Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bank Sampah Ceria Sukasari Kini Beromzet Jutaan Rupiah
27 Juli 2019 12:03 WIB
Tulisan dari PROKOPIM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah (Kang Pisman) mulai berdampak pada sektor perekonomian. Hal itu yang terjadi di Bank Sampah Ceria Kecamatan Sukasari Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Bank sampah yang terletak tak jauh dari Kantor Kecamatan Sukasari ini mampu menjual sampah hingga mencapai Rp7.000.000 pada Jumat (26/7/2019). Nilai tersebut setara dengan 6,05 ton sampah. Sementara untuk jadwal penimbangan sampah di Bank Sampah Ceria sebanyak dua minggu sekali. Setiap penimbangan, sampah yang terjual fluktuatif.
Camat Sukasari Sarjani Saleh menyebutkan, saat ini pola pikir masyarakat Bandung mengenai sampah, khususnya di wilayah Sukasari sudah jauh lebih baik.
"Sekarang masyarakat sudah buang sampah ke tempatnya. Mereka mengumpulkan sampah tersebut ke bank sampah," ujar Sarjani.
Ia menilai, hadirnya bank sampah merupakan solusi ampuh untuk meminimlisir masalah sampah yang menjadi fokus utama persoalan diKota Bandung.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku senang melihat perubahan cara masyarakat Bandung yang kini sudah lebih bijak dalam penanganan sampah.
ADVERTISEMENT
"Tentunya kehadiran Bank Sampah ini akan kita masifkan di kewilayahan," ujar Yana saat meninjau Bank Sampah Ceria.
Yana menyebutkan, perilaku bijak masyarakat dalam menyikapi sampah akan sangat membantu mewujudkan Kota Bandung yang bebas sampah di kemudian hari.
Bank Sampah Ceria saat ini memiliki nasabah sebanyak 90 orang. Bank sampah ini memiliki induk yakni Hijau Lestari. Data bank sampah ini bisa diakses melalui aplikasi smash.
Untuk daftar harga di Bank Sampah Ceria, sampah plastik berupa ember plastik, bekas botol/gelas minum kemasan dan galon bekas memiliki nilai jual tertinggi di angka Rp1.500 - Rp2000 per kilogramnya. Sementara itu, kertas buram, majalah, duplek dan arsip warna memiliki nilai terendah dengan harga Rp100 - Rp200 per kilogramnya.
ADVERTISEMENT