan dengan kegiatan merancang hingga menguji sistem. Untuk itulah, model proses perangkat lunak dibutuhkan untuk merepresentasikan abstrak dari pengembangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada pembahasan kali ini, How to Tekno akan memaparkan lebih lanjut mengenai definisi dan jenis model proses perangkat lunak. Berikut uraian selengkapnya.

Apa Itu Model Proses Perangkat Lunak?

Ilustrasi menerapkan model proses perangkat lunak. Foto: Unsplash.com
Dikutip dari Visual Paradigm, model proses perangkat lunak adalah representasi abstrak dari suatu proses yang menyajikan deskripsi proses dari beberapa perspektif tertentu. Ada banyak proses perangkat lunak yang berbeda tetapi semuanya melibatkan beberapa unsur, di antaranya:
Di samping itu, sebuah model akan menentukan beberapa hal, seperti tugas-tugas yang harus dilakukan, input dan output dari setiap tugas, pra dan pasca-kondisi untuk setiap tugas, dan alur dan urutan setiap tugas.
ADVERTISEMENT
Model proses perangkat lunak bertujuan memberikan panduan untuk mengendalikan dan mengoordinasikan tugas-tugas. Dengan begitu produk akhir dan tujuan dapat dicapai seefektif mungkin.

Jenis-jenis Model Proses Perangkat Lunak

Ilustrasi menerapkan model proses perangkat lunak. Foto: Unsplash.com
Salah satu hal mendasar dari model proses perangkat lunak adalah penggunaan model SDLC atau Software Development Life Cycle. Dirangkum dari laman Educative, jenis model yang populer digunakan, di antaranya.

Waterfall

Model Waterfall adalah proses berurutan yang digerakkan rencana dan mengharuskan adanya perencanaan dan penjadwalan semua aktivitas sebelum memulai proyek. Setiap aktivitas dalam model ini direpresentasikan sebagai fase terpisah yang disusun dalam urutan linier.
Model ini memiliki beberapa fase, antara lain, persyaratan, desain, penerapan, pengujian, penyebaran, dan pemeliharaan. Model Waterfall memiliki struktur yang kaku, sehingga harus digunakan dalam kasus dengan persyaratan yang dipahami sepenuhnya dan tidak mungkin berubah secara radikal.
ADVERTISEMENT

V Model

V model atau Verification and Validation model merupakan pengembangan dari model Waterfall. Semua persyaratan dikumpulkan di awal dan tidak dapat diubah.
Pada model ini, kamu memiliki aktivitas pengujian yang sesuai untuk setiap tahap. Sementara untuk setiap fase dalam siklus pengembangan, ada fase pengujian yang terkait.
V model mudah dipahami dan memudahkan manajemen proyek. Namun, model ini tak cocok diterapkan untuk proyek kompleks atau proyek yang persyaratannya tidak jelas atau mudah berubah.

Incremental

Jenis model ini membagi fungsionalitas sistem menjadi peningkatan kecil yang disampaikan satu demi satu secara berurutan. Fungsi yang paling penting diimplementasikan pada tahap awal. Model ini dinilai sesuai untuk proyek dengan persyaratan yang lengkap dan jelas.

RAD

RAD atau Rapid Application Development didasarkan pada pengembangan berulang dan pembuatan prototipe dengan sedikit perencanaan yang terlibat. Adapun fase yang ada pada model RAD di antaranya:
ADVERTISEMENT
Meski disebut rumit, model RAD mengakomodasi perubahan persyaratan, mengurangi waktu pengembangan, dan meningkatkan kemampuan penggunaan kembali komponen.

Iterative

Model Iterative mengembangkan sistem dengan membangun sebagian kecil dari semua fitur. Ini membantu memenuhi cakupan awal dengan cepat dan merilisnya untuk umpan balik.
Model proses ini dimulai dengan bagian dari perangkat lunak, kemudian diimplementasikan dan ditinjau untuk mengidentifikasi kebutuhan lebih lanjut. Model iteratif memudahkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan fungsional atau desain.
Selain itu, model proses ini mempermudah pengelolaan risiko dan perubahan persyaratan.

Spiral

Model Spiral merupakan model proses perangkat lunak iteratif yang digerakkan oleh risiko. Jenis model ini menghasilkan proyek secara berulang.
Sedikit berbeda dengan model proses lainnya, langkah-langkahnya bukan berupa aktivitas tetapi fase untuk mengatasi masalah apa pun yang memiliki risiko terbesar menyebabkan kegagalan.
ADVERTISEMENT

Agile

Model proses ini mendorong iterasi pengembangan dan pengujian yang berkelanjutan. Setiap bagian inkremental dikembangkan selama satu iterasi. Sementara setiap iterasi dirancang agar kecil dan dapat dikelola sehingga dapat diselesaikan dalam beberapa waktu saja.
Model Agile memiliki pendekatan realistis untuk pengembangan perangkat lunak. Akan tetapi, model ini kurang cocok untuk proyek yang kompleks. Model Agile lebih sesuai diterapkan untuk proyek dengan persyaratan yang berubah.
Itulah uraian seputar model proses perangkat lunak beserta jenis-jenisnya. Semoga informasi di atas bermanfaat!
(ANM)