Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Waspada Perkembangan Teknologi AI
3 Juli 2023 17:37 WIB
Diperbarui 16 Juli 2023 12:17 WIB
Tulisan dari Humaira Dara Asyari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
AI atau Artificial Intellegence merupakan program komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia. AI dirancang untuk memudahkan pekerjaan manusia, seperti saat kita mencari sesuatu di google sebelum selesai mengetik google sudah mengetahui apa yang kita mau, itu adalah salah satu contoh penggunaan AI.
ADVERTISEMENT
Namun, perkembangan teknologi AI justru menjadi tantangan bagi pekerja di Indonesia, perkembangan teknologi AI saat ini telah berkembang perlahan menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia. Saat ini AI dirancang untuk meniru pekerjaan manusia, bukan hanya itu AI juga mampu berpikir dan memecahkan masalah, namun AI tak memiliki empati dan emosi.
Dilansir dari surat kabar harian Kompas sebanyak 17 pekerjaan dapat dibantu oleh AI, diantaranya bidang pendidikan, perbankan dan asuransi, bidang kesehatan dan kegiatan sosial, informasi dan komunikasi, bidang pertanian perikanan, jasa perusahaan, administrasi pemerintah, industri pengolahan, konstruksi, transportasi dan pergudangan, pertambangan dan penggalian,pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang, dan perdagangan besar dan eceran reparasi mobil, dan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Kecemasan
Dengan menggunakan AI pekerjaan akan lebih mudah dan cepat, namun jika seorang pekerja dipengaruhi berdasarkan waktu kerja ini akan memengaruhi besaran gaji yang akan didapat. Karena dengan menggunakan AI ini akan mengurangi waktu kerja, dan hal ini juga akan mengurangi gaji pekerja.
Bukan hanya itu, belakangan ini kecerdasan AI mampu menjadi presenter berita, presenter AI dapat membacakan teks berita sesuai dengan intonasi dan ekspresi. Meskipun kualitas suara masih belum sebaik penyiar manusia dan belum bisa menjadi moderator debat seperti yang dilakukan manusia. Tanpa disadari ini sudah menjadi ancaman bagi seorang jurnalis.
Presenter berita AI hanya mampu membawakan berita, dalam artian AI belum mampu melakukan jurnalisme investigasi. Jurnalisme investigasi hanya mampu dilakukan oleh manusia, selain itu AI juga tak mampu memberikan laporan langsung dari tempat kejadian.
ADVERTISEMENT
AI juga mampu menggantikan pekerjaan supir, di Amerika Serikat sudah ada taksi tanpa supir. Taksi tersebut disebut robotaxi yang sudah dilengkapi fasilitas emergency dan pemutar musik. Hal ini bisa memudahkan, namun bisa juga menjadi ancaman karena dengan adanya mobil yang bisa berjalan sendiri pekerjaan sebagai supir perlahan tergantikan.
Contoh lain yaitu ChatGPT, diluncurkan pada tahun 2022 oleh perusahaan teknologi Open AI. ChatGPT adalah Generative Pre-Training, semacam penelusuran mesin yang mampu menjawab permintaan pengguna seperti mencari ide, membuat tulisan, surat lamaran pekerjaan, dan hal lainnya.
Harga berlangganan ChatGPT lebih murah dibandingkan dengan membayar upah manusia. Hal ini menjadi ancaman serius bagi penulis, ChatGPT dapat membuat tulisan layaknya manusia.
Risiko AI
ADVERTISEMENT
Kecerdasan AI harus mampu berkembang dengan moral dan etika, oleh sebab itu perkembangan AI perlu pengawasan ketat. Jika tidak hal ini dapat melanggar privasi data dan manajemen perusahaan.
Pelanggaran privasi yang pernah terjadi adalah penyebaran informasi palsu di negara Amerika Serikat, yang menimpa seorang penyiar radio. Nama seorang penyiar radio ini telah dicemarkan oleh ChatGPT dengan menuduh melakukan penggelapan dana.
Walters penyiar radio mengajukan gugatan kepada OpenAI, bahwa semua pernyataan yang dibuat ChatGPT adalah fiktif. Hal ini menjadi gugatan pertama terhadap AI,Walters berupaya mendapatkan kompensasi dari OpenAI.
Salah satu yang sempat menjadi perbincangan di Indonesia waktu itu adalah fitur AI deepfake, terdapat sebuah rekaman presiden Jokowi yang menyanyikan sebuah lagu. Hampir seluruh masyarakat mengira bahwa itu adalah suara asli presiden sedang menyanyikan sebuah lagu, faktanya itu adalah buatan AI hal ini membuktikan AI mampu menirukan suara manusia.
ADVERTISEMENT
Deepfake bisa menjadi masalah serius jika tidak digunakan dengan baik, akan ada orang yang melakukan kejahatan dengan memanfaatkan deepfake. Hasil dari tiruan deepfake nyaris sempurna hingga kita tak mengira bahwa itu hasil buatan AI, saat ini sudah banyak penipuan yang menggunakan deepfake, oleh karena itu kita perlu lebih waspada.
Sudah banyak kemajuan teknologi AI yang perlahan menggantikan pekerjaan manusia. Ini menimbulkan kecemasan bagi sejumlah masyarakat. Namun, masih ada pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh AI, seperti pelukis, perias, penari, model, perancang bunga, dan koreografer.
Sebenarnya AI membantu pekerjaan agar lebih efektif dan efisien, namun dalam pelaksanaannya AI butuh kehati-hatian. Karena pada dasarnya AI adalah sistem komputer yang sewaktu-waktu bisa saja salah.
ADVERTISEMENT
Kedepannya kita harus mampu beradaptasi dan lebih kreatif dalam menghadapi perkembangan teknologi. Tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi buatan manusia atau AI yang berkembang pesat bisa menjadi ancaman jika tidak dipersiapkan.