Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Prinsip Prototype dan Definisinya yang Perlu Dipahami
17 Maret 2023 18:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat merancang sebuah produk atau mengembangkan perangkat lunak, hal yang tak kalah penting diperhatikan ialah prinsip prototype. Dengan mengetahui prinsip-prinsip tersebut, pembuatan prototipe menjadi lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar prototipe beserta prinsip-prinsipnya, simak penjelasan berikut selengkapnya.
Apa Itu Prototipe?
Secara umum, prototipe merupakan proses eksperimental ketika tim desain mengimplementasikan ide ke bentuk nyata dari kertas ke digital. Dengan prototipe, kamu dapat menyempurnakan dan memvalidasi desain sehingga dapat merilis produk yang tepat.
Mengutip Techtarget, di bidang pengembangan software, prototipe adalah model kerja yang belum sempurna dari suatu produk atau sistem informasi, biasanya dibangun untuk tujuan demonstrasi atau sebagai bagian dari pengembangan.
Sementara itu, dalam pemrograman berbasis prototipe, prototipe dapat dipahami sebagai objek asli atau objek baru yang dibuat dengan menyalin prototipe.
Dalam desain perangkat keras, prototipe merupakan model ‘buatan tangan’ yang mewakili produk yang diproduksi (mudah ditiru) sehingga desainer dapat memvisualisasikan dan menguji desain.
ADVERTISEMENT
Prinsip Prototype
Seperti yang diketahui, setiap proyek memiliki tujuan pembuatan prototipe dan prinsipnya tersendiri. Dirangkum dari laman Open Classrooms, berikut beberapa prinsip prototipe yang perlu diingat.
Perjelas alasan pembuatan prototipe
Memperjelas tujuan pembuatan prototipe mampu memperbesar peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Karenanya, prinsip ini penting diterapkan agar prototipe bisa dijalankan sesuai target dan tujuan proyek yang dibuat.
Gunakan kertas untuk versi prototipe pertama
Menggunakan kertas adalah pendekatan terbaik saat memulai pembuatan prototipe. Melalui cara ini, kamu bisa memvisualisasikan desain produk dengan cepat dan menemukan versi terbaik.
Kumpulkan inspirasi dari banyak sumber
Saat menyusun prototipe, setidaknya terdapat beberapa elemen dari prototipe tersebut telah diterapkan di produk lain sebelumnya. Inilah mengapa, mengumpulkan banyak sumber untuk dijadikan inspirasi menjadi prinsip yang perlu diterapkan agar mempermudah penyusunan ide prototipe sesuai tujuan dan strategi yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Pertahankan ruang lingkup pembuatan prototipe
Menjaga ruang lingkup pembuatan prototipe merupakan sesuatu yang penting. Hal itu akan mempermudah tim membangun konsensus dan menerapkan berbagai komponen atau fitur yang disertakan.
Menjaga ruang lingkup pembuatan prototipe juga membantu mewakili hasil dan aliran pelanggan yang ingin dipelajari lebih lanjut sesuai tujuan pembuatan prototipe.
Iterasi prototipe
Tujuan utama pembuatan prototipe adalah untuk membuat versi awal produk atau fitur yang memungkinkan adanya umpan balik berisi informasi versi produk selanjutnya.
Melalui umpan balik tersebut, seseorang bisa memahami jenis prototipe lainnya sekaligus menemukan sesuatu yang baru.
Itulah sebabnya, iterasi versi prototipe akan dibutuhkan ketika seseorang menemukan hal yang baru dan melakukan verifikasi umpan balik mengenai prototipe lain.
Itulah uraian singkat seputar prototipe beserta prinsip-prinsipnya. Dengan memahami poin di atas, kamu bisa menyusun prototipe secara efektif sesuai tujuan proyek yang akan dijalankan. Semoga informasi di atas bermanfaat!
ADVERTISEMENT
(ANM)