Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Langkah Humanis Petugas Lapas Jogja Agar Wahana Edukasi Tidak Dipakai Pacaran
17 Mei 2023 5:49 WIB
Tulisan dari Lapas Jogja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
YOGYAKARTA – Menanggapi ramainya pemberitaan di media sosial terkait adanya pasangan pemuda-pemudi yang memanfaatkan Wahana Edukasi Pemasyarakatan untuk pacaran, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menempuh langkah humanis. Ia berpesan agar memanfaatkan tempat yang terbuka bagi masyarakat umum itu sesuai fungsinya.
ADVERTISEMENT
“Boleh menikmati indahnya Lapas Yogyakarta, tapi yang sopan ya,” pesan Kepala Lapas pada Selasa (16/5).
Lebih lanjut, pria penerima penghargaan Petugas Pemasyarakatan Terbaik IV itu kembali menegaskan bahwa tujuan dibangunnya Wahana Edukasi Pemasyarakatan di selasar lapas ini untuk mengedukasi masyarakat tentang Sistem Pemasyarakatan.
“Sayangnya tujuan baik itu disalahgunakan oleh oknum yang kurang elok. Sehingga kami menindaklanjuti hal tersebut dengan bersinergi dengan Polsek Pakualaman untuk melaksanakan troling (kontrol keliling.red) dan sosialisasi kepada masyarakat yang menikmati dan belajar tentang Sistem Pemasyarakatan,” tuturnya.
Sebagai evaluasi, Kepala Lapas menjelaskan, pihaknya juga telah membuat imbauan kepada masyarakat dengan papan informasi supaya menjaga etika pada saat di tempat umum khususnya di Wahana Edukasi Pemasyarakatan Lapas Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Hal ini menjadi evaluasi buat kami untuk menjaga dengan baik fasilitas yang kami buat untuk masyarakat. Dalam waktu dekat Lapas Yogyakarta juga akan melaksanakan penilaian pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dengan inovasi layanan dan keterbukaan informasi kepada masyarakat, menuju good governance dan clear governance,” jelasnya.
Ia mengharap dukungan dan doa dari masyarakat Yogyakarta. Tak lupa Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi norma dan aturan yang ada, jangan sampai menjadi penghuni lapas.
“Sekali lagi, buat nongkrong silakan, berfoto selfi silakan, buat berdiskusi juga boleh. Yang terpenting jangan melampaui batas. Boleh datang ke lapas akan tetapi sebagai pengunjung, bukan penghuni. Biarkan sisa kamar kosong di dalam lapas ini tetap kosong,” pungkas pria yang memiliki hobi sepak bola itu.[HT]