Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rektor Uhamka Hadir dalam Diskusi Publik dan Launching Program Yasinan DPD IMM
28 September 2022 9:41 WIB
Tulisan dari Uhamka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) turut hadir dalam kegiatan Diskusi Publik dan Launching Program Hayya Sinau Bulanan (YASINAN) dengan tema Islam Wasathiyah: Ikhtiar Merawat Keberagaman di Lingkungan Kampus yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarata di Aula AR Fachruddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dihadiri pula Ma’mun Murod Al-Barbasy selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Arief Subhan selaku Wakil Rektor III UIN Jakarta, Komjen Pol Boy Rafli Amar selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang hadir diwakili oleh jajarannya, Ari Aprian Harahap selaku Ketua Umum DPD IMM Jakarta, dan segenap peserta Immawan dan Immawati.
ADVERTISEMENT
Prof Gunawan Suryoputro mengungkapkan bahwa Islam Wasathiyah merupakan Islam yang menunjukkan sikap keadilan dan keseimbangan antara satu hal dengan hal lainnya. Tema ini telah menjadi budaya dalam Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang penuh keadilan dan perdamaian.
“Saya rasa Muhammadiyah telah mengambil Islam Wasathiyah ini sejak dulu kala, karena Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang mengedepankan keadilan dan transparansi dalam berorganisasi,” ujarnya.
Prof Gunawan melanjutkan bahwa di Indonesia sendiri sikap toleransi telah terjalin dalam lingkungan mikro atau kecil, seperti perbedaan keyakinan dalam suatu keluarga. Maka ia berharap IMM sebagai lembaga yang menaungi ide dan pergerakan mahasiswa sebagai tonggak perubahan di masa mendatang dapat membentuk mindset atau pemikiran yang jelas mengenai sikap toleransi di berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
“Di Indonesia sendiri sebenarnya sikap itu telah terjalin di beberapa bagian, contohnya dalam lingkungan mikro terdapat perbedaan keyakinan dalam suatu keluarga. Maka saya harap dalam hal ini IMM dapat membentuk mindset terhadap teman-teman mahasiswa maupun di luar sana agar dapat memahami dan mengimplementasikan dengan baik sikap toleransi atau Wasathiyah ini dalam berbagai aspek kehidupan,” tutur Prof Gunawan.
“Narasi Islam Washatiyah ini telah populer di kalangan mahasiswa, namun tentu narasi ini perlu untuk disebarluaskan ke kalangan lainnya di luar sana. Narasi ini penting karena bagaimana kita selaku mahasiswa atau kader intelektual dapat menghargai keberagaman di lingkungan kampus, khususnya,” tutur Ari.
ADVERTISEMENT