Presentasikan Hasil Penelitian, Mahasiswa UNMUL Ikuti International Conference

HUMAS UNMUL
Universitas berstandar internasional yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bertumpu pada SDA khususnya hutan tropis lembab (tropical rain forest) dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2023 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari HUMAS UNMUL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammad Sholeh (1905036016), Syayidah Dinurrohmah (1905036030), dan Zulfa Salsabila (1905036041), telah berhasil mempresentasikan hasil penelitian mereka di pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Sains Thailand.
Memaparkan hasil penelitian di forum konferensi berskala internasional menjadi sebuah capaian prestisius tersendiri bagi para insan akademis yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Tiga orang mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman (UNMUL) berhasil mewujudkan asa tersebut setelah berhasil mengikuti The 10th International Conference for Science Educators and Teachers (ISET) 2023.
ADVERTISEMENT
Ketiganya berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika yaitu, Muhammad Sholeh (1905036016), Syayidah Dinurrohmah (1905036030), dan Zulfa Salsabila (1905036041), telah berhasil mempresentasikan hasil penelitian mereka di pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Sains Thailand.
Konferensi yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen sebagai peneliti dari beberapa negara diantaranya Thailand, Filipina, Laos, Korea dan beberapa negara lain tersebut bertemakan "Science Education 2030 – Need for New Solutions in A Rapidly Changing World: Rethinking our Future Together" yang diadakan pada tanggal 13 hingga 14 Mei 2023 di Phuket, Thailand.
“Kami telah melakukan penelitian pada lingkup teknologi pendidikan dan korelasi pendidikan pada literasi lingkungan yang memang memiliki irisan dengan roadmap penelitian universitas, dan Pola Ilmiah Pokok UNMUL yang kemudian diteruskan dalam kurikulum di UNMUL sendiri. Hasil penelitian tersebut kemudian kami presentasikan pada konferensi internasional ini,” jelas Syayidah Dinurrohmah ketika dihubungi Humas UNMUL mewakili kedua rekannya.
“Sebelumnya kami melakukan penelitian pada lingkup masing-masing, kemudian mencoba untuk mengenalkan dan menyebar luaskan hasil penelitian yang ada ke khalayak luas melalui kegiatan tersebut. Kami mendaftarkan abstrak hasil penelitian kami dalam konferensi tersebut, kemudian setelah paper kami diterima, kami mempersiapkan full paper dan bahan presentasi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pada acara ini lanjutnya, diakui mereka telah mendapatkan banyak pengetahuan terkait dengan penelitian pendidikan. Selain itu, Syayidah yang mengangkat judul penelitian “Instrument of Environmental Behavior (IEB): Integrated Theory of Planned Behavior and Value Belief Norm Theory” ini, mengaku bertemu dengan banyak peneliti yang sebagian besar merupakan mahasiswa S3 sebagai peserta konferensi, serta sangat membuka peluang untuk berkolaborasi secara global.
Sedangkan rekan Syayidah, Muhammad Sholeh mempresentasikan penelitian dengan judul "Need Analysis of Augmented Reality (AR) Based Learning Media for High School Students". Sementara itu, Zulfa Salsabila memaparkan “Comparative Study of Enviromental Literacy in Adiwiyata and Non-Adiwiyata Junior High School Students in Balikpapan City”.
Tidak hanya mahasiswa, pertemuan lintas negara itu juga diikuti tiga delegasi lainnya dari FKIP UNMUL yakni Dr. Zeni Haryanto, M.Pd, Nurul Fitriyah Sulaeman, Ph.D serta Atin Nuryadin, Ph.D yang kesemuanya adalah dosen Program Studi Pendidikan Fisika.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat terbantu dengan dukungan dari pihak Kampus dalam hal pendanaan selama kegiatan seminar dan selanjutnya dalam melakukan publikasi artikel kami. Besar harapan kami, hasil penelitian ini mampu untuk menjadi bahan refleksi bagi institusi pendidikan dalam perbaikan kualitas pendidikan, dan lebih menyadarkan khalayak luas akan pentingnya integrasi kesadaran pentingnya lingkungan sekitar, dan teknologi dalam pendidikan,” pungkas mahasiswi Prodi Pendidikan Fisika Angkatan 2019 itu.
Konferensi ini menjadi momentum untuk membuka wawasan yang lebih luas dalam lingkup pendidikan. Syayidah bercerita bersama delegasi lainnya banyak mendapatkan ilmu baru dan membuka pengetahuan dalam etika berdiskusi.
“Selain mendapatkan banyak ilmu baru dari setiap pembicara yang ada, kami juga bertemu dengan peneliti-peneliti lain dari berbagai negara yang memiliki fokus riset beragam, maupun yang serumpun. Sehingga, sangat membuka peluang kami untuk berkolaborasi dengan peneliti secara global, dan memberikan inspirasi untuk penelitian pendidikan yang akan datang,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
FKIP Universitas Mulawarman berharap bahwa keberhasilan ini akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan sains. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, diharapkan dapat berperan dalam merumuskan solusi-solusi baru yang relevan untuk menghadapi tantangan pendidikan sains di masa depan. (hms/frn)
Link Terkait: