Konten dari Pengguna

Guru Penggerak, Harapan Masa Depan Pendidikan Bangsa

Humas UMKT
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur adalah Universitas Swasta No 1 di Kalimantan Timur
30 Desember 2022 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas UMKT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Khusnul Khatimah S.Pd, M.Pd (Ketua Prodi Pend. B.Inggris UMKT)
zoom-in-whitePerbesar
Khusnul Khatimah S.Pd, M.Pd (Ketua Prodi Pend. B.Inggris UMKT)
ADVERTISEMENT
Oleh: Khusnul Khatimah, S.Pd., M.Pd.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
ADVERTISEMENT
umkt.ac.id, Samarinda - Guru Penggerak, mungkin beberapa dari kita masih asing dengan program tersebut. Pemerintah menyusun kebijakan melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak. Mengutip pada aturan tersebut, dapat diketahui bahwa Guru Penggerak merupakan salah satu program yang dirancang guna memperoleh kualitas pendidikan yang lebih baik.
Guru bukan hanya melakukan aktivitas belajar mengajar, melainkan memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui perencanaan, kolaborasi dan pengembangan kompetensi. Yangmana hal tersebut dilakukan bersama dengan orang tua, rekan sejawat dan komunitas. Program Guru Penggerak ini merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar yang terus aktif didengungkan pemerintah. Hal ini tentu menjadi hal baru dalam dunia pendidikan dan harapan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
1. Mengenal Guru Penggerak dan Tantangannya
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada waktu silam menyatakan bahwa ujung reformasi pendidikan di Indonesia harus berawal dan berakhir pada Guru. Guru Penggerak menjadi ujung tombak perubahan reformasi pendidikan tersebut. Pemerintah berharap Guru Penggerak menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara mendorong pengembangan pembelajaran melalui kolaborasi dengan rekan sejawat, komunitas, dan pemangku kepentingan di sekolah.
Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbudristek No. 26 Tahun 2022 di atas, yang dimaksud Guru Peggerak adalah Guru yang telah memiliki sertifikat Guru Peggerak. Sehingga untuk dapat menjadi Guru Penggerak, harus mengikuti seleksi, pendidikan dan memperoleh sertifikat. Program Guru Penggerak juga merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber daya pengajar. Sehingga akan diperoleh pemimpin-pemimpin pendidikan masa depan yang unggul. Saat ini guru telah meningkatkan kualitas mengajar menjadi lebih aktif dan kreatif. Namun, dengan adanya Guru Penggerak diharapkan pengajaran berpusat pada murid dan mencapai Pelajar Pancasila, serta Guru dapat menjadi pelatih (mentor/coach) bagi guru lain dan menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Guru Penggerak dapat dikatakan sebagai pelatihan kepemimpinan bagi Guru, sehingga akan tercipta ekosistem mengajar yang berkelanjutan. Namun demikian, program ini juga perlu dibarengi dengan berbagai hal pendukung yang dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar menjadi lebih baik. Sarana dan prasarana merupakan salah satu pendukung penting dalam melaksanakanan kegiatan belajar mengajar.
Terciptanya ekosistem pembelajaran juga harus dibarengi dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini terutama untuk sekolah-sekolah di daerah yang masih memerlukan banyak dukungan sarana dan prasana untuk kegiatan belajar mengajar. Apalagi menghadapi era new normal saat ini, pengajaran mulai ditekankan untuk lebih aktif dan kreatif. Hal ini juga tantangan baru bagi guru dan sekolah, terutama di daerah-daerah. Kebiasaan lama menggunakan metode klasik dan manual juga menjadi tantangan tersendiri bagi Guru dan sekolah.
ADVERTISEMENT
2. Profil Pelajar Pancasila, Wajah Masa Depan Bangsa
Melalui program Guru Penggerak, pengembangan pengajaran bukan hanya berfokus pada keluaran yaitu kualitas pendidikan yang lebih baik, namun juga menciptakan iklim atau ekosistem pendidikan yang lebih terarah dan berkelanjutan. Selain itu, dengan adanya Guru Penggerak diharapkan dapat mencapai profil Peelajar Pancasila. Dimana hal tersebut dilakukan dengan melakukan identifikasi masa depan Indonesia yang dibentuk mempunyai profil seperti apa. Profil Pelajar Pancasila yang dimaksud terdiri dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; kreatif; gotong royong; Berkebhinekaan global, bernalar kritis; dan mandiri.
Dua tahun menghadapi pandemi, pendidikan di Indonesia mengalami gelombang tsunami yang besar. Kegiatan belajar mengajar menyesuaikan dengan keadaan yang membatasi adanya tatap muka. Guru dan murid mulai menyesuaikan diri, namun hal ini juga membawa dampak lain selain tersedianya kegiatan belajar mengajar dimana saja dan pemanfaatan teknologi yang kreatif untuk mendukung pembelajaran. Namun demikian, apakah kemajuan teknologi dan pergaulan global mampu mengimbangi tujuan profil Pelajar Pancasila itu sendiri? Adanya kemajuan teknologi saat ini bagaikan pisau bermata dua, dimana satu sisi memberikan dampak positif, satu sisi memberikan dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga perlu diperhatikan terutama bagi anak-anak agar penguasaan teknologi juga dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini lah yang seharusnya juga termasuk dalam tujuan adanya program Guru Penggerak. Wajah masa depan bangsa akan tergambarkan melalui profil Pelajar Pancasila. Dimana diharapkan generasi masa depan bangsa akan terbentuk sejak dini melalui pendidikan, dan Guru menjadi ujung tombaknya. Selain pembelajaran formal, pendidikan juga mendorong peningkatan moral yang dapat menciptakan generasi masa depan bangsa yang lebih baik.