news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Mahasiswa UMS Kunjungi Singapura dan Malaysia, Pelajari Arsitektur Berkelanjutan

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Your Future Starts Here Mencerahkan Unggul Mendunia
6 Maret 2025 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Delegasi UMS yang diterima UTHM. Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Delegasi UMS yang diterima UTHM. Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sejumlah 33 orang dan dibimbing oleh 2 dosen, Dr. Ir. Nur Rahmawati Syamsiyah, ST, MT, GP. dan Fadhilla Tri Nugrahaini, ST., M.Sc, melakukan kunjungan akademik ke beberapa institusi arsitektur terkemuka di Singapura dan Malaysia, pada 17-21 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang bertujuan untuk menggali konsep sustainable architecture melalui eksplorasi inovasi desain bangunan, lingkungan, dan kawasan.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini mencakup sesi studi di WOHA Architects (Singapura), Hijjas Kasturi Associates (Kuala Lumpur), serta dua kampus ternama, yaitu Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan International Islamic University Malaysia (IIUM).
Ketua Program Studi Arsitektur UMS, Dr. Ir. Nur Rahmawati Syamsiyah, ST., MT., GP., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi pendidikan arsitektur di UMS.
Mahasiswa Arsitektur UMS yang melakoni lawatan ke Singapura dan Malaysia. Dok Humas UMS
“Melalui pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa tidak hanya memahami teori arsitektur berkelanjutan tetapi juga melihat bagaimana konsep ini diimplementasikan dalam berbagai proyek nyata di Singapura dan Malaysia,” ungkapnya, Rabu (5/3).
Dengan adanya kunjungan ini, lanjutnya, mahasiswa diharapkan mampu mengadaptasi prinsip-prinsip desain berkelanjutan dalam proyek-proyek akademik dan profesional mereka di masa depan. Program ini juga membuka peluang untuk kolaborasi riset dan pertukaran akademik antara UMS dan institusi terkait di kawasan Asia Tenggara. Kolaborasi dalam bentuk kredit transfer mahasiswa yang selama 1 tahun ini sudah berjalan dengan UTHM, tampaknya telah membuka peluang Kerjasama lainnya di masa datang.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini sejalan dengan visi UMS dalam membekali mahasiswa dengan wawasan global dan kesiapan menghadapi tantangan arsitektur masa depan. Dengan semakin kompleksnya isu lingkungan dan keberlanjutan, pengalaman langsung seperti ini menjadi bekal berharga bagi calon arsitek untuk menciptakan desain yang inovatif, kontekstual, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Di Singapura, mahasiswa berkesempatan mengunjungi WOHA Architects, firma arsitektur yang dikenal dengan pendekatan inovatifnya dalam menciptakan bangunan hijau yang selaras dengan lingkungan tropis. Mereka belajar tentang prinsip perancangan kota berkelanjutan, integrasi vegetasi dalam bangunan tinggi, serta penerapan teknologi ramah lingkungan dalam arsitektur urban. Bangunan karya WOHA Architects menjadi venue kunjungan untuk menggali lebih jauh, yaitu Park Royal Hotel dan Kampung Admiralty, yang sangat terlihat penerapan konsep sustainable, community dan nature. Mahasiswa mendapatkan penjelasan lengkap dari arsitek muda dari Firma WOHA Architects.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di Malaysia, mahasiswa melakukan diskusi dan observasi langsung di Kantor Hijjas Kasturi Associates, yang berada di lantai 23 KH Tower Malaysia, salah satu firma arsitektur paling berpengaruh yang telah menghasilkan karya-karya ikonik dengan prinsip berkelanjutan dan kearifan lokal.
Suatu kesempatan emas, mahasiswa dapat bertemu langsung dan berdiskusi selama 3 jam bersama arsitek senior Hijjas bin Kasturi, yang telah berusia 88 tahun. Arsitek Hijjas Kasturi berpesan kepada mahasiswa agar tidak meninggalkan identitas dalam setiap karya arsitekturnya.
“Seharusnya mahasiswa sebagai calon arsitek memiliki rasa bangga dengan identitas lokal yang dimiliki, karena Indonesia adalah sangat kaya dengan budaya termasuk kaya akan arsitekturnya,” tegasnya.
Selain itu, kunjungan ke UTHM dan IIUM memberikan wawasan akademik tentang riset dan implementasi arsitektur ramah lingkungan di lingkungan universitas. Mahasiswa disuguhkan dengan berbagai karya mahasiswa, yang meliputi perancangan bangunan dan Kawasan. Ruang studio yang bersifat private untuk setiap mahasiswa, menjadi wawasan tersendiri bagi mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Dalam egiatan tersebut, mahasiswa juga mendapatkan wawasan profesional dari para arsitek ternama, mahasiswa juga mengikuti diskusi akademik dengan dosen dan mahasiswa dari UTHM dan IIUM, memperluas perspektif mereka tentang pengajaran dan penerapan konsep sustainable architecture di tingkat internasional. (Fika/Humas)