Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Potensi!, KKN MAs Tim 124 Kunjungi UMKM Minyak Atsiri Sereh Wangi dan Cengkeh
8 Agustus 2024 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karanganyar, 7 Agustus 2024 – Kelompok 124 KKN MAs (Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Asyiyah) melakukan kunjungan UMKM terhadap pembuatan minyak atsiri sereh wangi dan cengkeh. UMKM Rumah Artsiri Pak Wawan ini didirikan oleh Pak Wawan sendiri dari tahun 1995 dengan metode penyulingan sederhana agar dapat mengeluarkan minyak dari dalam tumbuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
siang, sekitar pukul 11.00 kelompok 124 KKN MAs mengunjungi Rumah Atsiri Pak Wawan tempat produksi minyak atsiri di Dusun Tunggul Rejo, Desa Salam, Kec. Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kebetulan di sana sedang melakukan proses produksi pada fase penyulingan menggunakan tungku yang besar menggunakan kayu bakar.
Kegiatan dilakukan dalam dua tempat, pertama di tempat produksi dengan pengenalan alat dan bahan. Alat yang dipakai berupa tungku besar dengan kayu sebagai bahan bakar. Lalu panci khusus penguapan dengan bagian atas terdapat pipa besi yang nanti akan dilanjutkan menuju kondesor agar uap kembali berbentuk cair. Bahan yang digunakan baru dua produk yaitu sereh wangi (Cymbopogon nardus) dan cengkeh (Syzygium aromaticum). Produk yang dihasilkan baru hasil mentah yang perlu proses pemurnian lagi jika dipakai untuk kebutuhan farmasi atau industri lainnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, ditempat kedua di rumah Pak Wawan sendiri. Pembahasan lebih lanjut beliau mengatakan "Sebetulnya kami sudah ada kalau untuk pemasaran, yaitu pada kebutuhan industri farmasi tertentu. saya juga termasuk salah satu supplier dari industri farmasi. Justru kami malah lebih butuh mitra agar dapat memenuhi kebutuhan industri farmasi tersebut".
Untuk penjualan minyak sudah terbilang aman, namun untuk memenuhi kebutuhan dari industri farmasi yang kewalahan. industri meminta 2 ton dalam sebulan. sedangkan produk yang dapat dihasilkan hanya sekitar 2-4 kwintal dalam sebulan.