Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bergabungnya Indonesia ke BRICS: Dampak terhadap Perekonomian Nasional
3 November 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hudiyatul Nurfaidza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif keputusan ini merupakan langkah strategis yang perlu kita pahami dalam dunia global yang terus berjalan, dimana keanggotaan ini telah menawarkan beberapa keuntungan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
BRICS merupakan kelompok negara yang menjalin hubungan kerjasama ekonomi antar negara-negara berkembang untuk membangun hubungan dunia yang harmonis dengan perdamaian abadi dan kemakmuran bersama. Nama BRICS sendiri diambil dari huruf depan negara pendirinya yaitu Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini mulai resmi didirikan pada tahun 2009 dan berkembang menjadi platform utama bagi negara-negara berkembang untuk mempengaruhi kebijakan global serta melawan dominasi ekonomi Barat, terutama pada lembaga seperti PBB dan WTO. Dengan lebih dari 3,27 miliar orang BRICS telah memiliki kekuatan ekonomi yang besar dan pada tahun 2024 telah mencapai sekitar 36% dari PDB global.
Pada konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS plus di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober 2024 Indonesia secara resmi telah bergabung dengan 12 negara lainnya sebagai aliansi negara mitra BRICS. Selain Indonesia negara-negara Asia tenggara lainnya yaitu Malaysia, Thailand, dan Vietnam turut bergabung menjadi mitra BRICS.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pada KTT ke-16 BRICS juga telah meluncurkan mata uang baru mereka. Presiden Rusia Vladimir Putin memamerkan mata uang BRICS yang mewakili mata uang digital simbolis baru mereka. Munculnya mata uang ini telah memperkuat agenda dedolarisasi oleh negara-negara anggota untuk memperkuat perdagangan mereka. Peluncuran mata uang ini bukanlah sebuah kejutan dikarenakan kelompok ini telah lama mendiskusikan terkait langkah untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan Dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan internasional.
Lalu Bagaimana dampak bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS terhadap perekonomian nasional?
BRICS memiliki daya tarik dan posisi ekonomi sekitar 26% dalam perekonomian global dan sekitar 43% populasi dunia, untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan. Saat ini BRICS telah memiliki peran yang sangat penting dalam masa depan ekonomi dan geopolitik dunia.
ADVERTISEMENT
Selama dua dekade terakhir, Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi tahunan yang signifikan dan termasuk salah satu dari 20 negara dengan perekonomian teratas dunia dengan PDB yang mencapai 1.442,00 miliar USD dan merupakan perekonomian terbesar di Asia tenggara. Oleh karena itu, bergabungnya Indonesia ke BRICS dapat menciptakan peluang dalam membantu dan mempercepat pembangunan nasional. Seperti dengan tujuan utama politik luar negeri Indonesia yang mendukung perkembangan nasional, mempererat kerjasama sesuai dengan kepentingan nasional. Selain itu, Indonesia juga bertujuan untuk mengintensifkan perannya di dunia internasional, menciptakan tatanan ekonomi global baru, serta memperluas kerjasama ekonomi antar negara yang dapat dicapai dengan BRICS.
Dampak bergabungnya Indonesia ke BRICS terhadap perekonomian nasional.
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS telah memberikan beberapa dampak pada perekonomian nasional, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Peningkatan Perdagangan
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia telah menunjukkan niat baik untuk bergabung dengan BRICS. Dengan tingkat pertumbuhan PDB sebesar 5.05% pada tahun 2024 dan tingkat inflasi stabil sebesar 1,8% Indonesia memposisikan diri sebagai pemain krusial di kawasan ini. Bergabungnya Indonesia ke BRICS dapat memberikan peluang ekonomi yang signifikan dalam peningkatan perdagangan dengan memperluas kemitraan ekonomi dan akses pada jaringan perdagangan yang lebih besar terutama dalam menawarkan pasar ekspor potensial bagi produk-produk Indonesia, seperti hasil pertanian, tekstil dan elektronik.
2. Investasi asing ( FDI)
BRICS dapat memberi Indonesia peluang bagus untuk menarik investasi asing langsung, terutama dari negara-negara seperti China dan India. Bergabung dengan Bank Pembangunan Baru BRICS (NDB) dapat memberikan Indonesia akses terhadap sumber devisa baru dan mengurangi ketergantungannya pada dolar AS. NDB dapat memberikan bantuan keuangan serta menyediakan pinjaman lunak dalam mata uang rupiah. Bagi Indonesia investasi mungkin dapat menjadi alternatif pendanaan dalam pembangunan infrastruktur dalam negri.Selain itu, dapat mengurangi ketergantungan pada organisasi keuangan barat seperti World Bank dan IMF.
ADVERTISEMENT
3. Pengurangan ketergantungan pada dollar AS
Mata uang BRICS yang diluncurkan sebagai langkah untuk pengurangan dolar AS dalam perdagangan internasional diperkirakan jika berhasil diimplementasikan dapat mengurangi ketergantungan indonesia pada mata uang dollar, yang sering kali memposisikan Indonesia pada risiko volitalisasi nilai tukar dolar,terutama dalam perdagangan komoditas global. Adanya mata uang ini,dapat membuat Indonesia lebih stabil dalam melakukan transaksi perdagangan tanpa harus bergantung pada fluktuasi nilai tukar dolar yang seringkali menekan ekonomi domestik. Namun, pergeseran mata uang ini mungkin memerlukan transisi besar terhadap kebijakan moneter Indonesia, kesiapan sektor keuangan dan perbankan untuk beradaptasi dengan hal ini. Di sisi lain, dengan adanya mata uang bricks dapat meningkatkan nilai tukar rupiah di kancah internasional.
ADVERTISEMENT