Sebanyak 181 Fisioterapis, Ners, dan TLM Resmi Menerima Profesi

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menyelenggarakan sumpah profesi, sebanyak 181 tenaga kesehatan Fisioterapis, Ners, dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik resmi dilantik pada periode pertama tahun 2022-2023 di Gedung Siti Bariyah kampus terpadu Unisa Yogyakarta, kamis (21/03) pukul 13.00.
foto : Unisa Yogyakarta
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Unisa Yogyakarta Moh. Ali Imron, M.Fis mengungkapkan peran orang tua sangat central karena suatu keberhasilan pendidikan anak-anaknya, terdapat dari tekad keras, tetesan keringat dan air mata dalam setiap ungkapan doa-doa yang mengiringi pembelajaran anak mereka bersama guru-gurunya di Unisa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan hal itu, Imron juga mengungkapkan proses pembelajaran yang dijalankan di Unisa Yogyakarta menjadikan alumni menjadi orang-orang yang tajam dalam berfikir, memiliki kematangan secara ilmiah, terampil dalam berkarya, profesional, memiliki kematangan secara mental, memiliki kepekaan hati terhadap lingkungan dan pembelajaran di Unisa Yogyakarta juga menjadikan mereka orang-orang yang selalu mengingat tuhan sekaligus menghayati keberadaan mereka dengan profesi yang digeluti saat ini.
“Bukti komitmen Unisa Yogyakarta untuk terlibat secara aktif dalam melahirkan tenaga kesehatan yang handal, kerja sama yang dibangun oleh Unisa Yogyakarta dengan organisasi profesi memungkinkan Unisa Yogyakarta lebih cepat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan yang di gariskan oleh organisasi profesi, dengan demikian maka alumni Unisa Yogyakarta akan tetap relevan pada perkembangan jaman,” ungkap Imran.
ADVERTISEMENT
Ia menyadari bahwa tenaga kesehatan juga harus memiliki keterampilan yang mumpuni, oleh karena itu Unisa Yogyakarta terus mengembangkan lahan praktik baik di bidang industri maupun komunitas.
Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Unisa Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan saat ini di bidang pelayanan kesehatan tidaklah semakin mudah, namun ia meyakini bahwa para tenaga kesehatan yang hari ini sedang menjalankan sumpah profesi mampu menjadi tenaga kesehatan yang baik, inovatif dan kompeten sesuai dengan keilmuan yang sudah dipelajari di Unisa Yogyakarta
“Segala tantangan tentunya mari sama-sama dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan juga segala perkembangan yang ada saya kira itu semua akan menjadikan kemudahan dalam menjalankan profesi sebagai tenaga kesehatan,” ungkap Warsiti.
Muhammad Agus Priyanto, SKM., M. Kes selaku kepala sumber daya kesehatan Dinas Kesehatan DIY merasa bahagia melihat 181 tenaga Kesehatan yang saat ini mengikuti sumpah profesi, hal tersebut sesuai untuk mendorong kebijakan transformasi sistem kesehatan yang di lakukan oleh pemerintah
ADVERTISEMENT
“Salah satu sorotan adalah bahwa ternyata di Indonesia dari sekian banyak puskesmas yang ada di Indonesia belum memiliki tenaga kesehatan dari kualifikasi yang ada disini, baik fisioterapis, ners, dan tlm,” ungkap Agus.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut menjadi perhatian pemerintah, ia juga mengharapkan bahwa adanya pemerataan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu kami mendorong adik- adik dapat bekerja dimanapun di seluruh Indonesia tidak harus bertumpu di satu titik tertentu di jawa atau bali, namun juga di daerah 3t,” pungkas Agus.