Peningkatan Mutu Institusi Pendidikan Dalam Mendukung Ahli TLM sebagai Validator

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengawali semester genap Tahun Ajaran 2022/2023, Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan workshop dengan tema “Peningkatan Mutu Institusi Pendidikan dalam mendukung Ahli Teknologi Laboratorium sebagai validator.” Workshop ini diadakan Rabu (08/03), yang diikuti oleh dosen dan asisten dosen prodi TLM Unisa Yogyakarta.
foto : Unisa Yogyakarta
Dr. Ismarwati, S.ST., M.PH. selaku Wakil Dekan I FIKes UNISA Yogyakarta menyampaikan bahwa workshop yang diadakan oleh prodi TLM ini, selain untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, juga untuk peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salim, S.ST didapuk sebagai narasumber menyampaikan perlunya validasi suatu hasil laboratorium, karena suatu hasil laboratorium bila tidak dipercaya, maka hasil laboratorium menjadi tidak berharga dan tidak digunakan.
“Komplain pasien tidak terpuaskan mengakibatkan 90% pelanggan pergi. Sebaliknya apabila keluhan ditanggapi dengan baik dan cepat maka 96% pelanggan kembali,” ujar Salim.
Salim menambahkan presentase kesalahan di laboratorium sekarang paling tinggi ada di tahap pra-analitik yang meliputi permintaan pemeriksaan, variabel pasien, persiapan pengambilan, transport sampel, proses dan penyimpanan sampel.
Narasumber kedua yaitu dr. Riswan Hadi Kusuma, M.Sc., Sp.PK(K). memaparkan validasi hasil laboratorium yaitu menyetujui hasil pemeriksaan laboratorium yang berasal dari alat otomatis atau pemeriksaan manual setelah melalui proses konfirmasi sehingga hasil tersebut valid. Nilai kritis sebagai hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat mengancam jiwa pasien dan tenaga Kesehatan.
ADVERTISEMENT
dr. Wahid Syamsul Hadi, M.Sc., Sp.PK. yang merupakan narasumber terakhir menyampaikan tentang Reference intervals dan Six Sigma. Penentuan reference intervals atau nilai rujukan masuk ke dalam standar akreditasi yaitu elemen penilaian AP.5.8. Nilai rujukan bisa didapatkan dari insert kit, buku acuan yang terstandarisasi, dan terutama penelitian. Six Sigma merupakan World Class Quality dan mulai tahun 2000 diperkenalkan pada industri jasa terutama laboratorium. Pengertian six sigma yaitu hanya ada 3-4 kesalahan dalam 1 juta kemungkinan kesalahan. Sehingga tantangan laboratorium dengan memastikan proses laboratorium dari pra-analitik – analitik – paska analitik bebas dari kesalahan.