Konten dari Pengguna

Bumi Arab Menghijau, Dosen FKIP Uhamka ungkap Cuaca Ekstrim Penyebabnya

Uhamka
Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka)
26 Januari 2023 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Uhamka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen FKIP Uhamka Tanggapi Fenomena Bumi Arab Menghijau. Dokumentasi Uhamka.
zoom-in-whitePerbesar
Dosen FKIP Uhamka Tanggapi Fenomena Bumi Arab Menghijau. Dokumentasi Uhamka.

Arab Saudi dikenal dengan wilayah yang tandus dan gersang. Namun, kawasan tersebut telah berubah menjadi hijau setelah diterpa oleh hujan lebat beberapa waktu lalu. Hal ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, karena fenomena langka ini mulai dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat. Dibalik hal tersebut, Dosen geografi maupun biologi FKIP Uhamka turut memberikan penjelasan mengenai hal ini.

ADVERTISEMENT
Husnin Nahry Yarza dosen Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) mengungkapkan bahwa ‘penghijauan’ yang terjadi di Arab bagian Barat disebabkan oleh berkembangnya mikroorganisme yang tumbuh akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Hal ini dapat dianalogikan melalui kondisi iklim di Arab yang memiliki intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
“Ketika curah hujan sedang tinggi, dan mungkin memang tumbuhan-tumbuhan itu telah ada di dalam tanah arab. Dengan curah hujan tinggi yang terjadi, maka hal itu memicu mikroorganisme atau mikroalga yang terdapat di tanah arab tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Tentu ini membutuhkan riset-riset mendalam yang berkelanjutan,” ujarnya.
Di sisi lain, Siti Dahlia selaku Dosen Geografi FKIP Uhamka mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh suhu ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di dunia, termasuk Arab. Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir. Kejadian ini lalu memunculkan vegetasi hijau di wilayah Arab bagian barat. Dibalik itu, fenomena ini membutuhkan riset yang lebih mendalam melalui ahli atau pakar yang bersangkutan.
"Secara Klimatologis, Arab merupakan wilayah gurun. Wilayah ini memiliki karakter suhu ekstrem. Ketika memasuki musim panas, dia akan panas sekali, begitupun sebaliknya. Wilayah bergurun cenderung mengalami vegatasi karena tidak adanya penguapan. Walaupun ada, itu pun kecil. Akhir tahun lalu wilayah Arab ini menghadapi suku ekstrim dimana intensitas hujan meningkat tinggi. Sehingga menyebabkan banjir. Diidentifikasi bahwa banjir itu lah yang menyebabkan peningkatan kelembaban tanah sehingga memunculkan vegetasi hijau di wilayah Arab bagian barat. Namun, tentu membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT