Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 Âİ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua: Terhadap Kenakalan Anak
18 Desember 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Faida Humairah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kalian bahwa kenakalan anak disebabkan oleh pola asuh orang tua sejak dini? Penting sekali bagi orang tua untuk memahami bagaimana cara mendidik anak dengan benar agar anak tidak terbebaskan dan masih mengenal batasan serta norma kehidupan.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua di jaman sekarang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak memerhatikan tumbuh kembang anak, sehingga anak menjadi liar dan bebas. Kesibukan orang tua dapat menimbulkan faktor-faktor kenakalan pada anak karena ia merasa tidak tahu akan hal yang benar dan salah.
Kenakalan anak adalah perilaku menyimpang dan melanggar norma-norma yang akan merugikan orang lain. Bahkan, kenakalan juga dapat berpengaruh kepada diri sendiri yang akan menyebabkan adanya tindak pidana dari pihak yang dirugikan. Menurut Kartono (1992), terdapat beberapa faktor yang mendorong anak berbuat kenakalan, di antaranya:
1. Untuk kepuasan sesaat
2. Meningkatnya agresivitas dan dorongan seksual
3. Pola asuh yang tidak diperhatikan
4. Hasrat untuk mengikuti pergaulan teman sebaya
ADVERTISEMENT
5. Konflik dengan pemikiran pribadi
Hal tersebut menjadi faktor-faktor yang memicu anak bisa menjadi individu yang nakal.
Bentuk Kenakalan Anak
Terdapat macam-macam bentuk kenakalan pada anak yang sering dilakukan, mulai dari yang merugikan orang lain hingga bagi dirinya sendiri. Kartono (1992) menguraikan macam-macam bentuk kenakalan anak sebagai berikut:
1. Kriminalitas anak; seperti mencuri, mengancam, mengintimidasi, merampas, hingga melakukan kekerasan terhadap temannya.
2. Penyimpangan tingkah laku; hal ini disebabkan oleh kerusakan karakter yang menuntut kompensasi, disebabkan adanya organ-organ inferior
3. Bolos sekolah; lebih memilih untuk bermain di luar, berkumpul dengan teman di tepi jalan, atau bersembunyi di tempat-tempat terpencil sambil melakukan kegiatan negatif, seperti merokok.
Hal ini dapat merugikan pihak lain dan juga diri sendiri. Maka dari itu, diperlukan perhatian dari orang sekitar untuk membangun karakter anak. Hal pertama yang akan dilihat adalah pola asuh dari orang tua, maka dari itu, orang tua menjadi peran utama yang menjadi contoh anak sepanjang hidup.
ADVERTISEMENT
Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua
Menurut Santrcok, J.W (2007) terdapat macam-macam pola asuh orang tua, yaitu:
1. Pengasuhan Otoriter, gaya asuh dengan memberikan hukuman kepada anak yang telah berbuat salah. Pada gaya asuh ini, orang tua memberi desakan kepada anak agar anak dapat mengikuti dan menghormati orang tua yang telah bekerja dan berupaya untuk anak.
2. Pengasuhan Otoritatif, gaya asuh yang mendorong anak untuk belajar mandiri tetapi masih dalam kendali orang tua. Orang tua dengan gaya asuh otoritatif menunjukkan kesenangan serta dukungan kepada anak.
3. Pengasuhan Permisif, gaya asuh orang tua yang turut serta dalam perkembangan anak. Akan tetapi, gaya asuh ini terlalu menuntut atau mengontrol anak.
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjukkan sebuah perilaku yang melanggar norma kehidupan dalam masyarakat. Pola asuh yang digunakan orang tua akan menentukan bagaimana anak akan tumbuh dan berperilaku dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT