Konten dari Pengguna

Komunitas Pendidikan di Dalam Sekolah

humaeni rizqi
guru madrasah pembangunan UIN Jakarta
19 April 2021 12:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari humaeni rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyelenggaraan diskusi oleh komunitas pendidikan Guru Inspiratif Terampil
zoom-in-whitePerbesar
Penyelenggaraan diskusi oleh komunitas pendidikan Guru Inspiratif Terampil
ADVERTISEMENT
Perubahan tatanan pendidikan di masa pandemi memang dirasa begitu signifikan. Kondisi ‎ini menimbulkan berbagai macam masalah yang belum ditemukan solusi terbaiknya. Pemerintah ‎dan aktivis pendidikan terus berupaya agar pendidikan di Indonesia tidak mengalami kegagalan ‎walau dalam kondisi pandemi. Maka, pemerintah dalam posisi seperti ini tidak boleh salah dalam ‎mengambil kebijakan pendidikan. ‎
ADVERTISEMENT
Kebijakan-kebijakan yang diambil tidak boleh merugikan dan menyudutkan pihak-pihak. ‎Baik itu pendidik, tenaga pendidk, peserta didik, dan orang tua. Mulai dari kebijakan ‎menerapkan kurikulum, sistem pendidikan, dan budaya pendidikan.‎
Sejatinya sebuah sistem pendidikan yang sehat dan unggul selalu berusaha memahami ‎perkembangan zaman dan memenuhi tuntutan-tuntutannya. Konsekuensinya, ada semangat ‎perubahan yang diusung untuk menatap masa depan yang banyak tantangan dan tak terprediksi. ‎
Sistem pendidikan perlu mengambil inisiatif untuk melakukan transformasi dan reformasi ‎pendidikan. Meminjam istilah pakar pendidikan, Mochtar Buchori, “reformasi pendidikan” ‎adalah perubahan-perubahan yang perlu dilakukan dalam sekolah kita tanpa mengubah fondasi ‎dan struktur dari sistem yang ada sekarang ini. Sedangkan “transformasi pendidikan” adalah ‎perubahan-perubahan yang lebih mendasar dan mendalam dalam sistem pendidikan kita, ‎perubahan-perubahan yang menyentuh sendi-sendi (foundations), struktur, dan modus-modus ‎operasi di sekolah-sekolah kita.‎
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan seperti ini dapat mengubah wajah dan watak sekolah kita. ‎Transformasi dari sistem pendidikan kita memerlukan waktu yang lama, dan akan merupakan ‎akibat kumulatif dari langkah-langkah reformasi yang kita lakukan terhadap sekolah-sekolah kita.‎
Dalam membantu upaya menerapkan pendidikan yang paripurna di masa pandemi, ‎membangun komunitas pendidikan di dalam sekolah adalah langkah yang cerdas. Hal ini perlu dilakukan oleh sekolah-sekolah. Hematnya, bahwa dengan adanya komunitas, maka akan terbuka ‎ruang-ruang diskusi. ‎
Dari ruang diskusi ini biasanya timbul suatu ide untuk memecahkan masalah atau muncul ‎saran-saran. Komunitas pendidikan di dalam sekolah yang akan mendorong keniscayaan ‎terjadinya sebuah perubahan. Perubahan yang mengedepankan relevansi dengan tuntutan ‎perkembangan terkini. Dengan mengokohkan semangat meningkatkan kualitas pembelajaran. ‎
ADVERTISEMENT
Misalnya madrasah pembangunan UIN Jakarta membuat suatu komunitas Guru Inspiratif ‎Terampil. Guru Inspiratif Terampil dibentuk untuk menggali ide dan potensi pendidik atau tenaga ‎pendidik dalam menjalankan pendidikan di tengah pandemi. Tema-tema pembahasan pada ‎diskusi sangat menarik perhatian kalangan akademis. Karena Guru Inspiratif Terampil mencoba ‎menggali masalah untuk ditemukan solusinya sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi. ‎

Komunitas Pendidikan Sebagai Kultur Sekolah

Peningkatan mutu sekolah dapat sejalan dengan pengembangan kultur sekolah. Selama ‎dekade waktu yang lalu perbaikan mutu sekolah kurang menyentuh perbaikan pada kultur ‎sekolah. Pentingnya kultur sekolah telah diingatkan oleh Seymour Sarason seperti Jhon Goodlad ‎yang mengatakan bahwa sekolah-sekolah mempunyai kultur yang harus dipahami dan harus ‎dilibatkan jika suatu usaha mengadakan perubahan terhadapnya tidak sekadar kosmetik. Kultur ‎sekolah akan dapat menjelaskan bagaimana sekolah berfungsi dan seperti apakah mekanisme ‎internal yang terjadi.‎
ADVERTISEMENT
Komunitas pendidikan diharapkan akan memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, ‎guru, peserta didik, dan karyawan. Ini akan terjadi manakala kualifikasi komunitas pendidikan ‎tersebut bersifat sehat, solid, kuat, positif, profesional. Ini berarti komunitas pendidikan menjadi ‎komitmen luas di sekolah, jati diri sekolah, kepribadian sekolah yang didukung oleh stakeholder‎nya. ‎
Dengan adanya komunitas pendidikan, suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan ‎belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, dan belajar mengajar dapat diciptakan. ‎Peserta didik dan guru dapat bekerja secara maksimal dengan mengupayakan yang terbaik, ‎meletakkan target hasil tertinggi, dan berusaha merealisasikan kesemuanya itu. Ini akan menjadi ‎suatu kultur yang baik, dan mampu menjawab tantangan melalui ruang-ruang diskusi.‎
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Foto: Shutter Stock

