Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pentingnya Perawatan Pada Masa Nifas
24 Juni 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masa Nifas ialah sebuah masa sesudah plasenta lahir serta juga berakhir disaat berbagai macam alat kandungan sudah kembali seperti di keadaan sebelum mengalami masaa kehamilan. Tahapan pemulihan kesehatan di era ataupun masa nifas ini membutuhkan asuhan dari seorang bidang yang secara keseluruhan serta merupakan masa yang dimana dilaluinya oleh tiap-tiap dari para wanita sesudah melakukan tindakan melahirkan. Di masa ini bisa terjadi sebuah komplikasi persalinan baik itu dengan cara yang langsung ataupun tidaklah langsung. Masa nifas tersebut juga akan berlangsungnya dari sejak plasenta lahir sampai dengan 6 minggus etelah kelahiran ataupun selama 42 hari sesudah masa kelahiran berlangsung.
Di Indonesia menurut World Health Organizations didasarkan dari data World Health Organitation (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di negara Indonesia telah mencapai jumlah sebanyak 228/100.000 dari angka kelahiran hidup, angka tersebut masihlah sangat jauh lebih tinggi jika dibanding dengan negara yang mencapai jumlah Vietnam 59/100.000, serta negara China dengan jumlah 37/100.000. perihal demikian menempatkannya negara Indonesia menjadi salah satu daripada negara dengan AKI yang paling tinggi, lalu untuk cakupan Asia, negara Indonesia ada pada peringkat tertinggi nomor 3 serta salah satunya ialah infeksi dengan hjumlah persentase sebanyak 50%. Menurut dari Badan Pusat statistic mengemukakan , bahwasanya angka kematian yang ada di negara Indonesia sudah mencapai di angka 189/100.000 Kelahiran hidup, serta Angka Kelahiran hidup yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki jumlah yang mencapai 58/ 100.000 Kelahiran hidup
ADVERTISEMENT
Penyebab dari kematiannya ibu terbanyak yakni adannya suatu infeksi puerperium yang asalnya itu dari perlukaan jalan lahir yang adalah lokasi yang baik teruntuk tumbuh kembangnya kuman. ditemukannya masalah luka perineum yang dialaminya oleh sebanyak 75% ibu melahirkan pervaginam di tahun 2013 menemukannya yakni dari total keseluruhan dengan jumlam sebanyak 1951 kelahiran spontan pervaginam, terdapat sebanyak 57% ibu memperoleh jahitan perineum dengan jumlah 28% dikarenakan episiotomi serta 29% lainnya dikarenakan adanya robekan yang secara spontan. Pada perihal demikian bisa disebabkannya dikarenakan daya tahan tubuhnya seorang ibu yang rendah sesudah pasca melahirkan, perawatan serta juga kebersihan perineum yang tidaklah begitu baik.
Pengupayaan yang bisa dilakukannya teruntuk mencegah terjadinya risiko infeksi yakni dengan melakukannya tindakan perawatan luka perineum, perawatan luka ini dilakukannya dengan cara yang baik maka bisa membuat penyembuhan luka jadi perineumserta jadi jauh lebih cepat, peranan dari keluarga di masa penyembuhannya ibu nifas dengan melakukan pemberian dukungan secara psikologi, mengawasinya pola psikologi ibu, asupan makanan, pola istrirahat serta juga juga bisa dari adanya pemenuhan akan Vitamin A, dikarenakan Vitamin A bisa memberikan bantuan untuk proses inflamasi yang terjadinya pada masa-masa penyembuhan.Vitamin A dapat diperolehnya dari jeruk, wortel, kentang, serta juga telur.
