Konten dari Pengguna

Jaga Keselamatan Atlet, Turnamen Nasional Tapak Suci Maksimalkan Layanan Medis

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun ini dikelola oleh Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta Unggul Mencerahkan Mendunia
29 Januari 2025 21:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim medis siap siaga saat turnamen nasional tapak suci UMS berlangsung di Edutorium UMS. Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis siap siaga saat turnamen nasional tapak suci UMS berlangsung di Edutorium UMS. Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
SURAKARTA – Masih dalam suasana Turnamen Nasional I Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang mempertandingkan cabang olahraga bela diri Tapak Suci. Panitia penyelenggara tidak hanya berfokus pada kompetisi tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap aspek kesehatan dan keselamatan para atlet dengan menghadirkan berbagai fasilitas medis.
ADVERTISEMENT
Acara Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS yang diikuti sebanyak 1.000 atlet dari berbagai daerah ini berlangsung di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS.
Respon cepat tim medis saat atlet mengalami cidera usai turnamen. Dok Humas UMS
Salsabila Nafisah, mahasiswa Kesehatan Masyarakat angkatan 2024 UMS sekaligus panitia sie acara, menjelaskan bahwa dalam rangka memberikan fasilitas kesehatan yang maksimal bagi para atlet, panitia bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Kami menggandeng BPJS serta menjalin kerja sama dengan RS Karima yang merupakan rumah sakit khusus ortopedi. Selain itu, ada dua dokter yang bertugas serta tenaga medis dari Muhammadiyah Medical Center (MMC) UMS. Kami juga mendapat dukungan dari komunitas fisioterapi yang sering menangani atlet dalam berbagai pertandingan," ungkapnya Rabu, (29/1).
Salsabila mengatakan, pada hari pertama turnamen, dua atlet mengalami cedera serius dan harus dirujuk ke RS Karima.
ADVERTISEMENT
"Salah satu peserta mengalami retak pada bagian leher, sehingga saturasi oksigen dan denyut nadinya menurun. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, atlet tersebut dirujuk ke RS Wonogiri atas permintaan keluarga. Selain itu, ada juga peserta yang mengalami patah tulang di tangan dan telah ditangani dengan baik oleh tim medis," tambah Salsabila.
Suasana Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS. Dok Humas UMS
Kemarin, lanjutnya, ada kasus atlet yang memiliki riwayat asma kronis namun tetap memaksakan diri bertanding. Seharusnya, atlet lebih memahami batas kemampuan fisiknya agar tidak membahayakan diri sendiri.
Dari pihak MMC, Fernanda Tresha Safitri, S.Kep., yang bertugas sebagai perawat, menyatakan bahwa kerja sama antara MMC dan panitia berjalan dengan sangat baik.
"Dalam pertandingan seperti ini, keberadaan tenaga medis sangat penting. Ketika terjadi cedera, kami bisa langsung memberikan penanganan pertama dengan cepat dan tepat. Selain MMC, ada juga tenaga medis dari Puskesmas Sambungmacan serta fisioterapis dari Fakultas Ilmu Kesehatan UMS," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Fernanda, sebagian besar cedera yang dialami peserta adalah luka ringan dan syok pasca menerima pukulan.
"Hari ini, alhamdulillah semua cedera masih bisa ditangani di lokasi. Beberapa peserta mengalami sesak napas akibat tekanan mental, terutama karena kalah dalam pertandingan," ujarnya.
Sementara itu, Rahma Septiara, S.Kes., mahasiswa profesi fisioterapi UMS yang turut andil dalam turnamen ini melalui kerja sama dengan IBES Physio , menjelaskan bahwa mayoritas cedera yang terjadi adalah cedera ringan seperti ankle sprain dan sesak napas.
"Kami memberikan penanganan pertama dengan terapi ringan agar atlet bisa segera kembali bertanding. Sebagai fisioterapis, peran kami adalah memastikan pemulihan atlet dengan cepat dan tepat," katanya.
Panitia maupun tenaga medis berharap agar para atlet lebih memperhatikan kondisi kesehatan mereka sebelum bertanding.
ADVERTISEMENT
“Dengan fasilitas medis yang lengkap dan kerja sama berbagai pihak, turnamen ini diharapkan menjadi contoh bagi event olahraga lainnya di lingkungan Muhammadiyah dan nasional,” pungkasnya. (Fika/Humas)