Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Poltek Harber Deklarasi Kampus Bersih Narkoba Bersama BNN Jateng
19 Januari 2024 17:32 WIB
Tulisan dari POLTEK HARBER TEGAL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengadakan kuliah umum dan deklarasi kampus bersih narkoba dengan tema “Peran Aktif Generasi Muda dalam Mewujudkan Indonesia Bersinar” di Aula Gedung C, Poltek Harber, pada Kamis, (18/01/24).
ADVERTISEMENT
Kepala BNN Provinsi Jateng, Brigjen. Pol. Dr. H. Agus Rohmat menuturkan, menurut Presiden Joko Widodo Indonesia berada dalam situasi darurat narkotika.
“Saat ini mayoritas penyalahgunaan narkoba pertama kali dari teman atau pacar sebanyak 84,49% baik di perkotaan maupun perdesaan. Apotek menjadi sumber perolehan narkoba terbesar kedua di perdesaan,” ujar Agus.
“Tempat memakai narkoba di perkotaan dan perdesaan didominasi di rumah, kamar, apartemen, kos atau kontrakan. Sedangkan di perdesaan, lingkungan sekolah atau kampus, dan jalan atau gang menjadi tempat untuk memakai narkoba,” tambahnya.
Agus menuturkan, pihaknya sengaja mengunjungi perguruan tinggi di kota dan kabupaten agar mendorong mahasiswa untuk meraih prestasi dan menolak narkoba.
“Mari wujudkan Poltek Harber bersinar, bersih dari narkoba, perangi narkoba bareng-bareng,” tutur Agus.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poltek Harber, Gunawan Adib Achmadi, sangat apresiasi kepada BNN Jateng dan Kota Tegal yang telah menginisiasi kegiatan kuliah umum.
“Jika orang kekurangan ilmu bisa ditolong dengan belajar agar pintar. Tetapi jika orang sudah kena narkoba maka tidak bisa ditolong. Kami was-was karena pengaruh paling banyak lewat temen dan pacar. Usia gen Z yang dikenal penyendiri membuat semakin rentan dengan narkoba,” ujar Adib.
“Gen Z melek teknologi tapi jiwanya rapuh karena tidak teruji. Sebanyak 15,5 juta memiliki masalah kesehatan mental. Mental yang rapuh tersebut sangat berpotensi terkena narkoba lebih mudah,” kata Adib.