Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Antara Cold Booting dengan Warm Booting
17 November 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cold Booting dan Warm Booting merupakan istilah dalam sistem komputer untuk memulai sistem operasi. Mahasiswa teknik komputer perlu memahami apa perbedaan antara cold booting dengan warm booting sebagai ilmu dasar.
ADVERTISEMENT
Mengetahui perbedaan keduanya dapat membantu memahami dan menemukan solusi jika terjadi masalah. Maka dari itu, di artikel ini How To Tekno akan menjabarkan apa perbedaan antara cold booting dengan warm booting pada sistem komputer.
Apa Perbedaan antara Cold Booting dengan Warm Booting dalam Sistem Komputer?
Sebelum mengetahui perbedaan antara Cold Booting dengan Warm Booting, simak terlebih dahulu pengertian dari istilah booting dalam sistem komputer.
Mengutip laman javapoint.com, booting adalah proses operasi yang melibatkan proses dan eksekusi sistem operasi dengan mengaktifkan tombol daya.
Proses ini dikenal sebagai memulai, me-reboot, mem-boot perangkat komputer. Setelah sistem operasi dimuat, sistem akan siap digunakan. Pada perangkat Windows, proses booting terlihat dengan munculnya logo Windows di layar monitor.
ADVERTISEMENT
Cold booting dan warm booting adalah jenis dari proses booting sistem komputer. Jawaban dari pertanyaan apa perbedaan antara dua jenis booting tersebut bisa dilihat dari pengertian keduanya, proses, dan konsekuensi yang ditimbulkan, dan beberapa aspek lainnya.
1. Pengertian
Menurut laman pediaa.com, cold booting adalah proses menghidupkan komputer dalam keadaan mati. Biasanya dilakukan dengan menekan tombol power. Proses booting ini melakukan Power on Self -Test (POST), rangkaian pemeriksaan sistem dari awal.
Adapun Warm Booting adalah teknik memulai ulang sistem komputer yang sudah dihidupkan tanpa mematikan sepenuhnya. Proses boot ini tak melalui serangkaian pemeriksaan sistem POST.
2. Proses
Proses booting dari Cold Booting dimulai dengan cara menekan tombol Power pada sistem komputer. Sedangkan Warm booting dimulai dengan menekan tombol reset atau menggunakan pintasan keyboard CTRL+ALT+ DEL secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, Cold Booting mengatur ulang sistem yang lebih lengkap dari pada warm booting.
3. Konsekuensi
Menurut laman javatpoint.com, konsekuensi dari cold booting tak akan memengaruhi data atau perangkat keras lainnya. Sedangkan warm booting sangat mungkin memengaruhi sistem yang menyebabkan hilangnya data aktivitas yang dilakukan.
4. Nama Lain
Cold Booting dikenal sebagai hard booting, slow start, dan cold start. Di sisi lain, warm booting dikenal juga dengan nama soft booting.
5. Frekuensi Penggunaan
Dibanding warm booting, penggunaan Cold booting lebih sering dilakukan pengguna komputer. Bahkan saat terjadi masalah kerusakan sistem seperti lag yang ditimbulkan bug, jenis booting ini menjadi metode yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah tersebut.
Kelemahan dari cold booting adalah menyetel ulang perangkat keras dan menghabiskan semua memori sistem komputer. Sementara pada penggunaan warm booting, pengguna hanya perlu melakukan sesekali.
ADVERTISEMENT
Fungsinya biasanya digunakan untuk meningkatkan performa dan mengembalikan sistem dalam keadaan default tanpa memutus aliran listrik.
(IPT)