Konten dari Pengguna

Tim Fisioterapi dan Kesmas UMS Beri Edukasi di Komunitas Pembatik Laweyan Solo

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun ini dikelola oleh Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta Unggul Mencerahkan Mendunia
13 Juli 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok Humas UMS
zoom-in-whitePerbesar
Dok Humas UMS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ums.ac.id, SOLO — Tim Riset Hibah Muhammadiyah Batch VII Prodi Fisioterapi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan edukasi terkait otot dan rangka tubuh atau disebut juga musculoskeletal di komunitas batik Laweyan, Surakarta pada awal tahun 2024 sampai dengan 11 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim, Arif Pristianto, SSt.FT., M.Fis., mengungkapkan bahwa hibah yang diikuti adalah penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pengaplikasian keilmuan Fisioterapi dan Kesehatan Masyarakat kepada para pembatik di kampung batik Laweyan Surakarta.
"Kegiatan ini bekerja sama dengan forum pengembangan batik Laweyan Surakarta. Kegiatan yang dilakukan yaitu ada pemetaan para keluhan pembatik karena batik itu ada beberapa jenis, ada batik cap, printing dan mungkin akan berkembang lagi. Selain itu ada beberapa jenis pekerjaan pada pembatik seperti mengecap, cuci jemur, memotong kain, dan lain-lain," ungkap Ketua Tim Sabtu, (13/7).
Program ini tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan gangguan pada otot, saraf, dan juga tendon atau Work related Musculoskeletal Disorders (WMSD) yang tentunya akan mengganggu hasil kerja. Targetnya bukan hanya mengatasi keluhan saja, tetapi juga mengedepankan produktivitas kerja. Pada program ini diberikan layanan mengenai program latihan, edukasi, juga pola duduk ergonomis. Instrumen yang diberikan yaitu Nordic bodymap, WERA, REBA dan RULA untuk melihat resiko terjadinya musculoskeletal.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota pengabdian dari mahasiswa Mutiara, memaparkan bahwa kegiatan ini memberikan kesan yang baik baginya sebagai mahasiswa, di mana antusias para membatik yang sangat tinggi. Harapannya kegiatan yang dilakukan dapat memperbaiki teknik pembuatan batik agar tidak terjadi keluhan musculoskeletal dan dapat melaksanakan program latihan yang diberikan agar meningkatkan produktivitas kerja.
Sebagai Ketua Tim, Arif Pristianto memaparkan hasil kegiatannya yaitu para pembatik lebih paham mengenai postur, sikap kerja, dan program latihan seperti stretching. Ke depannya program ini dapat ditindaklanjuti untuk menginisiasi Puskesba (Pusat Kesehatan Batik) yang bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan pihak desa serta Puskesmas. (Fika/Samy/Humas)