Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bakpia 'Mbah Wiro 378' Penganan yang Menggugah Selera dan Hati
13 Juli 2024 23:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Lapas Jogja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bakpia, salah satu penganan khas Yogyakarta, tidak hanya sekadar oleh-oleh, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Dari pagi hingga petang, kenikmatan me-ngemil bakpia semakin sempurna bila dinikmati bersama orang-orang tercinta seperti keluarga, sahabat, atau kolega.
ADVERTISEMENT
Salah satu bakpia yang mampu mencuri perhatian adalah Bakpia Mbah Wiro 378. Diproduksi di dalam Lapas Kelas IIA Yogyakarta, bakpia ini tidak hanya dikenal karena rasanya yang crunchy, lezat, dan gurih, tetapi juga karena cerita di balik pembuatannya. Para pembuatnya adalah para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang mengikuti program pembinaan kemandirian di lapas yang karib disebut Lapas Wirogunan tersebut.
Bakpia Mbah Wiro 378 telah berhasil menarik minat banyak pihak, termasuk salah satu hotel ternama di kota ini yang menjadikan produk ini sebagai salah satu pilihan makanan ringan untuk tamu-tamunya. Produksi harian mereka dapat mencapai lebih dari 50 kotak, setiap kotak ada yang berisi 20 dan 10 bakpia dengan rasa kacang ijo yang menjadi favorit banyak konsumen.
ADVERTISEMENT
"Dengan latihan selama sekitar 6 bulan, para WBP yang terlibat dalam produksi bakpia ini telah berhasil menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Proses produksinya berjalan lancar, meskipun pada awalnya harus belajar dari dasar di sini," ungkap salah satu WBP, Dwi Wiranto, saat ditemui di rumah produksi bakpia Lapas Yogyakarta.
Menanggapi hal ini, Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menjelaskan bahwa pembuatan bakpia ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian untuk para WBP, dan dari sini mereka juga memperoleh premi. "Kami berupaya membina mereka agar setelah keluar dari lapas, mereka dapat menjadi bagian yang lebih baik dari masyarakat dengan peningkatan skill yang dimiliki," ujarnya dalam wawancara dengan wartawan di kantornya.
Bakpia Mbah Wiro 378 tidak hanya memberikan kesempatan kedua bagi para WBP untuk memperbaiki kehidupan mereka, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kuliner khas Yogyakarta. Dengan cerita di baliknya yang menginspirasi, bakpia ini tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah kisah tentang perjuangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. [HT]
ADVERTISEMENT