Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Semangat Berkemajuan, Calon Rektor Baru UMS Gagas Akselerasi Kampus Lebih Jauh
3 Februari 2025 21:51 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SURAKARTA - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan agenda Pemaparan dan Diskusi Visi, Misi, dan Program Kerja Calon Rektor UMS Masa Jabatan 2025-2029.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut 7 calon rektor UMS menyampaikan misi yang akan dilakukan oleh UMS ketika di bawah kepemimpinan mereka. Pemaparan dan diskusi ini dilaksanakan di Auditorium Mohammad Djazman UMS, Senin (3/2).
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor I UMS menuturkan bahwa rektor selanjutnya adalah melanjutkan dan menyempurnakan dengan memberikan terobosan-terobosan yang baik untuk mengakselerasi posisi dan reputasi UMS ke tengah-tengah dunia.
“Saya kira UMS sudah saatnya menjadi University Leader World Class University (WCU),” kata dia.
Harun memiliki 7 prioritas untuk mewujudkannya yaitu dengan input leader berupa mahasiswa, sumber daya manusia, dan pendapatan, kemudian proses leader dengan modernisasi sistem dan sarana prasarana, dan perlu pengembangan vertikal-horizontal yang akhirnya akan berdampak pada output leader yang unggul, hingga pada akhirnya UMS menjadi beyond excellence WCU.
ADVERTISEMENT
Calon rektor selanjutnya Prof. Dr. Muhammad Da'i, M.Si., Apt., memaparkan bahwa visi UMS bisa terwujud apabila tata kelola UMS dikelola dengan baik dengan semangat kejujuran, amanah, kolektif, serta membuka kanal kanal aspirasi yang bisa membawa kemajuan.
Selain itu, Dai menyebut employability lulusan perlu ditingkatkan dengan sertifikasi dan proses belajar yang modern dan spiritualistik. Adapun Calon Rektor menggarisbawahi akan kesejahteraan dari civitas akademika baik dosen maupun tendik. Reputasi nasional dan internasional harus dipertahankan dan ditingkatkan.
UMS selanjutnya akan menjadi tempat perkaderan dan menjadi pilar penting untuk kemajuan Muhammadiyah. Isu SDGs juga menjadi tantangan yang perlu diwujudkan oleh UMS demi mewujudkan kemajuan kampus unggulan tersebut.
Prof. Ihwan Susila, Ph.D., yang sebelumnya merupakan Wakil Rektor III UMS mengungkapkan bahwa menjadi universitas yang berkelas dunia adalah impian bersama. Dia memiliki 7 program untuk mewujudkan hal tersebut utamanya pada kompetensi para lulusan.
ADVERTISEMENT
“Ini tentu saja prioritas utamanya adalah pada kompetensi lulusan. Apapun yang kita lakukan, harus menjamin bahwa kompetensi lulusan kita bisa berdaya saing di level global dan tentu saja menjadi kader bagi Muhammadiyah yang memiliki akhlak yang mulia,” ungkap Ihwan.
Rencana strategis lain dari Ihwan adalah transformasi berkelanjutan, modernisasi infrastruktur, dan internalisasi nilai-nilai kemuhammadiyahan.
Calon Rektor Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes, M.Hum., pada jabatan terakhir sebagai Wakil Rektor IV UMS menyampaikan paparannya dengan mengusung terciptanya UMS Kampus yang Profesional dan Islami menuju UMS Town 2037.
Em menyampaikan isu yang sedang dihadapi oleh Generasi Z yang salah satunya ditandai dengan generasi yang tertarik proses yang cepat dan serba instan dan nir tantangan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kurikulum di UMS harus mempunyai daya tarik dan perlu inovasi. Kurikulum dapat mengarah pada pembelajaran berbasis projek dan praktikum, pembelajaran hybrid, adanya micro learning, modular learning, atau short course learning yang bersertifikasi.
Dalam pemaparannya, Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D., menyoroti pentingnya evaluasi terhadap transformasi progresif yang telah dijalankan oleh kepemimpinan sebelumnya. Menurutnya, keberlanjutan UMS harus berangkat dari pencapaian sebelumnya dan diarahkan untuk mencapai visi 2029.
“Kita perlu mengevaluasi apa yang sudah dilakukan, apa yang belum, dan apa yang perlu diperbaiki. Dari kuantitas ke kualitas, dari sekadar outcome ke impact,” ujar Dekan Fakultas Teknik UMS itu.
Ia juga mengusulkan beberapa program transformasi, di antaranya transformasi digital dengan konsep connective campus, reformasi kurikulum berbasis digital literacy, serta inklusivitas pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Prof. Ir. Supriyono, Ph.D mengusung visi Islamic Academic and Research Excellence, dengan menitikberatkan pada penguatan akademik dan stabilitas finansial sebagai fondasi menuju World Class University.
Ia menggarisbawahi sembilan isu strategis yang harus dihadapi UMS, termasuk stabilitas keuangan, modernisasi infrastruktur, penguatan pengalaman mahasiswa, reputasi dan internasionalisasi, serta program prioritas nasional.
“Kita harus berpikir ke depan, terutama dalam menghadapi bonus demografi dan aging society. Oleh karena itu, gerakan ‘Global Citizen’ menjadi solusi agar lulusan UMS memiliki daya saing di pasar global,” jelasnya.
Adapun Prof. Ir. Sarjito, Ph.D menekankan pentingnya integritas, kredibilitas, dan kepemimpinan kolektif dalam membawa UMS ke depan. Ia mengusung konsep Leadership by Example, yakni kepemimpinan universitas harus dijalankan secara kolektif dan saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
“Kita harus memastikan bahwa setiap elemen universitas menjunjung tinggi kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab akademik,” tegasnya.
Sarjito juga menggarisbawahi pentingnya akreditasi, publikasi riset, serta prestasi mahasiswa sebagai indikator kredibilitas universitas.(Fika/Maysali/Humas)