Konten dari Pengguna

Dorong Inovasi Teknologi Berkelanjutan, PPI UMS Gelar Kuliah Umum Keinsinyuran

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun ini dikelola oleh Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta Unggul Mencerahkan Mendunia
2 Februari 2025 4:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembicara (kanan) Dr. T. Ir. Herry Ludiro Wahyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan Ir. Alpha Febela Priyatmono, M.T (kiri) Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta. Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Pembicara (kanan) Dr. T. Ir. Herry Ludiro Wahyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan Ir. Alpha Febela Priyatmono, M.T (kiri) Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta. Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
SURAKARTA - Dalam agenda Sumpah Profesi Insinyur Angkatan VIII Program Profesi Insinyur (PPI) Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mennggelar kuliah umum keinsinyuran. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Mohammad Djazman UMS, Sabtu (1/2).
ADVERTISEMENT
Tema kuliah umum keinsinyuran tersebut adalah 'Inovasi Teknologi Berkelanjutan: Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Pengembangan Produk Teknologi'. Pembicara Dr. T. Ir. Herry Ludiro Wahyono, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng. (Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Jawa Tengah) dan Ir. Alpha Febela Priyatmono, M.T (Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta).
Herry Ludiro menyampaikan tentang Malapraktik Konstruksi Berdampak Kegagalan Bangunan. Tugas dari insinyur ketika praktik adalah memperhatikan kesehatan, keselamatan, kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan.
“Yang tidak boleh adalah malapraktik. Malapraktik terjadi ketika insinyur mulai berani melanggar etika profesi,” kata Herry.
Kegagalan bangunan harus dipahami sebagai dampak dari pembiaran dan keterlambatan respon perbaikan kerusakan konstruksi atau kecelakaan konstruksi selama siklus proyek sehingga produk konstruksi tidak manfaat.
ADVERTISEMENT
Kemudian Herry memaparkan cara konstruksi agar terbangun sesuai. Beberapa hal disebutkan termasuk komunikasi yang sangat penting karena terdapat beberapa pihak yang terlibat. Selain itu perlu dilakukan penilaian kegagalan bangunan.
Materi kedua disampaikan oleh Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan Kota Surakarta yang memaparkan tentang pengembangan kawasan.
Alpha mengatakan batik sebagai salah satu warisan dunia menjadi unsur untuk pengembangan kawasan.
“Potensi suatu kawasan bisa dilihat dari berbagai hal. Biasanya melihat dari sejarah-sejarah dan potensi saujana (alam dan budaya),” ungkap dosen senior UMS itu.
Sesuatu yang dikembangkan dari suatu kawasan dapat bersifat pribadi, komunitas, atau masyarakat yang selanjutnya dibuat konsep pembangunan potensi kawasan menuju pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan beberapa hal.
Beberapa unsur yang diperhatikan adalah ramah lingkungan masuk, teknologi masuk, unsur kreatif inovatif, kerjasama dengan pemerintah, perguruan tinggi, NGO, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
“Jadi kombinasi inilah kalau ini bisa terwujud dengan baik dan bisa menggali potensi, itu lah yang akan menjadi konsep pembangunan berkelanjutan,” tutur Alpha.
Menurutnya, ini adalah hal paling sulit karena terkait dengan sosial dan budaya. Selain konsep pembangunan berkelanjutan juga mengonsep untuk kawasan menuju industri dan pariwisata kreatif.
Sumpah profesi insinyur dan kuliah umum keinsinyuran dilanjutkan dengan diskusi dan foto bersama. (Maysali/Humas)