Manfaat Komunitas Pendidikan di Dalam Sekolah

Pertama, keterampilan hidup utama yang harus dimiliki dalam mengarungi kompetisi di ‎abad 21 di antaranya adalah pemecahan masalah (problem solving) dan kerjasama (teamwork). ‎Sistem sekolah idealnya mampu mewujudkan hadirnya pribadi-pribadi unggul pada diri siswa, ‎pendidik, dan stakeholders yang terlibat di dalam komunitas sekolah tersebut secara menyeluruh.‎
ADVERTISEMENT
Keunggulan ini akan berdampak luar biasa jika dibangun di atas landasan keterbukaan ‎terhadap pengalaman hidup, keterbukaan hati dan telinga, keterbukaan diri terhadap orang lain, ‎keterbukaan terhadap kesepakatan (tidak mudah memilih konflik), dan keterbukaan terhadap ‎tekanan-tekanan hidup.‎
Ide dalam penggunaan teknologi informasi pada pembelajaran diharapkan dapat ‎menyentuh subtansi pembelajaran. Teknologi informasi menjadi fasilitas pertama yang digunakan ‎dalam periodesasi pendidikan sekarang. Jika dalam komunitas pendidikan tersebut teknologi informasi dikesampingkan, maka sulit menemukan solusi pendidikan di abad 21.‎
Kedua, ilmu pengetahuan hanya akan berkembang jika mengalami proses sinergi ‎‎(pertukaran pengetahuan melalui diskusi) dalam sebuah komunitas. Setiap individu memiliki ‎explicit knowledge yang bersifat subjektif dan individu. Ketika masing-masing individu ‎melakukan sharing pengetahuan dalam komunitas, maka di sana akan terjadi proses saling ‎memberi dan menerima ilmu. ‎
ADVERTISEMENT
Sehingga kepemilikan pengetahuan akan mengalami pergeseran dan setiap individu ‎memiliki tacit knowledge yang lebih bersifat objektif dan memungkinkan memunculkan ‎pengembangan ilmu baru. Praktisnya, ilmu menjadi semakin berkembang luas. Prinsipnya, ‎learning is sharing, proses saling belajar bisa dilakukan lewat aktivitas berbagi gagasan dan pengalaman hidup tentang banyak hal yang bermanfaat.‎
Ketiga, dalam sebuah analisisnya, Rheinald Kasali pernah menyatakan bahwa interaksi ‎perilaku akan menghasilkan mutasi nilai-nilai dan pandangan-pandangan yang akhirnya ‎membentuk belief dan personality. Lingkungan bisa memberikan pengaruh terhadap cara berpikir ‎dan berperilaku kita. Jadi, ketika kita bergabung dalam komunitas sekolah yang mencirikan etos ‎kerja hebat, melayani stakeholders dengan hati, dan bersikap profesional, maka besar harapan ‎akan terjadi individu-individu dalam komunitas sekolah tersebut yang memegang dan melaksanakan pelayanan publik prima.‎
ADVERTISEMENT

Komunitas Pendidikan yang Menginspirasi dan Menyenangkan

Selain menjadi kelompok yang menghasilkan ide dan gagasan dalam menemukan formula ‎pembelajaran yang efektif, komunitas pendidikan juga harus menjadi kelompok yang memberikan ‎dampak yang menginspirasi dan menyenangkan. Wujud nilai-nilai teladan, humanis dan estetika ‎harus muncul pada komunitas. ‎
Kemudian bentuk tanggung jawab dari suatu komunitas tidak hanya bersifat kaku. Setiap ‎anggota dalam komunitas harus menciptakan suasana yang mampu menarik perhatian orang-orang ‎atau aktivis pendidikan lainnya. Terlebih komunitas harus memberikan inspirasi agar dapat ditiru ‎dari setiap ide dan gagasan yang muncul. Lebih lanjut ruang dan suasana komunitas di buat ‎semenarik. Diusahkan setiap pengunjung atau follower merasa nyaman pada saat terlibat dalam ‎membuka ruang ide dan gagasan.‎
ADVERTISEMENT
Kehadiran komunitas harus bermakna pemberi kabar baik dan perubah peradaban. ‎Bergerak untuk maju dan mampu menciptakan guru-guru berilmu. Selian itu, komunitas juga ‎harus mengawal kebijakan-kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintahan. Agar tidak ‎terjadinya penindasan intelektual terhadap pendidik, tenaga pendidik, dan peserta didik.‎