Konten dari Pengguna

Cegah Pernikahan Dini Lewat Edukasi ke Remaja

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
14 Juni 2024 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka pencegahan pernikahan dini di kalangan remaja di Kalimantan Selatan, mahasiswa Program Studi Magister Kebidaan Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan edukasi langsung kepada remaja, kegiatan ini juga dalam rangka menempuh praktik pemberdayaan dalam kebidanan.
edukasi kepada remaja terkait pernikahan dini

Pernikahan Dini Remaja

ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan Eka Damayanti mahasiswa Magister UNISA Yogyakarta yang melakukan edukasi kepada remaja dengan tema Pemberdayaan Remaja Melalui inovasi Kotesa (Konselor Teman Sebaya) dalam upaya preventif Pernikahan Usia Dini dengan pendekatan Health Belief Model, kegiatan digelar di Panti Asuhan `Aisyiyah Banjarmasin yang diadakan pada Senin (10/06).
Eka menjelaskan, edukasi kepada remaja sangat penting untuk memberikan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini bagi remaja terutama perempuan.
"Kami ingin meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bagi remaja tentang bahaya pernikahan dini, tentunya kegiatan ini diharapkan bisa menekan angka pernikahan dini di Kalsel," ungkapnya.
Pada kegiatan ini, Dr. Dhesi Ari Astuti, M.Kes sebagai pembimbing Akademik dan Prof. Dr. Mufdlilah, SIT., M.Sc sebagai penanggung jawab praktek pemberdayaan Universitas 'Asyiyah Yogyakarta Diakuinya, kebanyakan remaja yang melakukan pernikahan dini karena minimnya pengetahuan yang mereka dapat tentang bahaya pernikahan dini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dra. Hj. Ida Rahmatiah, MM Ketua `Aisyiyah Cabang Banjarmasin wilayah 8 mengaku, sangat apresiasi dengan kegiatan edukasi ini.
"Saya berharap lewat edukasi yang rutin dilakukan, maka para remaja bisa mendapat pengetahuan dan ini akan bisa mencegah terjadinya pernikahan,” tutur Ida.