ADVERTISEMENT
Ketidaktahuannya ibu postpartum mengenai perawatan perineum yang baik serta juga benar bisa membuat terjadinya infeksi di area luka perineum, kemungkinannya terjadi infeksi bakal jauh lebih besar kepada para ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang ataupun rendah dikarenakan kesalahan yang ada pada perawatannya luka perineum serta juga apkah ibu postpartum itu sudah menerapkan makanan yang tinggi protein belum dikarenakan pemenuhan akan kebutuhannya protein makin mengalami peningkatan teruntuk memberikan bantuan dalam penyembuhannya luka baik itu yang ada di dinding rahim atau yang ada di luka jalan lahir yang mengalaminya sebuah tindakan jahitan, protein tersebut diperlukan teruntuk dijadikannya sebagai zat pembangun yang melakukan pembentukan jaringan otot tubuh serta melakukan percepatan terkait dengan pemulihan luka yang kembali, serta juga mobilisasi dini apakah di terapkan tidak pada masa ibu postpartum karenajika terapakan dapat membuat berbagai otot perut serta panggul bakal kembali menjadi normalsehingga jadi kuat serta menguranginya rasa sakit, fungsi usus serta kandung kencing lebih baik serta mempercepatkannya berbagai organ tubuh kembali seperti semuadan membuat sirkulasi darah jadi lancar ataupun juga normal.
ADVERTISEMENT
Masa Nifas
Perihal yang perlu diperhatikannya oleh ibu selama masa nifas:
ADVERTISEMENT
1. Melakukannya tindakan kunjungan maupun kontrol dengan waktu minimal sebanyak 4 kali, yakni pada 6 jam, 6 hari, 2 minggu, serta juga 6 minggu sesudah masa persalinan.
Tujuan dari pentingnya melakukan kontrol / Kunjungan nifas adalah dengan melakukannya kunjungan sampai dengan 40 hari masa ibu nifas, bidan bisa melakukan pemantauan terhadap adanya berbagai macam perubahan yang terjadinya kepada ibu nifas seperti halnya tahapan involusio, memantau banyak tidaknya perdarahan serta juga tahapan laktasi.
2. Memelakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah, kondisi perineum, perdarahan pervaginam, kontraksi uterus, tanda infeksi, temperatur dengan cara yang rutin, serta juga tinggi fundus.
3. Memberikan penilaian terhadap fungsi cerna, fungsi berkemih, sakit kepala, penyembuhan luka.
4. Memastikan kondisi dar psikologis ibu masih dalam keadaan yang baik. Bagaimana suasana dari emosi yang dirinya miliki, pastikan juga memperoleh sebuah dukungan dari keluarga, serta juga dari pasangan. Dikarenakan dukungan psikologis pada ibu nifas bisa mencegah terjadinya depresi serta juga kecemasan kepadanya.
ADVERTISEMENT
5. Memberikan edukasi tanda bahaya pada ibu nifas seperti kalau terjadinya perdarahan yang secara berlebih, demam, sekret vagina berbau, sesak ataupun kelelahan, nyeri perut berat, bengkak di wajah serta juga pada alat gerak, dan payudara bengkak dan terasa nyeri. Dikarenakan pengetahuan dari keluarga serta juga ibu nifas mengenai berbagai macam tanda bahaya ibu nifas sangat di perlukan supaya ibu nifas serta keluarga bisa dengan segera datang ke fasilitas kesehatan jika sedang mengalaminya tanda bahaya pada masa-masa nifas seperti yang sudah diuraikan tersebut.
6. Memberikan edukasi tentang Vulva hygiene karena pada Masa nifas menimbulkannya suatu komplikasi yang diantaranya yakni membuat adanya infeksi di luka jahitan ataupun pada kulit, sehingga membuat proses penyembuhan luka jahitan menjadi lambat hingga diperlukannya untuk dilakukannya kebersihan terhadap vulva serta juga perineum dikarenakan bisa membuat pencegahan terhadap timbulnya iritasi serta memberi perasaan yang nyaman kepada ibu nifas.
ADVERTISEMENT
7. Menjaga pola istirahat Pada ibu postpartum yang memerlukan istirahat serta juga tidur yang cukup yang sangat berguna teruntuk membuat ASI menjadi lancar keluarnya, melakukan percepatan terhadap tahapan involusi uterus, dan memulihkannya situasi maupun keadaan sesudah hamil maupun melahirkan supaya bisa menjalani kegiatan sehari-hari dikarenakan kalau kurang istirahat ataupun tidur pada ibu postpartum bakal membuat suplai ASI menjadi berkurang, proses involusi uterus menjadi lambat, serta juga membuat ketidakmampuannya ibu dalam merawat bayi dan merasa depresi.
