Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lulusan Vokasi yang Dicari
4 September 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari POLTEK HARBER TEGAL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ingatkah Anda terkait berita yang sempat viral mengenai seorang alumni dari kampus besar yang kalah bersaing dengan lulusan SMK saat mengikuti seleksi kerja? Setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata lulusan SMK tersebut sudah memiliki sertifikasi internasional dan memiliki pengalaman kerja. Lulusan SMK tersebut diterima dan langsung nego gaji tanpa perlu melalui masa training. Lalu bagaimana menurut anda? Apakah lulusan SMK tersebut layak mendapatkan kemudahan tersebut?
ADVERTISEMENT
Beberapa perusahaan memang lebih memilih lulusan SMK dan pendidikan vokasi, karena lebih memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Pendidikan vokasi lebih fokus pada kegiatan praktik yang dibutuhkan oleh industri dengan kurikulum 70 persen praktik dan 30 persen teori. Kurikulum tersebut sangat mendukung lulusan vokasi untuk siap kerja karena sudah memiliki keterampilan dalam menggunakan alat-alat pada lahan industri yang ada.
Pemerintah melalui siaran pers yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 13 Juni 2024 yang lalu menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan vokasi penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing SDM Indonesia. Pemerintah memberikan prioritas tinggi dengan merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi atau Technical Vocational Education and Training (TVET) dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022. Poin utama dalam TVET adalah meningkatkan keterlibatan antara Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dalam kegiatan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, tercatat hampir 90 persen Politeknik telah bermitra dengan DUDI dan 1.655 DUDI terlibat kerja sama dalam pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tidak hanya mencetak SDM yang siap kerja, pendidikan vokasi juga dapat melahirkan karya-karya hebat anak bangsa sebagai produk buatan Indonesia. Penyiapan SDM yang kompetitif dan relevan dengan industri akan membantu pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN). Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi pada Juli yang lalu bahwa potensi pendidikan vokasi akan mendukung P3DN dan UMKM yang ditampilkan melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangsa Buatan Indonesia (BBI)/Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) atau disingkat Gernas BBI/BBWI X Vokasi Fest 2024. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan SDM Indonesia melalui praktik dari transformasi pendidikan vokasi sehingga dapat meningkatkan kualitas produk lokal yang dapat bersaing.
Penjaminan mutu program pendidikan vokasi juga didukung dengan sertifikasi kompetensi yang wajib dimiliki oleh lulusan pendidikan vokasi. Kepemilikan sertifikasi kompetensi ini yang menunjukkan perbedaan kualitas lulusan pendidikan vokasi dengan lulusan pendidikan akademik. Seperti berita sebelumnya yang sempat viral mengenai persaingan dalam seleksi kerja, sertifikasi kompetensi dapat menjadi nilai lebih bagi para lulusan tersebut. Perusahaan pencari kerja akan mempertimbangkan untuk menerima lulusan yang mempunyai sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Salah satu lembaga sertifikasi kompetensi nasional yang terpercaya adalah Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP). BNSP merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah pada tahun 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan. Sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP dilakukan secara sistematis dan objektif melalui tahapan uji kompetensi yang mengacu pada standar kerja nasional. Dengan kata lain, sertifikasi kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dapat membantu meningkatkan reputasi dan standar profesional di industri yang akan dijalani.
ADVERTISEMENT
Dalam pendaftaran CPNS, lulusan vokasi pun mulai dicari dan diperhitungkan kompetensinya. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dari tahun 2023 lalu sudah mengupayakan regulasi untuk rekrutmen ASN baik CPNS maupun PPPK untuk lulusan vokasi. Dengan masuknya lulusan vokasi ke jabatan-jabatan ASN yang berkaitan dengan kompetensi vokasi, maka kualitas SDM vokasi akan meningkat. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi, mengingat kurikulum praktek yang lebih banyak diberikan pada pendidikan vokasi dan didukung dengan sertifkasi kompetensi yang dimiliki oleh lulusan vokasi. Jadi untuk lulusan pendidikan vokasi, bersiaplah untuk formasi penerimaan CPNS tahun 2024 ini.