Konten dari Pengguna

UNISA Yogya Wujudkan Ketahanan Keluarga Berbasis Masjid Nogotirto

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
25 September 2023 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun ini kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai oleh Ibu Nur Fitri Mutmainah, S.IP.,MPA dengan tim Ibu Erni Saharuddin, S.Sos.,MPA, Ibu Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Bapak Royan Utsany Lc., M.H.I. Universitas `Aisyiyah Yogyakarta berhasil memperoleh pendanaan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023.
foto : Unisa Yogyakarta
PKM dengan judul “ Peran Ketahanan Keluarga melalui Pemberdayaan Masyarakat di Dukuh Karangtengah” merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilatar belakangi oleh semakin rentannya kondisi keluarga yang ditandai dengan jumlah perceraian yang semakin tinggi, peningkatan kenakan remaja, kondisi kesehatan dan gizi buruk serta berbagai permasalahan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilaksanakan oleh tim pelaksanana kegiatan dengan mendatangnya Narasumber Bapak Abu Hanifa, S.Ag, M.Si selaku Kepala KUA Kapanewon Gamping. Bapak Abu menjelaskan bahwa “Dinamika sosial dan perkembangan teknologi yang begitu cepat saat ini memerlukan ketahanan keluarga yang kokoh agar mampu menjadi benteng bagi berbagai permasalahan yang muncul”.
Adapun kegiatan dilaksanakan dengan sasaran peserta pasangan suami istri dengan rentang usia pernikahan dibawah 5 tahun. Pemilihan sasaran kegiatan dimaksudtkan untuk semakin meneguhkan komitmen pasangan suami istri dalam menguatkan keluarga melalui peningkatan pengetahuan atas dinamika yang terjadi dari rentan usia tersebut. Melalui kegiatan tersebut muncul berbagai diskusi untuk semakin meneguhkan ketahanan keluarga.
Nur Fitri Mutmainah selaku ketua dan fasilitator bimbingan pernikahan menambahkan bahwa dalam menciptakan penguatan keluarga diperlukan komitmen dan kesalingan antar pasangan dalam berbagai peran keluarga sehingga berbagai aspek penguatan ketahanan dapat diwujudkan dengan baik.
ADVERTISEMENT