8. Memberi sebuah edukasi kepada ibu mengenai gizi seimbang terutama dalam hal memperbanyak mengkonsumsi protein. Secara teori gizi seimbang ialah susunan daripada makanan sehari-hari yang memiliki kandungan akan zat gizi pada jenis serta juga jumlah yang disesuaikannya pada kondisi maupun kebutuhan tubuh, gizi seimbang salah satunya yakni teruntuk membuat penyembuhan luka pereium menjadi cepat ialah protein. Protein sangatlah begitu mempengaruhinya tahapan dari penyembuhannya luka perineum dikarenakan protein memiliki kegunaan maupun fungsi yang khas yang tidaklah bisa digantikannya oleh zat gizi yang lainnya, yakni pemeliharaan jaringan tubuh, pertumbuhan, serta juga perbaikannya sebuah jaringan, salah satu daripada contoh protein yakni seperti ikan, ayam , kacang- kacangan, serta juga telur.
ADVERTISEMENT
9. Edukasi terkait dengan kapan senggama aman dilakukannya setelah melakukan tindakan persalinan serta juga perencanaan kehamilan berikutnya dan penggunaannya alat kontrasepsi, tujan dari hal tersebut yakni supata organ reproduksi menjadi jauh lebih cepat pulih serta meminimalisir terjadinya risiko infeksi terhadap rahim. Serta juga mengaturkan jarak kelahiran anak, meningkatkannya kesejahteraan dari para keluarga, sekaligusnya juga membuat naik angka harapan hidup bayi serta ibu.
10. Memberikan edukasi tentang pentingnya Bounding attachment.Bounding attachment yang dilakukan yaitu, tidak memisahkan ibu serta bayi pada masa nifas jadi ibu serta bayi berada di dalam satu ruangan, selalu memperhatikan kelekatan bayi dengan cara ibu selalu merawat bayinya. Manfaat dari Bounding attachment yaitu bayi merasa diperhatikan, dicintai, bayi merasa aman, memperkuat hubungan emosional yang ada diantara orang tua dnegan bayi, membantu orang tua lebih peka terhadap kebutuhan dan sinyal bayi
ADVERTISEMENT
11. Memberikan edukasi kepada ibu cara menyusui yang benar. Hal ini bemanfaat dalam mencegah lecet pada putting, mencegah bengkak pada payudara. Secara teori ibu dapat paham tentang pentingnya edukasi menyusui yang benar akan membangun sebuah ikatan emosional yang cukup kuat diantara ibu dengan bayi, dan bayi mendapatkan asupan nutrisinya secara optimal.
12. Memberikan edukasi tentang pentingnnya mengkonsumsi vitamin dikarenakan pemberian vitamin A pada ibu nifas bertujuan teruntuk meningkatkannya kualitas daripada ASI, lalu meningkatkannya daya tahan tubuh, membantu pemulihan kesehatan pasca bersalin. Pemberian Antinyeri yang diberikan berupa Ibu Profen dengan dosis 200 gram bertujuan untuk untuk membantu mengurangi rasa nyeri penyebab ketidaknyamanan pada pasca bersalin
Dampak dari kurangnya edukasi pada masa nifas adalah infeksi jalan lahir, oedema, sehingga terjadi jahitan luka yang terbuka yang bisa menimbulkan sebuah perdarahan. Teruntuk hal demikian, sangatlah begitu penting dilakukannya sebuah kunjungan masa nifas ataupun edukasi tentang nifas sesuai pada standarisasi maupun anjuran yang telah ditetapkan. Berbagai macam perihal kecil ini bisa berefek besar kalau tidaklah dengan segera dilakukan sebuah penanganan yang baik dan juga tepat.
ADVERTISEMENT